4 Langkah Program Hamil yang Bisa Bunda dan Ayah Lakukan Bersama, Juga Bikin Tambah Mesra

1 day ago 11

Jakarta -

Pasangan suami istri (pasutri) yang program kehamilan (promil) dapat meningkatkan kesehatan mereka. Berbagai kegiatan ini bisa Ayah dan Bunda jalani bersama demi keberhasilan promil.

Program hamil bukan hanya tanggung jawab istri, tapi juga membutuhkan partisipasi aktif dari suami demi meningkatkan peluang keberhasilan. Untuk itu Ayah dan Bunda perlu kerja sama untuk keberhasilan promil.

Dilansir dari TheConversation, Ayah dan Bunda perlu fokus terhadap kesehatan, bahkan sebelum mencoba memiliki bayi. Kesehatan prakonsepsi mengacu pada perubahan gaya hidup yang dapat pasutri lakukan untuk menciptakan kondisi terbaik untuk kehamilan di masa mendatang.

Kedua pasangan sangat penting untuk menjaga kesehatan sebelum mencoba hamil. Bahkan, orang-orang di usia reproduksi yang mungkin belum berpikir untuk memiliki anak dalam waktu dekat juga tetap perlu meningkatkan kesehatan prekonsepsinya.

4 Kegiatan yang pasutri jalani bersama untuk keberhasilan promil

Ayah dan Bunda, berikut ini beberapa kegiatan yang dapat dilakukan bersama untuk meningkatkan kesehatan prakonsepsi antara lain.

1. Fokus pada pola makan 

Pola makan yang sehat sangat penting untuk kesejahteraan manusia, tidak hanya pada pasutri yang promil. Tidak mengherankan bahwa hal ini juga berlaku untuk kesehatan prakonsepsi.

Bunda perlu mengelola berat badan sebelum promil. Ini tak hanya penting untuk kesejahteraan perempuan tapi juga dapat mengurangi risiko komplikasi kehamilan. 

Penelitian telah menunjukkan bahwa pola makan sehat yang konsisten, hingga tiga tahun sebelum kehamilan, dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena diabetes gestasional, preeklamsia (kondisi yang menyebabkan tekanan darah tinggi selama dan setelah kehamilan) dan kelahiran prematur.

Sementara untuk pria, pola makan dapat memengaruhi kesuburan dan kesehatan sperma. Inilah sebabnya mengapa penting untuk fokus pada pola makan yang lebih sehat setidaknya tiga bulan sebelum pembuahan.

Untuk pola makan yang sehat, baik pria maupun perempuan disarankan untuk:

  • Mengonsumsi lima porsi buah dan sayur setiap hari
  • Memasukkan makanan berserat tinggi dan bertepung pada setiap waktu makan
  • Mengonsumsi banyak protein
  • Menghindari minyak dan olesan tak jenuh yang berlebihan
  • Minum setidaknya enam hingga delapan gelas air setiap hari.

Bunda juga disarankan untuk mengonsumsi 400 mg asam folat setiap hari, tiga bulan sebelum hamil. Hal ini menurunkan risiko cacat bawaan tertentu, seperti spina bifida yakni kondisi sumsum tulang belakang bayi tidak berkembang sebagaimana mestinya di dalam rahim.

2. Lebih aktif

Aktivitas fisik secara teratur sangat penting untuk kesehatan sebelum konsepsi. Untuk perempuan, olahraga dapat membantu mengatur berat badan serta mengurangi stres. Kedua faktor ini secara tidak langsung memengaruhi kemampuan perempuan untuk hamil serta menjalani kehamilan yang sehat.

Menjaga berat badan yang sehat juga mengurangi risiko komplikasi selama kehamilan – termasuk diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, dan kelahiran prematur.

Untuk pria, olahraga tidak hanya membantu menjaga berat badan tetap stabil, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas sperma. Selain itu, menjaga berat badan yang sehat dapat mencegah masalah terkait obesitas yang memengaruhi kesuburan, seperti ketidakseimbangan hormon dan penurunan kualitas sperma.

Selama periode sebelum konsepsi, pasutri disarankan untuk melakukan aktivitas fisik intensitas sedang selama 150-300 menit atau aktivitas berat selama 75-150 menit per minggu. Namun, aktivitas fisik apa pun lebih baik daripada tidak sama sekali, jadi temukan aktivitas yang pasutri sukai.

Berolahraga bersama pasangan juga merupakan ide yang bagus. Hal ini tidak hanya dapat meningkatkan kesejahteraan, tetapi juga dapat membantu Ayah dan Bunda membangun kebiasaan gaya hidup sehat yang akan terus Anda lakukan di masa mendatang.

3. Menghindari alkohol dan rokok

Pasutri yang sedang berusaha untuk hamil, hindari alkohol selama setidaknya enam bulan sebelum pembuahan dianjurkan. Berhenti mengonsumsi minuman beralkohol juga memberikan keuntungan untuk calon orang tua, termasuk tidur yang lebih baik, serta tingkat energi dan konsentrasi yang lebih baik.

Penelitian menunjukkan bahwa ketika ayah minum selama kehamilan, hal itu meningkatkan kemungkinan pasangannya juga minum. 

Demikian pula, nikotin berdampak negatif pada kesuburan, mengurangi kualitas sperma dan kualitas sel telur. Nikotin juga dapat menimbulkan konsekuensi serius selama kehamilan – termasuk peningkatan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan cacat lahir. Bahkan asap rokok orang lain menimbulkan risiko terhadap kehamilan dan komplikasi janin.

Memprioritaskan lingkungan bebas alkohol dan asap rokok sebelum hamil akan mempersiapkan kehamilan yang lebih sehat dan awal yang lebih cerah bagi anak-anak di masa mendatang.

4. Prioritaskan kesehatan mental

Memprioritaskan kesehatan mental pada masa prakonsepsi sangatlah penting. Kesehatan mental dapat membantu orang mengatasi stres, serta menghadapi pasang surut emosi pada kehamilan mendatang.

Penelitian juga menunjukkan bahwa kondisi mental yang positif dapat bermanfaat untuk kesuburan karena tingkat stres yang membaik.

Jika Bunda sedang berjuang dengan kesehatan mental atau telah didiagnosis dengan kondisi kesehatan mental, maka dapat menerima dukungan khusus pada masa prakonsepsi, jadi pertimbangkan untuk berbicara dengan dokter umum.

Terlepas dari apakah seseorang sedang berusaha untuk memiliki bayi atau tidak, menjaga kesehatan diri sangatlah penting. Kesehatan prakonsepsi mencakup semua orang dalam usia reproduksi dan hal ini menjadi dasar bagi masa depan yang sehat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online