7 Cara Stimulasi Anak Usia 1 Tahun agar Bisa Jalan Sendiri

Jakarta -

Bagi orang tua, berjalan mungkin tampak seperti aktivitas sederhana dan mudah. Namun bagi bayi, ini adalah salah satu pencapaian besar yang membutuhkan kekuatan fisik, kepercayaan diri, dan tempat yang aman untuk berlatih. Bagaimana cara stimulasi anak usia 1 tahun agar bisa jalan sendiri?

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tonggak perkembangan fisik terkait kemampuan berjalan umumnya tercapai pada usia 1 tahun.

Beberapa di antaranya seperti berdiri dengan menarik tubuh ke atas, berjalan sambil berpegangan pada furnitur di sekitar rumah, serta mulai melangkah sendiri beberapa langkah.

Anak di usia 1 tahun sebagian besar juga sedang belajar memberanikan diri untuk berdiri sambil berpegangan dan mungkin perlahan berlatih tanpa bantuan.

Dikutip dari Parents, jika anak usia 1 tahun belum bisa berjalan maka Bunda tidak perlu terlalu khawatir. Tidak semua bayi akan mencapai tonggak perkembangan ini pada waktu yang sama, ada yang lebih cepat, ada pula yang lebih lambat. 

Sebagian besar bayi baru akan benar-benar berjalan pada usia sekitar 15 bulan. Namun jika Bunda khawatir terhadap kemampuan berjalan Si Kecil, konsultasikan dengan dokter anak.

Kapan anak mulai belajar berjalan?

Berjalan untuk pertama kalinya adalah salah satu tonggak perkembangan anak yang berkesan. Namun pada dasarnya, anak sudah mulai mempersiapkan diri untuk berjalan sejak usia dini lho, Bunda. 

Semua tahapan seperti berguling, duduk, merangkak, berjalan sambil berpegangan pada furnitur, dan berdiri, akan berlanjut pada kemampuan untuk mengambil langkah pertama.

Dikutip dari Pregnancy, Birth and Baby, bayi biasanya mulai berjalan antara usia sekitar 10 hingga 18 bulan. Sebelum mulai berjalan, bayi umumnya telah belajar merangkak (sekitar usia 7 hingga 12 bulan) dan menarik tubuh untuk berdiri (biasanya antara usia 9 hingga 12 bulan).

Bagaimana bayi mulai belajar berjalan?

Tidak semudah yang terlihat, untuk bisa berjalan bayi perlu mengembangkan berbagai keterampilan, termasuk seperti:

• Keseimbangan
• Koordinasi gerakan tubuh
• Kemampuan berdiri
• Kemampuan memindahkan berat tubuh dari satu kaki ke kaki lainnya

Setiap keterampilan baru akan terbentuk dari keterampilan sebelumnya yang telah dipelajari bayi. Seiring bertambahnya usia, keterampilan yang mereka kuasai pun berkembang menjadi semakin kompleks.

Cara stimulasi anak usia 1 tahun belajar berjalan

Ada banyak hal yang bisa Bunda lakukan untuk menstimulasi anak 1 tahun belajar berjalan. Hal yang tak kalah penting, pastikan Bunda memberi ruang aman bagi anak untuk belajar melangkah.

Tunjukkan juga bahwa Bunda mengapresiasi upayanya untuk mulai berjalan, misalnya dengan memberikan pujian dan kata-kata penyemangat.

Anak usia 1 tahun tampaknya mungkin belum memahami semua yang Bunda katakan, tetapi mereka bisa merasakan semangat positif dari nada suara dan ekspresi wajah Bunda. Berikut adalah beberapa tips stimulasi yang bisa dilakukan:

1. Bermain bersama

Si Kecil akan lebih bersemangat untuk belajar berjalan jika ada orang terdekat yang mendampinginya, dalam hal ini yakni Bunda.

Berikan waktu khusus untuk selalu berada di dekat anak saat mereka bereksplorasi. Ini akan membantu mereka merasa aman dan meningkatkan kepercayaan dirinya. 

Namun, penting juga untuk memberi ruang agar mereka bisa berjalan sendiri dan mengambil risiko dengan langkah pertamanya sebagai balita.

2. Ajak anak berjalan secara mandiri

Aktivitas fisik dan bergerak bebas memperkuat otot dan postur tubuh anak, yang membantu mereka berjalan lebih baik dan mempersiapkan diri untuk melangkah sendiri.

Bunda bisa mulai dengan berdiri dengan jarak sekitar 2 meter dari anak dan memintanya berjalan ke arah Bunda. Setelah berhasil, tambahkan jaraknya sedikit demi sedikit. 

Jika ada, Bunda bisa 'memancing' anak untuk belajar berjalan sambil mendorong kereta mainan atau troli. Setelah mereka mulai percaya diri mengambil langkah, buatlah rintangan dari bantal untuk mereka lewati.

3. Pastikan lingkungan rumah aman

Ketika anak mulai senang dan aktif menjelajah di sekitar rumah, pastikan Bunda selalu menjaga area bermainnya tetap bersih dari benda berbahaya.

Selain membantu mencegah terjadinya risiko kecelakaan yang berbahaya, ini juga memberikan lebih banyak kesempatan bagi Si Kecil untuk belajar berjalan sendiri.

4. Berikan pujian

Jangan lupa berikan pujian untuk setiap hal kecil yang berhasil dicapai oleh anak. pencapaian. Beri bantuan seperlunya saat dibutuhkan, lalu biarkan mereka berusaha sendiri.

5. Hibur anak jika terjatuh

Jatuh adalah bagian dari proses wajar saat anak belajar berjalan. Jadi pastikan Bunda siap membantu anak untuk bangkit kembali saat jatuh, ya.

Bunda juga bisa menghibur saat mereka menangis. Jangan menertawakan atau justru memarahi karena justru dapat membuat anak jadi trauma untuk kembali belajar berjalan. 

6. Ciptakan tantangan sesuai kemampuan anak

Jika anak sudah mulai mahir berjalan di permukaan datar, Bunda bisa mengajak mereka berjalan naik-turun tanjakan atau di permukaan tidak rata (tapi masih dalam batas aman). 

Rintangan kecil ini dapat membantu mengoptimalkan keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan otot anak.

7. Biarkan anak bertelanjang kaki

Bunda mungkin khawatir lantai kotor saat ingin membebaskan anak bertelanjang kaki saat belajar jalan. Tetapi cobalah sesekali biarkan bayi bertelanjang kaki di tahun-tahun awal kehidupan anak.

Mengutip Times of India, menurut para ahli, bertelanjang kaki dapat membantu Si Kecil merasakan permukaan tempat berpijak, sehingga bisa mengembangkan postur tertentu yang mungkin tidak terjadi saat anak memakai sepatu. Cara ini juga akan membantu anak berdiri dengan sedikit dukungan, dan akhirnya bisa berjalan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)