Jakarta, Pintu News – Pertarungan pendapat antara para analis makro terkait Indeks Manajer Pembelian (ISM) memicu diskusi baru di kalangan pedagang kripto tentang puncak Bitcoin yang mungkin terjadi pada tahun 2026. Sementara beberapa indikator ekonomi tradisional mulai dipertanyakan keakuratannya, ISM yang terus menunjukkan kontraksi telah memicu spekulasi tentang ekstensi pasar bull Bitcoin (BTC) yang lebih panjang dari biasanya.
Perdebatan Mengenai Relevansi ISM
Ok, let’s get one thing straight…
Delinquency rates on credit card loans (or otherwise) are not a leading indicator. The ISM is not a leading indicator. PMIs are not a leading indicator. Heavy truck sales are not a leading indicator. Job openings are not a leading indicator.… pic.twitter.com/BSUCxwQLRK
Julien Bittel dari Global Macro Investor (GMI) mengkritik penggunaan beberapa indikator yang sering diandalkan oleh Wall Street sebagai ketinggalan zaman atau salah interpretasi. GMI telah mengembangkan Indeks Siklus Bisnis Koinciden AS yang memasukkan elemen prediktif, termasuk sinyal awal dari pasar tenaga kerja. Indeks ini mulai menunjukkan peningkatan pada pertengahan tahun 2022, beberapa bulan sebelum ISM dan metrik lainnya menunjukkan pemulihan.
Di sisi lain, Henrik Zeberg, seorang strategis makro, menyarankan untuk berhati-hati dalam menganggap indikator berbasis survei sebagai gambaran nyata. Zeberg berpendapat bahwa pasar perlu lebih waspada dan tidak terlalu bergantung pada ISM yang telah menunjukkan kontraksi selama lebih dari tujuh bulan tanpa diikuti oleh resesi yang nyata.
Baca Juga: 7 Altcoin yang Paling Sering Jadi Pasangan Lintas-Chain dengan XRP
Korelasi ISM dengan Siklus Bitcoin
And btw … ISM is NOT The Business Cycle or the Economy.
It is a damn Survey!
In July 2022 – you said Recession… based on the same GMI score.
We did not see a Recession in 2022. It was clear as the day. I said the opposite.
Maybe…. the score needs calibration? https://t.co/wCjqtibvQp
Hubungan antara pergerakan ISM dengan puncak siklus Bitcoin (BTC) telah menjadi topik hangat di kalangan investor makro seperti Raoul Pal. Korelasi ini kini menjadi perhatian komunitas kripto, dengan analis seperti Colin Talks Crypto dan Lark Davis yang berpendapat bahwa stagnasi ISM bisa berarti bahwa pasar bull Bitcoin (BTC) akan berlangsung lebih lama dari siklus empat tahunannya yang tipikal.
Sebuah ISM yang lemah sering kali mengindikasikan pemulihan ekonomi yang tertunda dan ekspansi pasar yang lebih panjang. Meskipun ada hambatan saat ini mulai dari tarif hingga permintaan global yang lesu, fase kontraksi yang berkepanjangan ini mungkin memperpanjang siklus bisnis secara keseluruhan, bukan mengakhirinya. Hal ini bisa berarti tren kenaikan harga Bitcoin (BTC) yang lebih bertahap dan berkelanjutan.
Prospek Pasar dan Implikasi Ekonomi

Pasar kripto sering kali dipandang sebagai barometer alternatif untuk sentimen ekonomi global, dan perpanjangan siklus bull Bitcoin (BTC) bisa memberikan wawasan baru tentang dinamika ekonomi makro. Jika ISM terus menunjukkan kelemahan, ini bisa menjadi indikator bahwa investor mungkin mencari aset safe haven seperti Bitcoin (BTC) dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.
NEW: Raoul Pal believes Bitcoin is now following a five-year market cycle, due to an extended debt maturity period and its close correlation with the ISM manufacturing index. 🤔
Using an ISM-Bitcoin chart and a 5.4-year SIN curve, Pal predicts Bitcoin will likely peak around Q2… pic.twitter.com/R2YwNOxLXx
Selain itu, diskusi tentang siklus Bitcoin (BTC) 2025–2026 yang lebih panjang ini menggambarkan bagaimana aset digital semakin terintegrasi dengan ekonomi tradisional. Ini menunjukkan bahwa kripto tidak hanya sekedar spekulasi, tetapi juga memiliki peran yang semakin penting dalam analisis ekonomi makro.
Kesimpulan
Everyone's expecting this cycle to peak in Q4 this year.
But I think we're going way deeper into 2026.
Here's why:
The classic 4-year business cycle usually have 2 years of expansion and 2 years contraction.
That should’ve lined up with a Q4 2025 top.
But this time, the ISM… pic.twitter.com/yoCVd6r7LZ
Dengan perdebatan yang berkembang mengenai validitas dan relevansi ISM dalam konteks ekonomi saat ini, serta korelasinya dengan pasar kripto, para investor dan analis dihadapkan pada paradigma baru dalam menganalisis indikator ekonomi. Apakah ini akan mengubah cara pandang terhadap Bitcoin (BTC) sebagai aset investasi atau hanya fase sementara, waktu yang akan menjawab.
Baca Juga: 5 Investasi Paling Menguntungkan Setahun Belakangan: Sorotan pada Emas dan Kripto!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
- BeInCrypto. ISM PMI and Its Predictive Power for Bitcoin Cycle Extension. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2025
.png)














































