Jakarta, Pintu News – Pasar cryptocurrency kembali diwarnai prediksi volatilitas tinggi. Analis memperkirakan harga Bitcoin akan turun di bawah US$107.000 atau sekitar Rp1.734.470.000 sebelum kembali naik menuju level tertinggi baru. Koreksi ini dinilai sebagai bagian dari strategi “smart money” untuk mengakumulasi aset sebelum tren bullish selanjutnya dimulai. Bagaimana detailnya? Berikut ulasan lengkapnya.
Bitcoin Siap Terkoreksi Sebelum Rally Berikutnya

Menurut analis pasar crypto, Tehi Thomas, struktur harga Bitcoin saat ini menunjukkan pola koreksi jangka pendek di tengah tren bullish yang lebih besar. Melalui analisis grafik di TradingView, Thomas mengidentifikasi tekanan bearish jangka pendek dengan pola lower high dan penurunan harga yang menghormati garis tren menurun (descending trendline).
Area kritis di sekitar US$107.800 (sekitar Rp1.745.338.000) menjadi target koreksi utama. Jika area ini tertembus, harga Bitcoin diperkirakan akan turun ke zona US$106.500–US$106.200 (Rp1.726.365.000–Rp1.721.202.000). Zona ini bertepatan dengan Fair Value Gap (FVG) dan level Fibonacci penting, yang diyakini menjadi titik masuk strategis bagi institusi dan investor besar crypto.
Baca Juga: Rahasia Transformasi Ethereum – Seberapa Besar Dampaknya pada Harga Cryptocurrency?
Koreksi Disebut Sebagai Peluang Beli oleh Institusi

Thomas menyatakan bahwa koreksi ini bukanlah sinyal kerusakan pasar, melainkan “liquidity grab” atau penyesuaian harga untuk mengisi gap dari reli sebelumnya. Area US$106.200 (Rp1.721.202.000) menjadi high-probability buy zone, di mana institusi diperkirakan akan mulai membeli kembali Bitcoin dalam jumlah besar.
Selama harga tetap bertahan di atas level US$106.000 (Rp1.718.260.000) dan aliran order tetap bullish, fase koreksi ini akan menuntaskan fase akumulasi sebelum harga kembali naik. Artinya, penurunan ini justru dinilai sebagai peluang bagi investor crypto untuk masuk sebelum harga menembus rekor baru.
Setelah koreksi ke area FVG, Bitcoin diprediksi membentuk struktur reversal yang akan mengawali reli besar berikutnya. Meskipun sempat turun, tren makro tetap bullish dan peluang kenaikan masih sangat terbuka lebar.
Thomas menandai zona US$110.500 (Rp1.790.705.000) sebagai target ATH berikutnya. Di level ini terdapat banyak likuiditas yang belum tersentuh. Setelah tekanan jual berkurang dan terjadi pergeseran arah, Bitcoin berpeluang kembali ke mode “price discovery” atau kenaikan menuju level tertinggi sepanjang sejarah.
Kondisi Pasar Terkini dan Potensi Kenaikan
Saat ini, harga Bitcoin tercatat di kisaran US$108.744 (Rp1.763.634.040), dengan potensi kenaikan ke US$110.500 (Rp1.790.705.000) mewakili kenaikan sekitar 1,61%. Dengan struktur pasar yang masih bullish, banyak analis crypto meyakini penurunan ini hanyalah fase sementara sebelum reli besar dimulai kembali.
Kesimpulan
Prediksi koreksi Bitcoin di bawah Rp1,7 miliar menjadi perhatian utama pelaku pasar crypto. Namun, banyak analis menilai penurunan ini bukan sebagai sinyal bearish permanen, melainkan peluang untuk akumulasi sebelum tren naik berikutnya. Investor diingatkan agar tetap berhati-hati dan mengelola risiko di tengah volatilitas tinggi pasar cryptocurrency.
Baca Juga: Inilah Fakta Mengejutkan di Balik Altcoin: Apakah Benar Bisa Lebih Menguntungkan dari Bitcoin?
Itu dia informasi terkini seputar kripto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia kripto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading kripto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portofolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana Anda dapat membeli bitcoin leverage, trading btc futures, eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop Anda!
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- NewsBTC. Last Crash Before The Surge: Why Bitcoin Is Set To Drop Below $107,000. Diakses tanggal 10 Juli 2025.