Cerita Nabila Akhirnya Bisa Dapat Ijazah SMA Setelah Ditahan 3 Tahun

1 day ago 11

TEMPO.CO, Jakarta - Wajah Nabila Azahra sumringah saat hadir dalam acara program bantuan pemutihan ijazah yang diadakan Pemerintah Provinsi Jakarta pada Selasa, 3 Juni 2025. Perempuan, 20 tahun itu hadir bersama kedua anaknya yang masih balita dan suaminya.

Nabila adalah satu dari ratusan penerima bantuan Pemutihan Ijazah Tahap III ini. Ijazah SMA nya selama ini ditahan pihak sekolah karena ketidakmampuannya membayar biaya sekolah yang mencapai Rp 3 juta. Ia mengatakan, ijazahnya sudah tertahan selama tiga tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nabila berharap dengan ijazah SMA nya itu bisa mencari pekerjaan. "Sekarang kan rata-rata kerja syaratnya harus S1 ya, dan itu aja susah. Apalagi buat kami yang ijazah SMA nya ditahan," kata warga Mangga Besar, Jakarta Barat itu.

Nabila berkisah dia sebelumnya bekerja sebagai pramusaji dengan upah harian. "Untuk bisa bekerja di tempat yang memberikan upah bulanan dan kontrak, tetap dibutuhkan kelengkapan dokumen seperti ijazah dan surat keterangan lulus," kata dia.

Sementara Rio Alffian, seorang penerima manfaat lainnya mengatakan ijazahnya sudah satu tahun ditahan pihak sekolah karena belum melunasi SPP sebesar Rp 4 juta. Warga Asem Baris, Jakarta Selatan itu mengaku bekerja serabutan demi melunasi biaya sekolah untuk mendapatkan ijazahnya.

"Harapannya besar banget, ijazah ini saya gunakan untuk melengkapi dokumen persyaratan bekerja di bidang food and beverage," ucapnya. Rio pun berucap terima kasih kepada Pemerintah Jakarta yang telah mengadakan program penebusan ijazah yang ditahan pihak sekolah itu.

Program ini sebelumnya digagas Gubernur Jakarta Pramono Anung. Ia tampak hadir dalam acara Program Bantuan Pemutihan Ijazah Tahap III yang digelar di kawasan Cipulir, Jakarta Selatan pada Selasa, 3 Juni 2025.

Pemberian bantuan pemutihan ijazah tahap satu berlangsung pada 25 April untuk 117 peserta didik. Serah terima gelombang kedua dilaksanakan pada 2 Mei untuk 371 lainnya. "Dan hari ini disalurkan bantuan pemutihan ijazah tahap ketiga tahun 2025 kepada 827 peserta didik," kata Kepala Dinas Pendidikan Jakarta Nahdiana di lokasi serah terima bantuan. 

Adapun Gubernur Pramono menyebut ijazah para penerima bantuan telah bertahun tertahan sekolah mereka karena tunggakan biaya sekolah. Dia mengklaim salah satu penerima manfaat belum memperoleh ijazah hingga tujuh tahun setelah lulus. "Hari ini saudara-saudara sudah menerima ijazah itu," kata Pramono.

Menurut dia, program pemutihan ijazah dia gagas untuk memutus garis kemiskinan di Jakarta. "Saya meyakini inilah yang kemudian akan menjadi orang atau anak yang bisa memotong garis ketidakberuntungan dalam keluarga," kata dia.

Pemerintah Jakarta bermitra dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas Bazis) untuk program penebusan ijazah selama 2025. Pramono Anung menargetkan akan lebih banyak lagi ijazah yang ditebus. "Rencananya, pemerintah akan memutihkan 6.652 ijazah sepanjang taun ini," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Sultan Abdurrahman dan Rona Hanifah N berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online