Saat lebaran Idul Adha, banyak keluarga menerima daging kurban yang nantinya akan diolah menjadi berbagai hidangan lezat. Daging sapi dan kambing adalah dua jenis daging yang paling sering jadi pilihan utama dalam perayaan ini.
Saat menerima daging kurban, mungkin Bunda sempat bertanya-tanya, “Ini daging sapi atau kambing, ya?” Pertanyaan seperti ini cukup umum, terutama ketika potongan daging belum dibersihkan atau sudah dipotong kecil-kecil.
Kalau diperhatikan dengan saksama, masing-masing jenis daging punya ciri khas tersendiri, lho. Yuk, simak penjelasan berikut supaya Bunda bisa lebih mudah mengenali perbedaan daging sapi dan kambing, dari bentuk, warna, hingga teksturnya.
Perbedaan daging sapi dan kambing dari kandungan nutrisinya
Bunda, baik daging sapi maupun kambing punya kandungan gizi yang bermanfaat untuk tubuh. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang bisa Bunda pertimbangkan sesuai kebutuhan keluarga. Yuk, simak perbedaannya berikut ini menurut data Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) dan buku Ilmu Bahan Makanan karya Yosfi Rahmi:
Kandungan gizi daging sapi (per 100 gram daging lemak 30 persen):
- Kalori: 332
- Protein: 14,4 gram
- Lemak total: 30 gram
- Karbohidrat: 0 gram
- Serat: 0 gram
- Kalsium: 24 mg
- Zat besi: 1,64 mg
- Kalium: 218 mg
- Fosfor: 132 mg
- Seng (Zinc): 3,57 mg
- Vitamin B12: 2,07 mcg
- Kolesterol: 78 mg
Kandungan gizi daging kambing (per 100 gram daging kambing mentah):
- Kalori: 103
- Protein: 20,6 gram
- Lemak total: 2,31 gram
- Karbohidrat: 0 gram
- Serat: 0 gram
- Kalsium: 13 mg
- Zat besi: 2,83 mg
- Kalium: 385 mg
- Fosfor: 180 mg
- Seng (Zinc): 4 mg
- Vitamin B12: 1,13 mcg
- Kolesterol: 57 mg
Perbedaan daging sapi dan kambing dari segi bentuk
Sekilas, bentuk daging sapi dan kambing memang tampak mirip ya, Bunda. Potongan daging sapi biasanya lebih besar dengan serat yang lebih tebal. Sementara itu, daging kambing memiliki serat yang lebih halus, dengan lemak berwarna putih yang mirip seperti lemak domba.
Perbedaan daging sapi dan kambing dari segi warna
Selanjutnya, Bunda bisa membedakan kedua jenis daging ini dari warnanya. Daging sapi umumnya berwarna merah pekat dengan tampilan yang lebih cerah dan segar. Sementara itu, daging kambing cenderung berwarna merah gelap atau agak pucat, tergantung usia kambing dan cara pemotongannya. Perbedaan warna ini cukup membantu, terutama saat Bunda ingin memilih atau memisahkan jenis daging kurban di rumah.
Perbedaan daging kambing dan sapi dari segi tekstur
Setelah dimasak, tekstur kedua daging ini pun terasa berbeda. Daging kambing biasanya lebih kenyal dan bisa jadi keras kalau dimasak kurang tepat. Sedangkan daging sapi, meskipun butuh waktu masak agak lama, akan terasa lebih empuk kalau diolah dengan benar.
Perbedaan daging kambing dan sapi dari segi rasa
Nah, kalau soal rasa, daging kambing punya cita rasa yang lebih kuat dan aroma yang khas sekali, Bunda. Dilansir detikfood, daging kambing memiliki rasa "prengus" yang biasanya banyak orang menghindari. Sementara itu, daging sapi punya rasa gurih yang cenderung lebih netral dan mudah dipadukan dengan berbagai bumbu masakan favorit keluarga.
Daging kambing vs sapi, mana yang lebih sehat?
Nah, di antara daging hasil kurban seperti kambing dan sapi, kira-kira daging mana yang lebih sehat untuk dikonsumsi Bunda dan keluarga? Yuk, simak informasi berikut seputar manfaat dari masing-masing jenis daging agar Bunda bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan tubuh!
1. Manfaat daging kambing
Daging kambing sering dianggap sebagai sumber protein hewani yang tinggi kolesterol. Namun, jika diolah dengan cara yang tepat dan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, daging kambing ternyata memiliki banyak manfaat kesehatan, lho, Bun. Bahkan, menurut informasi dari laman Healthline, daging ini bisa menjadi alternatif bagi Ayah atau Bunda yang sedang berusaha menurunkan berat badan.
Dibandingkan dengan daging sapi, daging kambing memiliki kadar lemak jenuh dan kalori yang lebih rendah. Dalam 85 gram daging kambing, hanya terdapat sekitar 1 gram lemak jenuh. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan daging sapi. Kandungan lemak yang rendah menjadikan daging kambing sebagai pilihan lebih sehat untuk menjaga berat badan tetap ideal.
Selain itu, daging kambing dikenal tinggi kandungan zat besinya. Zat besi penting untuk membantu tubuh memproduksi hemoglobin, yaitu komponen utama dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Konsumsi daging kambing dalam jumlah cukup dapat membantu meningkatkan energi, menjaga suhu tubuh tetap stabil, dan mengurangi risiko anemia, terutama bagi Bunda yang sering merasa cepat lelah.
Daging kambing juga mengandung vitamin B12 yang memiliki banyak peran penting bagi tubuh. Di antaranya adalah membantu pembentukan sel darah merah, meningkatkan produksi energi di dalam sel, serta menjaga kesehatan sistem saraf. Kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan tubuh mudah lelah, kesemutan, bahkan gangguan konsentrasi, lho.
Terakhir, kalium dalam daging kambing juga memiliki manfaat besar. Mineral ini membantu menstabilkan tekanan darah, menjaga fungsi otot, serta mendukung kerja sistem saraf. Kalium juga berperan dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh yang penting sekali untuk Bunda aktif yang sering beraktivitas seharian.
2. Manfaat daging sapi
Bukan hanya daging kambing, daging sapi juga merupakan sumber protein hewani yang kaya vitamin dan mineral, Bun. Daging ini dikenal mengandung beragam asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh, terutama untuk menjaga dan membangun massa otot. Oleh sebab itu, daging sapi sangat baik dikonsumsi secara rutin, terutama oleh orang dewasa dan lansia untuk mencegah penurunan massa otot seiring bertambahnya usia.
Selain baik untuk otot, daging sapi juga bermanfaat dalam mencegah anemia, lho. Seperti yang Bunda tahu, anemia adalah kondisi saat tubuh kekurangan sel darah merah, sehingga kemampuan darah dalam mengangkut oksigen jadi menurun. Akibatnya, tubuh mudah lelah, lemas, bahkan bisa memengaruhi konsentrasi dan produktivitas.
Nah, salah satu penyebab utama anemia adalah kekurangan zat besi, dan di sinilah keunggulan daging sapi. Daging sapi mengandung zat besi jenis heme iron, yaitu bentuk zat besi yang lebih mudah diserap oleh tubuh, dan tidak bisa ditemukan dalam makanan nabati atau vegan. Zat besi ini sangat efektif dalam membantu pembentukan hemoglobin di dalam darah.
Tidak hanya itu, daging sapi juga mengandung beta-alanine, sejenis asam amino yang dapat membantu mengurangi kelelahan otot dan meningkatkan performa fisik. Kandungan ini bermanfaat untuk Bunda atau Ayah yang senang berolahraga, maupun Si Kecil yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Cara menilai perbedaan kualitas daging kambing dan sapi
Sebelum memutuskan akan mengolah daging kambing atau sapi untuk keluarga, Bunda harus tahu cara membedakan mana daging yang masih segar dan berkualitas baik. Daging yang berkualitas bukan hanya lebih enak saat dimasak, tapi juga lebih aman untuk dikonsumsi, ya.
Melansir dari laman detikfood, berikut beberapa hal yang bisa Bunda perhatikan saat memilih daging kambing maupun sapi:
1. Tekstur: Daging yang segar umumnya memiliki tekstur yang padat dan kenyal saat disentuh. Kalau ditekan, daging akan kembali ke bentuk semula dan tidak lembek. Baik daging kambing maupun sapi yang segar seharusnya terasa solid dan tidak mudah hancur.
2. Warna: Daging sapi segar biasanya berwarna merah cerah, sedangkan daging kambing segar cenderung berwarna merah muda atau merah pucat. Kalau warnanya sudah kecokelatan atau keabu-abuan, sebaiknya dihindari, ya, Bun.
3. Marbling atau lemak otot: Marbling yang merata bisa membuat daging lebih empuk dan gurih saat dimasak. Biasanya marbling lebih jelas terlihat pada daging sapi, tapi daging kambing muda juga bisa memilikinya dalam jumlah kecil.
4. Permukaan daging: Daging yang bagus seharusnya memiliki permukaan yang kering dan tidak berlendir. Kalau daging terasa basah berlebihan atau licin saat disentuh, bisa jadi itu tanda awal pembusukan. Permukaan daging yang kering membantu mencegah pertumbuhan bakteri dari luar.
5. Aroma dan rasa: Kalau Bunda sudah terlanjur memasak dagingnya, kualitas juga bisa dilihat dari aroma dan rasa. Daging yang berkualitas akan mengeluarkan aroma yang sedap dan rasa gurih khas, baik itu sapi maupun kambing. Sebaliknya, daging yang sudah tidak segar cenderung berbau asam atau tidak sedap
Perbedaan cara olah daging sapi dan daging kambing
Setelah memahami manfaat serta cara membedakan daging kambing dan sapi, kini saatnya Bunda menggali lebih dalam soal cara mengolah keduanya. Meskipun sama-sama termasuk jenis daging merah, cara memasak daging sapi dan kambing ternyata punya perbedaan.
Daging sapi umumnya memiliki tekstur yang lebih padat dan berserat, sementara daging kambing cenderung lebih lunak, apalagi jika berasal dari kambing muda. Maka dari itu itu, daging sapi biasanya dimasak dalam waktu yang lebih lama, seperti direbus, diungkep, atau dimasak dengan teknik stewing, agar hasilnya lebih empuk dan aromatik.
Sementara itu, daging kambing juga cocok diolah dengan cara berkuah seperti sop atau gulai. Karena seratnya lebih halus, waktu memasaknya bisa sedikit lebih singkat dibandingkan sapi.
Baik sapi maupun kambing sebenarnya bisa dimasak dengan berbagai cara, mulai dari dikukus, direbus, dipanggang, dibakar, hingga ditumis. Namun, Bunda perlu hati-hati, ya.
Dilansir oleh Healthline, memasak daging dengan suhu tinggi secara langsung, seperti dipanggang atau dibakar di atas api terbuka, bisa memicu terbentuknya senyawa berbahaya seperti heterocyclic amines (HCA), polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH), dan advanced glycation end-products (AGE). Senyawa ini disebut dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan, termasuk kanker.
Sebagai opsi yang aman, sebaiknya pilih metode memasak yang lebih lembut seperti merebus atau mengukus. Cara ini tidak hanya menjaga kandungan gizi daging, tapi juga mengurangi risiko terbentuknya zat-zat berbahaya akibat suhu tinggi.
Selain itu, agar daging lebih empuk dan tidak berbau prengus, terutama daging kambing, sebaiknya direndam atau dimarinasi terlebih dahulu sebelum dimasak. Proses ini juga bisa membantu menurunkan risiko terbentuknya HCA saat dimasak.
Bunda bisa menggunakan bahan alami seperti jeruk nipis, jahe, atau bawang putih sebagai bumbu rendaman. Selain menghilangkan bau, cara ini juga bikin cita rasa daging makin nikmat.
Nah, itu dia, Bunda, perbedaan daging kambing dan sapi lengkap dengan ciri-ciri serta manfaatnya. Semoga informasi ini bisa membantu Bunda saat mengolah daging kurban di rumah. Selamat merayakan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriyah, ya!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)