Punya Banyak Anak Laki-laki Memperpendek Usia Bunda, Mitos atau Fakta?

14 hours ago 5

Jakarta -

Tak sedikit keluarga yang mengharapkan kehadiran anak laki-laki. Namun, jika anak laki-lakinya banyak ada yang bilang dapat memperpendek usia Bunda. Mitos atau fakta?

Peluang Ayah dan Bunda memiliki anak laki-laki atau perempuan sama besarnya. Bahkan dilansir dari Sciencenews, sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Science Advances menggambarkan peluang memiliki anak laki-laki atau perempuan seperti melempar koin berbobot.

Temuan ini mencerminkan hasil studi serupa di Eropa yang juga menemukan bahwa jenis kelamin saat lahir tidak mengikuti distribusi 50-50 yang sederhana.

Studi tersebut juga menemukan bukti bahwa jenis kelamin bayi saat lahir berkaitan dengan usia ibu dan gen tertentu.

Kenapa keluarga punya banyak anak laki-laki?

Para ilmuwan telah lama mendokumentasikan ketidakseimbangan global ketika jumlah anak laki-laki yang lahir sedikit lebih banyak daripada anak perempuan. Studi baru ini meneliti pola jenis kelamin saat lahir yang lebih rumit dalam masing-masing keluarga.

Pada penelitian lainnya, para peneliti di Harvard T.H. Sekolah Kesehatan Masyarakat Chan menganalisis data lebih dari 146.000 kehamilan dari 58.000 perawat di Amerika Serikat antara tahun 1956 dan 2015.

Hasilnya, beberapa keluarga lebih mungkin memiliki anak dengan jenis kelamin yang sama daripada yang diperkirakan jika setiap bayi memiliki peluang yang sama untuk berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.

Ibu dengan tiga anak atau lebih lebih, mungkin memiliki semua anak laki-laki atau semua anak perempuan daripada yang diperkirakan secara kebetulan. Studi ini menunjukkan bahwa jenis kelamin saat lahir mengikuti probabilitas tertimbang dan bahwa pengaruh biologis dapat memengaruhi jenis kelamin anak.

"Jika Anda memiliki dua atau tiga anak perempuan dan Anda sedang berusaha untuk memiliki anak laki-laki, Anda harus tahu bahwa peluang Anda tidak 50-50. Anda lebih mungkin memiliki anak perempuan lagi," kata Jorge Chavarro, penulis senior studi tersebut.

Punya banyak anak laki-laki memperpendek usia Bunda?

Menurut studi dari Finlandia, memiliki anak laki-laki tak serta-merta membuat keluarga bahagia. Sang ibu bisa saja tak berumur panjang. Bahkan menurut studi ini seorang perempuan yang memiliki beberapa anak laki-laki maka usianya 8,5 bulan lebih sedikit daripada perempuan yang memiliki anak perempuan saja, tak peduli berapapun kekayaannya dan status sosialnya. Namun kondisi serupa tak mempengaruhi usia harapan hidup ayah.

Kesimpulan itu diperoleh setelah peneliti mengamati data kelahiran sekitar 11.000 ibu dari 8 paroki di Finlandia pada abad ke-17 hingga ke-20. Sebagian besar masyarakatnya masih agraris dan tidak mendapatkan akses fasilitas kesehatan modern.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Biology Letters melaporkan bahwa seorang ibu yang memiliki 6 anak laki-laki, rata-rata hidupnya selama 32,4 tahun setelah kelahiran anak terakhirnya. Sedangkan perempuan yang memiliki beberapa anak perempuan, rata-rata bisa hidup selama 33,1 tahun pascapersalinan terakhirnya.

Kenapa banyak anak laki-laki memperpendek usia Bunda? Peneliti menduga ketika ibu mengandung bayi laki-laki dapat menghasilkan lebih banyak hormon testosterone ketimbang anak perempuan. Padahal hal itu dapat melemahkan sistem kekebalan ibu.

Lagipula bayi laki-laki tumbuh lebih cepat di dalam rahim sehingga terasa lebih berat ketika dikandung, artinya menempatkan lebih banyak beban pada tubuh ibu.

"Studi ini menunjukkan seorang perempuan yang memilii semakin banyak anak laki-laki maka tingkat keberlangsungan hidup pascareproduksinya menjadi semakin rendah. Lagipula faktor sosial budaya juga dapat berperan dalam hal ini karena ketika dewasa, anak perempuan seringkali masih menyokong kehidupan ibunya, lain halnya dengan anak laki-laki," terang peneliti Dr. Samuli Helle dari University of Turku, Finlandia seperti dilansir Daily Mail.

Sementara laman PubMed menuliskan, dari perspektif fisiologis, anak laki-laki dianggap membebankan biaya yang lebih besar pada ibu dibandingkan anak perempuan. Janin laki-laki memiliki laju pertumbuhan intrauterin dan berat lahir yang lebih tinggi, membutuhkan energi ibu yang lebih besar, dan menghasilkan kadar testosteron yang lebih tinggi.

Namun Dr. Helle menduga fenomena ini tampaknya hanya berlaku untuk masyarakat negara berkembang. Pada negara maju seperti Inggris dan Finlandia masa kini, fenomena ini mungkin sudah jarang terjadi karena jumlah keluarga yang lebih sedikit dan fasilitas kesehatan maupun akses terhadap makanan sehat sudah jauh lebih baik.

Penelitian di seluruh dunia menunjukkan efek yang saling bertentangan. Misalnya di Tiongkok, laki-laki tampaknya memberikan keuntungan umur panjang.

Penelitian ini jangan sampai membuat Bunda pani. Laman Nature menuliskan, bukti yang ada belum cukup untuk menyatakan anak laki-laki akan memendekkan hidup Bunda. 

Bunda dapat fokus ke hal yang bisa dikontrol, seperti memperhatikan gizi ibu sewaktu hamil dan setelahnya, akses pemeriksaan kesehatan, dan dukungan sosial/keluarga. Ini terbukti lebih penting untuk kesehatan Bunda untuk jangka panjang daripada komposisi jenis kelamin anak.

Jika Bunda hidup di lingkungan dengan layanan kesehatan buruk atau beban ekonomi besar, dukungan baik dari pasangan, keluarga, komunitas, program kesehatan, jauh lebih menentukan umur harapan hidupnya daripada jumlah anak laki-laki.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online