Saosin Konser di Jakarta, Gendong Fans Cilik hingga Janji Balik Lagi Bawa Album Baru

1 day ago 8

Saosin Saosin Konser di Jakarta, Gendong Fans Cilik hingga Janji Balik Lagi Bawa Album Baru / Foto: Insertlive

Jakarta, Insertlive -

Band rock asal Amerika, Saosin, menyambangi kota Jakarta sebagai bagian dari rangkaian tur lima kota di Indonesia termasuk Bandung, Medan, Surabaya, dan Solo.

Konser yang dipromotori Ravel Entertainment ini berlangsung di Ecovention Hall Ancol, Jakarta, pada Kamis (29/5).

Saosin muncul tidak dengan teriakan heboh, tetapi dengan dentuman Sleepers, lagu yang secara simbolis seperti pintu menuju masa lalu.


Cove Reber, sang vokalis, hadir dengan aura yang sama seperti dulu, tapi kali ini lebih matang, lebih tenang, dan lebih penuh rasa.

Penonton langsung larut dan menyanyi bersama. Tak peduli suara sumbang atau pitch lari ke mana, malam itu bukan tentang musikalitas sempurna, melainkan tentang kebersamaan.

Lagu demi lagu dari era Anthony Green pun dibawakan. Lost Symphonies, Translating The Name, dan bahkan I Can Tell There Was an Accident Here Earlier.

Tidak ada yang merasa kehilangan, karena Cove menyanyikannya dengan penuh hormat - bukan meniru, tapi merayakan.

Namun, puncak kehangatan konser malam itu bukan pada setlist atau teknis panggung. Semua berubah ketika Saosin menghentikan lagu "Follow and Feel" dan menunjuk seorang bocah kecil yang duduk di pundak ayahnya.


"Kamu yang di pundak itu, kamu mau naik ke atas panggung buat lagu ini? Mau naik? Kamu dan orang tuamu? Ayo ke sini," seru Beau Burchell.

SaosinSaosin/ Foto: Insertlive

Dan seperti adegan dari film, bocah kecil itu - mengenakan kaus Saosin - naik ke panggung, tersenyum malu, lalu melakukan crowd surfing diiringi tepuk tangan dan sorakan penonton.

"Aku mau lihat dia crowd surf sepanjang lagu ini, oke? Kalau sampai dia jatuh, kami berhenti main," tegas Cove Reber, memastikan semua penonton mengangkat dan menjaga sang bocah.

Saya menahan napas ketika bocah itu mengapung di atas tangan-tangan penonton dengan aman, lalu kembali ke panggung dan melambai seperti bintang rock. Saya sadar, ini bukan sekadar konser, tapi ini adalah warisan.

Menuju akhir konser, Beau Burchell mengambil mikrofon dan berbicara dari hati.

"Setelah tur ini selesai, kami akan pulang dan mulai menggarap album baru. Akhirnya, ya, akhirnya juga, kan? Dan kalian tahu artinya apa? Artinya kami harus kembali lagi ke sini!" katanya.

SaosinSaosin/ Foto: Insertlive

Penonton yang sudah berdiri berjam-jam, bersorak hingga suara habis, menjawab dengan tepuk tangan paling panjang malam itu.

Konser ditutup dengan lagu andalan Saosin yang berjudul You're Not Alone.

Lagu yang dulu mungkin jadi soundtrack patah hati remaja, kini menjadi pengingat bahwa tak peduli berapa pun usia kita, kita masih punya komunitas, masih punya tempat untuk merasa diterima, dan tidak sendirian.

Saat lampu menyala dan ribuan orang berjalan ke luar gedung, saya sempat melihat bocah kecil tadi digendong ayahnya, pulang dengan senyum di wajah.

Malam itu, Saosin membuktikan bahwa nostalgia bisa jadi gerbang menuju harapan, dan musik tetap menjadi bahasa yang menyatukan lintas generasi.

(ikh/ikh)

Tonton juga video berikut:

ARTIKEL TERKAIT

Loading Loading

BACA JUGA

detikNetwork

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online