Waspada Bun, Ini Risiko Gangguan Kesehatan yang Sering Terjadi Pasca Melahirkan

6 hours ago 2

Jakarta -

Perjuangan seorang perempuan menjadi ibu sepertinya tak berpusat selama kehamilan saja. Karena, pasca persalinan ada lagi tantangan berikut. Simak beragam risiko gangguan kesehatan yang mungkin Bunda alami pasca melahirkan.

Proses persalinan merupakan perjuangan yang tak mudah bagi seorang Bunda. Apalagi, setiap Bunda memiliki cerita persalinan tersendiri. Ada yang tampak mudah saat melahirkan dan tak sedikit yang penuh lika liku seperti mengalami permasalahan saat persalinan.

Akibatnya, fase pemulihan pun berjalan lebih berat ketika gangguan kesehatan mewarnai proses persalinan. Dan, kondisi tersebut sedianya tak boleh diabaikan oleh ibu baru, seperti dikutip dari laman Times of India.

Ya, sering kali para ibu baru menghadapi pemulihan kritis dan mereka mengabaikan keamanan diri mereka sendiri. Padahal, nyeri yang terus menerus, perdarahan hebat, masalah dasar panggul, perubahan tiroid, dan kurang tidur merupakan masalah serius.

Mengenali gejala-gejala ini sedianya menjadi tindakan penting. Selain itu, menyegerakan mencari pertolongan medis dapat menjadi langkah tepat yang diperlukan untuk pemulihan yang maksimal pasca persalinan.

Gangguan kesehatan yang mungkin Bunda alami pasca melahirkan

Seperti diketahui bahwa proses melahirkan bayi ke dunia merupakan salah satu pengalaman hidup yang paling transformatif dan menantang karena menguras tenaga ibu secara fisik, emosional, dan mental. Namun, di tengah malam tanpa tidur dan terus menerus mengganti popok, ibu baru sering kali mengesampingkan kesehatan mereka sendiri demi menjadi sempurna.

Para ahli pun memperingatkan bahwa periode setelah melahirkan yang sering disebut sebagai trimester keempat, menjadi masa paling krusial bagi pemulihan baru seorang ibu. Ketika mereka mengabaikan gejala-gejala ini artinya bisa menyebabkan komplikasi jangka panjang.

Karenanya, penting memahami apa yang normal dan apa yang membutuhkan perhatian medis sehingga bisa membuat kenyamanan bagi diri sendiri. Berikut ini beberapa masalah yang tidak boleh diabaikan pasca persalinan:

1. Depresi dan kecemasan pasca persalinan

Perubahan emosi yang naik turun memang wajar setelah melahirkan, tetapi ketika menyangkut kesedihan, mudah tersinggung, atau putus asa, yang dikenal baby blues, perlu diwaspadai.

Menurut laporan, depresi pasca persalinan memengaruhi hampir satu dari tujuh ibu baru dan dapat muncul kapan saja dalam tahun pertama persalinan. Gejala seperti menangis berlebihan, kehilangan minat, kelelahan, atau rasa bersalah tidak boleh dianggap remeh sebagai perubahan suasana hati.

Selain itu, kecemasan pasca persalinan yang ditandai dengan kekhawatiran atau kepanikan yang terus menerus, juga cukup umum terjadi selama masa ini. Dengan mencari support dari terapis atau tim medis sejak dini dapat meningkatkan pemulihan secara signifikan. Dan terpenting, seorang ibu baru harus menerima perasaannya.

2. Nyeri terus menerus dan perdarahan hebat

Merasakan nyeri sedikit dan perdarahan wajar terjadi setelah melahirkan. Tetapi, ketika perdarahan berlebihan berlanjut dan merasa tidak nyaman, hal tersebut bisa menandakan terjadi sesuatu yang lebih serius. Seperti muncul sakit perut yang parah, demam, atau keluarnya cairan berbau busuk dapat mengindikasikan infeksi.

3. Masalah dasar panggul dan kandung kemih

Kehamilan dan persalinan dapat melemahkan otot dasar panggul, yang menyebabkan kebocoran urine, tekanan, atau bahkan prolaps organ panggul. Penanganan dini dapat membantu memulihkan kondisi tersebut dan mencegah masalah kronis di kemudian hari.

4. Tiroid dan perubahan hormon

Pergeseran hormon setelah kehamilan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang tidak terduga. Penting diketahui bahwa tiroiditis pascapersalinan (peradangan kelenjar tiroid), misalnya, dapat memicu kelelahan, perubahan suasana hati, dan menyebabkan perubahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi penyakit tiroid jangka panjang. Pemeriksaan lanjutan dan tes fungsi tiroid secara teratur diperlukan, terutama bagi ibu yang mengalami gejala yang tidak biasa.

5. Kurang tidur dan kekurangan nutrisi

Merawat bayi baru lahir seringkali berarti mengorbankan waktu istirahat, tetapi kurang tidur kronis dapat melemahkan kekebalan tubuh, memengaruhi produksi ASI, dan memperburuk gangguan suasana hati. Barengi dengan gaya hidup sehat yakni mengonsumsi makanan seimbang dan tetap terhidrasi yang dapat membantu menjaga kesehatan dan energi.

6. Mendapatkan dukungan dari pengasuh

Menjadi ibu baru juga membutuhkan perawatan, kasih sayang, dan perhatian medis yang tepat waktu. Mendengarkan tubuh, mencari dukungan, dan memprioritaskan istirahat bukanlah tanda kelemahan melainkan kekuatan yang perlu dinormalisasi. Karena, hanya ibu yang sehat yang dapat membangun pondasi yang kokoh bagi keluarga yang sehat.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online