Alasan Bayi Tidak Boleh Tidur Pakai Bantal, Bunda Perlu Tahu

3 months ago 43

Jakarta -

Ada banyak hal yang perlu dipahami oleh Bunda ketika memiliki bayi baru lahir. Salah satu yang sering diabaikan adalah penggunaan bantal.

Bantal menjadi salah satu benda yang mungkin dapat membantu Bunda dan Ayah tidur dengan nyenyak. Meski begitu, bantal memiliki fungsi yang berbeda untuk bayi.

Banyak perusahaan menciptakan bantal bayi untuk mencegah sindrom kepala datar pada Si Kecil. Namun, penggunaan bantal ini tidak disarankan untuk bayi yang baru lahir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Puasa Ramadhan

Alasan bayi tidak boleh tidur pakai bantal

Dilansir dari laman Made for Mums, dokter umum yang mengkhususkan diri pada kesehatan anak-anak dan wanita, dr. Philippa Kaye, mengungkap bahwa bayi yang baru lahir tidak boleh menggunakan bantal hingga usia 12 bulan. Hal ini bahkan telah disarankan oleh Layanan Kesehatan Nasional (NHS).

"Jawabannya adalah tidak (pemakaian bantal pada bayi baru lahir)," ujarnya.

"Jangan sekali-sekali membiarkan bayi di bawah usia 12 bulan tidur dengan bantal. Ini adalah rekomendasi yang jelas dari Layanan Kesehatan Nasional (NHS) dan The Lullaby Trust. Saya menyarankan semua orang untuk tetap menerapkannya, bahkan jika Bunda melihat bantal yang dijual cocok untuk bayi," sambungnya.

Bukan tanpa alasan, penggunaan bantal pada bayi baru lahir dianggap tidak aman. Hal ini bisa menyebabkan peningkatan SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) atau kematian bayi mendadak hingga 2,5 kali lipat.

"Penggunaan bantal dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kematian bayi mendadak hingga 2,5 kali lipat," ujar Kepala Dukungan dan Informasi di Lullaby Trust, Kate Holmes.

Saat bayi menggunakan bantal, mereka bisa meninggal secara lemas karena Si Kecil belum kuat untuk memindahkan bantal jika berada di atasnya. Selain itu, bantal juga akan membatasi jumlah panas yang bisa dikeluarkan bayi dan ini termasuk faktor risiko terkait SIDS.

Agar bayi bisa tidur dengan nyaman, mereka hanya membutuhkan kasur yang kuat, rata, dan dalam kondisi baik. Tidak hanya itu, pastikan juga seprai atau selimutnya dipasang secara rapat.

"Bantal atau perlengkapan tambahan lainnya seperti mainan atau selimut dapat meningkatkan risiko kecelakaan," ungkap Kate.

Jenis bantal yang cocok untuk balita

Dikutip dari laman What To Expect, jangan membiarkan bayi yang berusia di atas satu tahun tidur menggunakan bantal yang biasanya Bunda gunakan. Sebaliknya, pilihlah bantal yang berukuran kecil.

Bunda bisa pilih bantal yang datar dan keras. Hal ini akan jauh lebih baik daripada bantal dewasa yang lembut dan empuk.

Ingatlah bahwa bantal bukanlah keharusan bagi Si Kecil hingga mereka terbiasa tidur dengan menggunakan bantal. Faktanya, anak akan merasa jauh lebih nyaman tidur tanpa bantal.

Saat waktunya tiba dan bayi sudah memasuki usia balita, mereka mulai diperbolehkan memiliki bantal kecil miliknya sendiri. Ketika masa itu datang, Bunda pun bisa merasa tenang karena bantal ini tidak akan menimbulkan risiko apapun baginya.

Posisi tidur yang membahayakan bayi

Tidak hanya penggunaan bantal, beberapa posisi tidur yang salah juga bisa membahayakan keselamatan bayi, Bunda. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Berbagi tempat tidur

Berbagi tempat tidur dengan Si Kecil atau saudara kandungnya bisa meningkatkan risiko SIDS, Bunda. Saat tidur, lengan, payudara, maupun pakaian Bunda mungkin tidak sengaja menutupi wajah bayi sehingga mereka merasa seperti tercekik.

"Ada beberapa bahaya di tempat tidur orang dewasa yang dapat membuat bayi kehilangan oksigen, mulai dari kasur yang kurang keras dan bantal besar hingga selimut empuk dan selimut ekstra," kata Presiden dan CEO Safe Kids Worldwide, Kate Carr, seperti dikutip laman Parents.

2. Tidur terlentang

Walaupun posisi ini adalah posisi yang paling aman untuk Si Kecil ketika tidur, posisi ini juga bisa menyebabkan beberapa risiko kesehatan. Jika diletakkan dalam posisi ini terlalu lama, Si Kecil bisa mengalami Plagiocephaly Posisional.

Dikutip dari laman American Association of Neurological Surgeons, ini adalah kondisi di mana area tertentu pada kepala bayi mengalami bentuk atau tampilan yang tidak normal. Plagiocephaly Posisional menyebabkan satu sisi belakang kepala menjadi datar yang bisa berkembang sangat cepat selama beberapa bulan.

3. Tidur tengkurap

Posisi tidur tengkurap sangat tidak aman untuk bayi, Bunda. Posisi ini bisa memberi tekanan pada rahang bayi dan menghalangi saluran udara sehingga bayi sulit bernapas.

Tidak hanya itu, tidur tengkurap pun bisa membuat bayi berbaring dengan wajah yang lebih dekat dengan seprai. Kondisi ini bisa mengakibatkan menghirup udara daur ulang yang rendah oksigen.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online