Mengapa Aroma Khas Bayi Baru Lahir Bikin Bunda Happy?

2 days ago 12

Bunda pasti setuju bahwa bayi baru lahir itu punya aroma yang khas. Aromanya mungkin sulit untuk dideskripsikan tapi yang jelas wanginya tidak bisa dicari di parfum mana pun. Aroma tersebut pada umumnya bertahan beberapa minggu saja.

Bunda mungkin ingin tahu apa yang membuat bayi baru lahir, punya aroma yang khas walau hanya bertahan selama beberapa minggu. Meski tidak ada jawaban pasti, tapi ada satu teori tentang apa yang ada di balik aroma yang unik ini, Bunda.

Dikutip dari Healthline, bayi baru lahir setelah menghabiskan waktu berbulan-bulan mengambang di dalam cairan ketuban, yang ditutupi oleh zat putih seperti lilin yang dikenal sebagai vernix caseosa.

Beberapa orang berteori bahwa cairan dan zat ini berperan dalam aroma bayi baru lahir. Ini mungkin menjadi bagian dari alasan mengapa aroma khusus bayi baru lahir cepat berlalu, hanya bertahan beberapa minggu, Bunda.

Sebuah studi dari 2019 membandingkan aroma cairan ketuban dengan aroma kepala bayi baru lahir dan menemukan bahwa meskipun beberapa komponennya serupa, aroma bayi baru lahir mengandung lebih banyak unsur kimia dan berbeda secara individual.

Lalu, kenapa aroma khas bayi baru lahir ini selalu bikin Bunda happy? Ternyata ada penjelasan ilmiahnya menurut pakar.

Alasan Bunda merasa happy usai cium aroma khas bayi baru lahir

Ketua Departemen Pediatri di Rumah Sakit Lenox Hill di New York City, Marty Ellington Jr, MD, MPH, menjelaskan bahwa dari sudut pandang evolusi, manusia pada dasarnya terprogram untuk menikmati bau bayi.

“Otak dan sistem saraf kita diprogram untuk merespons bau tersebut secara positif,” katanya, dikutip dari Parents.

Menurut Ellington, tertarik pada aroma bayi baru lahir membantu kita menjadi lebih protektif terhadap keturunan kita. Hal ini berlaku untuk orang tua itu sendiri, tetapi juga manusia lainnya. Kita semua merespons bayi yang baru lahir secara positif.

"Ini adalah respons evolusi yang sangat berkembang," ungkapnya.

Ia menambahkan, “Orang-orang suka berada di dekat, menggendong, dan mencium bayi. Ada banyak aspek berbeda tentang alasannya, tetapi sebagai manusia, kita tertarik untuk melindungi anak kecil. Itu sebagian alasannya.”

Selain menjadi ciri pengenal orang tua mereka, sebuah penelitian tahun 2013 menunjukkan aroma bayi memicu jalur dopamin perempuan di wilayah otak yang terkait dengan penghargaan atau reward. Ini adalah jalur yang sama yang dipicu oleh hal-hal seperti aroma makanan lezat atau memuaskan keinginan makan.

Dalam penelitian mereka, para ilmuwan menemukan bahwa wanita yang menjadi ibu memiliki reaksi yang lebih kuat di otak mereka terhadap aroma bayi baru lahir, dibandingkan mereka yang bukan ibu. Hal ini mengarah pada teori potensial bahwa perubahan hormonal dapat terjadi di otak selama proses persalinan.

Teori lain adalah bahwa tindakan mencium bayi mereka sendiri memicu respons yang lebih kuat ini. Aroma dan ingatan dapat memiliki hubungan yang kuat, seperti yang dapat dibuktikan oleh siapa pun yang mencium aroma tertentu yang tiba-tiba teringat akan hubungan yang kuat dengan masa lalu.

Aroma bayi baru lahir memperkuat bonding dengan orang tua

Ada beberapa alasan mengapa bau bayi baru lahir menyatukan orang tua dengan anak mereka:

Meningkatkan perasaan keterikatan

Bau bayi membantu meningkatkan perasaan yang mendorong pengasuhan. Misalnya, mencium bayi melalui kontak kulit ke kulit membantu memicu pelepasan oksitosin (dikenal sebagai "hormon cinta") pada orang tua (atau pengasuh) dan bayi. Oksitosin mendorong perasaan keterikatan, kehangatan, relaksasi, dan, yang terpenting, ikatan.

Menciptakan respons positif terhadap bayi

Peneliti pasca doktoral dan Associate Professor di Universitas Quebec di Trois-Rivieres, Johannes Frasnelli, MD, menganggap respons positif kita terhadap bau bayi baru lahir sebagai mekanisme bertahan hidup evolusi, Bunda.

"Ini adalah mekanisme penting karena, seperti yang kita semua tahu, bayi baru lahir sebenarnya cukup mengganggu. Berada di sekitar mereka sangat mengganggu, namun, bagi kebanyakan orang tua, itu adalah hal terindah di dunia," katanya.

"Jadi, evolusi telah memastikan adanya berbagai mekanisme yang ada untuk (membentuk) keterikatan ini (dengan bayi). Aroma badan tampaknya menjadi salah satu mekanisme keterikatan yang ada sejak dini."

Jadi, sekarang sudah tidak penasaran lagi ya, Bunda, mengapa mencium bau bayi lahir memicu perasaan bahagia. Adanya respon alami tubuh ketika mencium bau bayi, adalah bagian dari mekanisme bertahan hidup.

Namun ingat, cium bayi di tempat yang aman ya, seperti misalnya bagian tangan dan kepalanya. Hindari mencium bibir bayi yang dapat menularkan kuman melalui mulut, agar tak memicu penyakit.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online