Jakarta -
Bunda pasti sudah sering mendengar tentang bonding dan attachment untuk bayi baru lahir. Namun, apa sebenarnya perbedaan antara kedua istilah tersebut?
Pada dasarnya, bonding dan attachment sama-sama menggambarkan perasaan antara Bunda dan Si Kecil. Bedanya, attachment memiliki makna yang lebih luas daripada bonding.
Attachment melibatkan Bunda dan bayi, yakni tentang bagaimana Bunda membangun hubungan yang membantu Si Kecil merasa aman dan dicintai, dari waktu ke waktu.
Sementara itu, bonding lebih berfokus pada Bunda saja. Secara singkat, bonding merupakan luapan cinta dan kelembutan yang Bunda rasakan terhadap Si Kecil.
Sebagai contoh, Bunda mungkin sudah mulai merasakannya saat hamil, mungkin ketika melihat foto USG pertama. Atau mungkin Bunda merasakannya saat pertama kali memeluk bayi setelah melahirkan.
Apa itu attachment?
Dikutip dari Baby Centre, sejak lahir attachment bayi terhadap Bunda berkembang sebagai respons terhadap cinta dan perhatian yang didapat.
Oleh sebab itu, mengenali dan merespons kebutuhan bayi akan pelukan, istirahat, dan asupan akan membantunya membangun attachment awal yang aman dengan Bunda.
Ikatan positif yang kuat ini akan tumbuh seiring perkembangan bayi dan menjadi fondasi penting baginya. Hal ini membantu bayi merasa aman dan terlindungi dari potensi bahaya.
Secara naluri, bayi mungkin akan sering 'menguji' kekuatan attachment antara Bunda dan dirinya. Si Kecil mungkin akan tersenyum, mengoceh, menangis, atau mengulurkan tangan untuk mencari respons dari Bunda.
Dari dalam lubuk hatinya, Si Kecil berharap akan mendapat balasan senyuman, kata-kata lembut, sentuhan, atau pelukan.
Jika Bunda kemudian memberikan respons dengan peka, Si Kecil akan merasa yakin bahwa Bunda memang akan selalu ada untuknya. Ia pun merasa bebas untuk rileks dan bermain, karena merasa aman dengan ada Bunda di sekitarnya.
Attachment yang kuat dapat membantu bayi belajar mengatur pikiran dan perasaannya, serta membangun harga diri yang optimal. Bukan proses instan, attachment merupakan proses yang berjalan lambat dan diperdalam seiring waktu.
Apa itu bonding?
Bonding adalah tentang cinta, perhatian, dan kepedulian yang unik dalam hubungan antara Bunda dan bayinya. Memiliki ikatan yang kuat dengan Si Kecil umumnya akan memberikan rasa nyaman bagi Bunda, bukan?
Tanpa disadari, seorang Bunda mungkin merasa sudah 'terikat' dengan bayinya bahkan sebelum Si Kecil lahir. Mungkin karena tendangan pertamanya atau suara denyut jantungnya saat pertama kali di-USG.
Kendati demikian, hal ini tidak memang tidak selalu langsung kuat dan juga memerlukan waktu. Itu bisa terjadi saat lahir, atau kapan saja dalam tahun pertama kehidupan bayi.
Bahkan faktanya, bonding tidak datang secara alami bagi semua orang. Jadi, wajar jika Bunda mungkin butuh waktu untuk merasa 'terikat' dengan Si Kecil.
Beberapa faktor juga bisa berpengaruh, misalnya sedang ada masalah keuangan, atau mungkin Bunda mengalami kehamilan yang rumit atau persalinan yang sulit. Hal-hal seperti ini kerap membuat ibu perlu waktu lebih banyak untuk pulih secara emosional.
Mengapa bonding itu penting?
Ilustrasi Bunda dan Si Kecil/Foto: Getty Images/staticnak1983
Dikutip dari Kids Health, bonding sangat penting bagi bayi baru lahir. Sebagian besar bayi siap untuk bonding sejak lahir, namun orang tua sering kali mungkin punya perasaan yang beragam dan memerlukan waktu berbeda-beda.
Ada yang sudah memiliki bonding kuat dalam beberapa menit atau hari setelah kelahiran bayi. Namun, ada juga yang mungkin butuh waktu lebih lama.
Bonding adalah sebuah proses, bukan sesuatu yang terjadi dalam hitungan menit atau harus terjadi dalam waktu tertentu setelah kelahiran. Bagi banyak orang tua, bonding tumbuh dari interaksi sehari-hari.
Apa yang bisa membantu terbentuknya attachment?
Bunda bisa memulainya dengan menggendong, mengayun atau membelai bayi dengan lembut. Jika Bunda sering menggendong dan menyentuh bayi, Si Kecil akan segera mengenali perbedaan sentuhan dari Bunda.
Bayi, terutama yang lahir prematur dan yang memiliki masalah kesehatan, mungkin merespons dengan baik terhadap pijat bayi. Hal ini pun bisa menjadi salah satu cara untuk membentuk attachment dengan bayi.
Menyusui juga bisa dilakukan sebagai cara membentuk attachment. Bayi merespons terhadap aroma tubuh dan sentuhan Bunda, serta bagaimana orang tua merespons kebutuhan mereka.
Bagaimana jika ada masalah?
Jika Bunda merasa belum terbentuk bonding saat kunjungan pertama ke dokter, lakukan konsultasi tentang kekhawatiran ini. Jangan disepelekan, karena terkadang perasaan demikian bisa menjadi tanda depresi pascamelahirkan.
Apa pun penyebabnya, semakin cepat masalah dikenali maka semakin baik. Berbagi perasaan alias curhat dengan orang tua baru lainnya juga bisa membantu.
Bonding adalah pengalaman pribadi yang kompleks dan memerlukan waktu, serta tidak bisa dipaksakan. Seiring waktu, ketika orang tua semakin nyaman dengan rutinitas baru yang sudah stabil, ikatan yang kuat dengan Si Kecil pun akan kuat dengan sendirinya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)