.png)
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi santai dan tidak mempermasalahkan disebut Mulyono jilid 2 yang merujuk pada mantan Presiden Joko Widodo. Dedi sering kali menyampaikan kebijakan, dan berinteraksi langsung dengan warga lewat berbagai platform digital membuatnya dicap sebagai “Gubernur Konten”.
Popularitas Dedi Mulyadi itu mengingatkan publik pada awal kemunculan mantan Presiden Joko Widodo dalam kancah politik nasional. Kala itu, Jokowi, yang menjabat sebagai Wali Kota Solo, Jawa Tengah, memanfaatkan kekuatan media digital untuk membangun citra dan komunikasi politiknya.
"Ya enggak apa-apa disebut apa saja boleh lah," kata Dedi usai mengisi kuliah umum tentang Nilai-nilai Budaya dan Tata Kelola Pemerintahan di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Selasa, 27 Mei 2025.
Dedi mengaku tidak ambil pusing dan mengabaikan cibiran tersebut. Ia lebih memilih untuk fokus bekerja untuk kebaikan masyarakat Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Yang penting kan orang kita tidak boleh sibuk dengan atau takut disebut apapun, yang penting kan kita punya karya nyata yang baik bagi kepentingan masyarakat," ucap Dedi.
Cara Dedi tersebut menuai pro kontra di tengah masyarakat, banyak yang mendukung, memuji dan mengelu-elukannya. Di sisi lain, tidak sedikit yang mencibir sebagai gubernur konten.
