Ketahui Imunisasi Bayi 2 Bulan dan Persiapan yang Perlu Dilakukan

2 days ago 19

Jakarta -

Imunisasi merupakan suatu upaya untuk menambahkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, agar jika suatu saat terkena, dampaknya bisa seminimal mungkin. Nah, apa saja imunisasi bayi 2 bulan yang wajib didapat?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sudah mencanangkan wajib imunisasi bertahap bagi bayi baru lahir hingga usia 18 tahun. Tujuan dari gerakan ini adalah melindungi anak dari penyakit-penyakit berbahaya.

Seperti diketahui, konsep dasar imunisasi adalah menyuntikkan virus yang telah dilemahkan agar tubuh anak menyesuaikan dan membentuk antibodi alami untuk menyerang balik virus tersebut.

Apabila nantinya ketika anak terpapar virus sejenis, tubuh mereka sudah memiliki sistem pertahanan yang memadai. 

Vaksin dan imunisasi bayi 2 bulan

Dikutip dari laman resminya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan bahwa imunisasi merangsang kekebalan spesifik di dalam tubuh anak. Dengan begitu, tubuh anak mampu melawan penyakit-penyakit yang berbahaya, mencegah sakit berat, cacat dan kematian.

Jika dilihat dari waktu pemberian, imunisasi untuk bayi dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap satu dan tahap dua. Tahap satu imunisasi dimulai pada saat anak berusia 0-6 bulan, lalu tahap dua diberikan pada anak berusia 6-12 bulan.

Dikutip dari Jadwal Imunisasi Anak Umur 0-18 Tahun rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2024, berikut daftar vaksin dan imunisasi bayi 2 bulan yang penting Bunda ketahui:

1. Imunisasi DPT-HB-Hib 1

Kemenkes RI menyebutkan bahwa vaksin DPT-HB-HiB diberikan guna mencegah enam penyakit, yakni Difteri, Pertusis, Tetanus (DPT atau DTP), hepatitis B, serta pneumonia (radang paru) dan meningitis (radang selaput otak) yang disebabkan infeksi kuman Hib.

Vaksin ini sering juga disebut sebagai 'vaksin combo', karena terdiri dari berbagai jenis vaksin seperti vaksin DTP, vaksin HB atau hepatitis B, dan vaksin HiB.

Secara terpisah, dapat vaksin DTP (DTwP atau DTaP) dapat diberikan mulai usia 6 minggu. 

Imunisasi DPT-HB-Hib 1 dapat diberikan pada usia 2 bulan. Selanjutnya diberikan kembali di usia 3 dan 4 bulan. Kemudian jadwl imunisasi booster dilakukan pada usia 18 bulan.

2. Imunisasi Polio yang Ke-2

Saat anak berusia satu bulan, ia akan diberikan vaksin polio ke-1. Selanjutnya vaksin polio kedua diberikan pada usia 2 bulan, Bunda. 

Imunisasi polio perlu diberikan untuk mencegah penyakit yang berpotensi menimbulkan kelumpuhan ini. Vaksin bisa diberikan baik melalui mulut atau oral (OPV), maupun suntikan (IPV).

3. Vaksin PCV 1

Daftar imunisasi bayi 2 bulan berikutnya adalah PCV 1. PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) diberikan untuk mencegah pneumokokus.

Dikutip dari Medical News Today, pneumokokus merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae, yang dapat menyebabkan kondisi lebih serius pada tubuh, seperti infeksi darah, pneumonia atau meningitis.

Penyakit ini sulit ditanggulangi jika sudah terkena. Maka dari itu, pemberian vaksin PCV sangat disarankan oleh para ahli medis. 

4. Vaksin Rotavirus 1

Virus Rotavirus yang menyerang pencernaan ini bisa mengganggu tumbuh kembang anak. Untuk mencegahnya, ini termasuk dalam daftar imunisasi bayi 2 bulan.

Vaksin Rotavirus monovalen (RV1) diteteskan dalam dua dosis, dosis pertama usia 6-12 minggu, dosis kedua dengan interval minimal 4 minggu, paling lambat usia 24 minggu.

Sementara itu, vaksin Rotavirus pentavalen (RV5) diberikan dalam 3 dosis, dosis pertama pada usia 6-12 minggu, interval antardosis 4-10 minggu, dosis ketiga paling lambat usia 32 minggu.

5. Vaksin Hepatitis B

Bayi yang baru berusia 24 jam perlu diberikan vaksin Hepatitis B. Penyakit satu ini berbahaya karena merusak fungsi hati dan hingga saat ini belum ditemukan pengobatan yang paling ampuh. 

Vaksin Hepatitis B terdiri dari 4 dosis. Setelah dosis pertama, akan dilanjutkan dengan jeda sebulan sehingga bayi akan disuntik lagi pada bulan ke-2, ke-3, dan terakhir ke-4.

Selanjutnya, vaksin booster diberikan pada usia 18 bulan.

6. BCG

Vaksin BCG biasanya disuntikkan segera setelah lahir atau sebelum berusia 1 bulan. Namun jika jadwal anak tertinggal, ia masih dapat mengejar ketertinggalan tersebut dengan pemberian vaksin di usia 2 bulan.

Imunisasi ini dilakukan dengan tujuan untuk melindungi bayi dari penyakit tuberkulosis (TB) yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis

Selain menghindari penyakit TB, vaksin BCG juga dapat mencegah terjadinya radang otak (meningitis) akibat dari komplikasi.

Persiapan sebelum menerima imunisasi

Bekas Suntikan Imunisasi Bengkak, Apakah Normal? Penyebab & Cara MengatasinyaIlustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/nataliaspb

Agar imunisasi dapat berjalan dengan lancar dan tanpa halangan apa pun, ada beberapa persiapan yang dapat dilakukan seperti:

1. Cek kondisi kesehatan bayi

Jangan lupa pastikan bayi dalam kondisi sehat dan tidak sedang mengalami sakit atau demam. Jika memang ternyata bayi sedang sakit atau demam, sebaiknya tunda jadwal imunisasi sampai kondisinya sudah benar-benar membaik.

Apabila Bunda ragu aman atau tidak Si Kecil melakukan imunisasi, konsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan atau dokter, ya.

2. Sampaikan tentang riwayat kesehatan bayi

Berikan informasi pada dokter tentang riwayat kesehatan bayi, termasuk masalah-masalah tertentu jika memang ada. Sampaikan pula jika bayi memiliki riwayat alergi atau reaksi buruk terhadap imunisasi yang diterima sebelumnya. 

3. Jaga kondisi mood bayi

Selain kondisi fisik, Bunda juga perlu mempersiapkan mood Si Kecil sebelum imunisasi. Misalnya dengan mengajak berinteraksi terlebih dahulu, agar bayi merasa lebih nyaman.

Tetap berikan pelukan saat bayi hendak mendapatkan suntik vaksin, tujuannya agar ia merasa nyaman dan perhatiannya dapat teralihkan. 

4. Gunakan pakaian yang nyaman

Suntik vaksin untuk bayi 2 bulan umumnya dilakukan di bagian paha. Oleh sebab itu, demi kenyamanan bersama pastikan Si Kecil memakai pakaian yang mudah dilepas pasang. 

Pastikan juga bahan pakaian bayi lembut agar tidak terjadi gesekan yang membuat kulitnya iritasi, terutama di sekitar area yang diberi suntikan. 

5. Berikan ASI 

Pastikan bayi sudah cukup kenyang sebelum imunisasi, karena terkadag rasa lapar dapat membuat ia jadi lebih rewel. 

Pemberian ASI setelah imunisasi juga dapat membuat bayi lebih tenang dan merasa nyaman, Bunda.

Efek samping vaksin dan imunisasi bayi 2 bulan

Vaksin yang diberikan pada bayi sudah dipastikan aman dan telah teruji kelayakannya, sehingga tidak mengancam keselamatan bayi. 

Meski begitu, efek samping tetap mungkin terjadi pada bayi. Dikutip dari Web MD, beberapa efek samping ringan yang bisa muncul setelah imunisasi di antaranya:

  • Bengkak atau kemerahan pada area yang disuntik
  • Rewel dan mudah menangis
  • Demam ringan
  • Sulit tidur nyenyak

Tak perlu khawatir, Bunda. Efek samping yang disebutkan di atas cukup umum terjadi pada bayi setelah imunisasi dan akan hilang setelah beberapa hari. 

Namun, jika bayi menunjukkan efek samping parah seperti demam tinggi, sesak napas, alergi berat, atau bengkak di wajah dan leher, peningkatan detak jantung, atau kejang, segera periksakan ke dokter. Jangan lupa, berikan vaksin sesuai jadwal demi kesehatan Si Kecil di masa depan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online