Usia Berapa Anak Mulai Ingat Kenangan Manis saat Liburan?

8 hours ago 4

Jakarta -

Pergi liburan bersama keluarga dan Si Kecil tentu jadi kenangan manis yang menyenangkan ya, Bunda. Namun, tahukah Bunda kapan sebenarnya usia anak mulai ingat kenangan saat liburan?

Kemampuan untuk mengingat pengalaman hidup dikenal sebagai memori episodik atau episodic memories. Jenis memori ini melibatkan hippocampus, bagian otak yang terletak di lobus temporal, yang belum berkembang sepenuhnya saat lahir.

"Hippocampus biasanya siap sekitar usia 4 tahun, inilah saat anak-anak mulai mengingat sesuatu secara konsisten. Semakin tua usia anak, semakin stabil pula ingatannya," kata ahli dalam bidang neuropsikologi kognitif memori, Rachael Elward, PhD, dikutip dari Parents.

Namun, ini tidak berarti bahwa anak-anak di bawah usia tersebut tidak dapat mengingat hal-hal yang pernah terjadi sama sekali, termasuk tentang liburan. 

"Anak-anak memang memiliki jenis memori ini, tetapi ingatannya menghilang sangat cepat," jelas Dr. Elward.

Usia berapa anak mulai ingat kenangan liburan?

Dikutip dari Telegraph, anak-anak di bawah usia 5 tahun kemungkinan besar tidak akan banyak mengingat pengalaman tersebut.

Orang dewasa umumnya mengingat kejadian sejak usia 3 hingga 4 tahun, pakar tumbuh kembang anak Dr. Amanda Gummer menyarankan usia 5 hingga 8 tahun adalah waktu yang baik untuk memulai perjalanan. 

Studi terbaru menemukan bahwa usia 5 tahun adalah usia paling umum di mana orang dewasa mengingat liburan pertama mereka, terlepas dari apakah mereka sudah pernah ke luar negeri sebelumnya.

Usia 5 tahun juga dianggap sebagai masa keemasan oleh Dr. Gummer. Salah satunya karena bertepatan dengan dimulainya sekolah, sehingga kemungkinan besar anak akan melakukan kegiatan seperti bercerita tentang liburannya, yang membuat pengalaman itu lebih membekas.

Hal ini juga merupakan titik balik dalam kemampuan anak untuk berinteraksi secara lebih penuh. 

"Pada usia ini, kemampuan bahasa mereka biasanya sudah berkembang baik, sehingga mereka bisa mengajukan pertanyaan dan ikut berdiskusi tentang perjalanan, yang membantu memperkuat memori tersebut di dalam pikiran mereka," pesan Dr. Gummer.

Mengapa tetap penting menciptakan kenangan bersama anak?

Namun, masalah memori bukanlah alasan untuk menghindari pergi liburan bersama anak usia di bawah 4-5 tahun ya, Bunda. Sah-sah saja untuk tetap mengajak mereka pergi liburan. 

Melakukan berbagai hal bersama anak dan keluarga tetap sangat penting, meskipun mereka mungkin tidak akan mengingatnya saat lebih besar nanti.

"Berbagi pengalaman penting untuk membentuk ikatan dan membantu anak belajar tentang dunia di sekelilingnya. Meski mereka mungkin tidak mengingat secara spesifik kunjungan ke kebun binatang, mereka akan mengingat hal-hal seperti apa itu kebun binatang dan nama-nama hewan," kata Dr. Elward. 

Anak-anak juga memiliki bentuk memori lain yang tidak melibatkan hippocampus dan jenis memori ini memainkan peran penting dalam perkembangan anak sejak lahir. 

"Hal baru dan emosi adalah faktor kunci dalam pembentukan memori. Jadi jika seorang anak belum pernah melakukan sesuatu sebelumnya dan merasa bersemangat, atau bahkan sedikit takut, kemungkinan besar mereka akan lebih mudah mengingatnya," imbuhnya.

Tips liburan keluarga bagi tumbuh kembang anak

Asian Chinese family on a vacation. Walking on airport with luggage.Ilustrasi liburan keluarga/Foto: Getty Images/svetikd

Melalui liburan bersama, Si Kecil juga belajar banyak hal. Contohnya bagaimana anak mampu menghadapi lingkungan yang asing, meminta bantuan dengan sopan kepada orang lain, beradaptasi dengan tempat baru dan merasa nyaman di lingkungan asing.

"Perjalanan adalah fondasi luar biasa untuk belajar keterampilan hidup yang tidak bisa dipelajari di rumah," kata Dr. Erica Reischer, psikolog klinis dan penulis buku What Great Parents Do: 75 Simple Strategies for Raising Fantastic Kids, dikutip dari Straits Times.

Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan saat liburan bersama anak, untuk tetap dapat menciptakan kenangan:

1. Ajak mengenal lingkungan baru

Saat liburan ke tempat yang baru, anak-anak dapat memperoleh wawasan tentang dunia di luar lingkungan mereka sendiri. Ajarkan anak tentang empati dan rasa hormat terhadap orang lain.

Pengalaman budaya bisa meningkatkan keterampilan memecahkan masalah, kreativitas, dan kemampuan bahasa. 

2. Beri kesempatan anak untuk berfoto

Anak-anak biasanya tidak memiliki kesempatan untuk bisa mengambil foto sesuai dengan perspektifnya sendiri. Berikan kesempatan pada anak untuk memotret pengalaman mereka saat liburan. 

Setelah liburan, pastikan foto-foto ini mudah diakses agar mereka bisa melihat dan mengingatnya kembali kapan saja. 

Bunda juga bisa mengajak anak untuk menceritakan kisah liburannya kepada keluarga besar atau teman, dengan bantuan foto-foto mereka. Ini juga dapat membantu membangun kepercayaan diri anak.

3. Siap mencari informasi

Selama setiap perjalanan, penting untuk menanggapi pertanyaan anak tentang tempat atau hal menarik yang mereka lihat. Hal ini bisa menjawab rasa penasaran mereka tentang hal baru, serta memberikan memori indah bagi anak. 

4. Jelajahi bahasa baru

Mempelajari beberapa ungkapan sederhana dalam bahasa lokal bisa membantu anak menciptakan kenangan. Ini adalah pengalaman lisan dan pendengaran yang akan diingat anak dalam jangka waktu lama.

5. Menikmati kuliner baru

Saat bepergian, jangan lupa untuk mencicipi makanan baru bersama anak-anak agar bisa menjadi pengalaman menyenangkan. Mencoba berbagai rasa makanan yang unik juga membantu anak menciptakan memori baru.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online