Jakarta -
Extended breastfeeding kerap dianggap aneh bagi sebagian ibu. Tak mengherankan, muncul kasus busui ini tetap lakukan extended breastfeeding demi anaknya yang miliki IUGR meski dihujat.
Meskipun komentar negatif banyak tertuju padanya, perempuan bernama Madison Simpson tetap memutuskan untuk melakukan extended breastfeeding pada anaknya. Ya, perempuan berusia 22 tahun tersebut berbagi pengalamannya seputar extended breastfeeding untuk anaknya yang lebih dari 1 tahun di akun TikTok miliknya The Breastfeeding Momma, yang memiliki lebih dari 16 ribu followers.
Dalam akunnya tersebut, Madison juga tampak membagikan video tentang menyusui putrinya, Amaya, yang kini berusia dua tahun, yang lahir dengan intraurine growth restriction (IUGR). Ia yakin bahwa dengan menyusui dapat membantu bayinya tumbuh normal.
Ibu dari dua anak ini terus menyusui putrinya dari payudaranya langsung dan tidak pernah dari botol hingga usia balita anaknya terpenuhi. Madison berencana untuk terus melakukannya hingga Amaya siap untuk menyapih sendiri, seperti dikutip dari laman People.
Ketika Madison menyambut putrinya hampir tiga tahun lalu, sang bayi, Amaya, baru memiliki berat lahir kecil. Amaya sendiri terlahir dengan kondisi IUGR, dan dokter telah memperingatkan Madison bahwa bayinya yang baru lahir akan kesulitan untuk tumbuh selama tahun pertama kehidupannya. Mereka mengira bahwa Amaya akan menjadi anak yang mungil.
Meskipun realitanya, ia benar-benar mengalami kesulitan menyusui anak pertamanya, Madison tetap menyusui Amaya seperti biasa. Dan, dalam waktu sebulan, bayi itu berhasil melawan rintangan yang ditetapkan tim medis sebelumnya. Terbukti, pertumbuhan Amaya sangat pesat, baik segi tinggi maupun berat.
Ibu dua anak ini mengaitkan kesehatan Amaya yang tidak terduga dan cepat stabil dengan menyusui. Karena Amaya pulih begitu cepat, Madison pun memilih untuk tidak memperlambat pemberian ASI. Bahkan, di usia 2 tahun, putrinya tersebut masih menyusui dan tidak pernah dari botol atau direct breastfeeding, Bunda.
"Memberi ASI kepada bayi yang berusia lebih dari 1 tahun, tidak dari cangkir, adalah hal yang normal. Mereka dapat menyusui hingga berusia lima tahun,"katanya seraya menambahkan bahwa dokternya telah menganjurkan proses tersebut.
Kini, Madison sudah membangun pengikut di media sosial dengan mengadvokasi untuk turut serta melakukan extended breastfeeding dan berbagi manfaatnya. Selain mendapatkan dukungan dari tim medis Amaya, ibu yang tinggal di Indiana ini melihat sendiri bagaimana menyusui memberikan putrinya dukungan ekstra terutama jika dibandingkan dengan putranya, Amirion, yang hanya bisa disusuinya beberapa bulan saja.
"Anak laki-laki saya selalu sakit saat masih bayi, dan putri saya tidak sakit. Dan, saya pikir itu ada hubungannya dengan antibiotik dari ASI," kata Simpson.
Ditambahkan Madison bawa Amirion pergi ke dokter tiga atau empat kali sebulan dikarenakan sakit berbagai hal. Sementara Amaya, dia tidak pernah sakit, katanya.
Amaya dijelaskan Madison tidak pernah mengalami apa pun yang mengkhawatirkan. Misalnya, setiap kali kami semua terserang penyakit perut, dia tidak mengalaminya.
Sang konsultan laktasinya menyarankan dirinya untuk berhenti menyusui saat ibunya sakit. Tetapi, dia memutuskan untuk tetap melanjutkannya. Bahkan, saat itu tidak ada perubahan pada kesehatan Amaya.
"ASI akan menghasilkan kandungan apa pun yang sesuai dengan kebutuhan air liur anak. Jika anak sakit, air liur tersebut akan menarik lebih banyak antibiotik untuk membantu mereka melawan penyakit tersebut," kata Simpson.
Di media sosial sendiri, banyak yang bertanya bagaimana ia tetap bisa menghasilkan ASI selama ini. Kemudian, ia pun menjawab bahwa yang pertama dan terutama ialah ia mengakui bahwa tidak semua perempuan bisa menyusui. Seperti yang dialaminya dengan Amirion, putranya. Tetapi jika memang perempuan merasa mampu, ia dapat melanjutkannya jika diinginkan.
"Tidak masalah bentuk atau ukuran tubuh kamu. Seperti halnya saya, berat badan saya 40 kg. Jadi, kebanyakan orang seperti. "Wah, kamu bisa menyusui?" Dan saya jawab, ya, saya bisa. Saya juga menentang keras mengonsumsi obat apa pun yang dapat mengurangi produksi ASI," katanya.
Mengenai alasan menyusui Amaya secara eksklusif langsung dari payudaranya, Madison mengatakan bahwa Si Kecil itu menolak minum susu botol sejak dini.
Meskipun menurutnya, extended breastfeeding memiliki manfaat, Madison telah memperhatikan perbedaan perilaku antara Amaya dan Amirion terkait dengan caranya menyusui.
"Amaya punya masalah dengan tidurnya. Ia tidur di tempat tidurnya sendiri dan sangat mandiri. Jika menangis, ia akan bangun dan pergi begitu saja," ungkapnya.
Namun, mengingat diagnosis IUGR saat lahir, ada beberapa komentar negatif berkaitan dengan berat lahir sang anak. "Ada yang berkomentar bahwa dia obesitas, padahal dia tidak. Dokter mengatakan bahwa dia tidak obesitas," kata Madison.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)