Jakarta -
Cegukan pada bayi memang sering kali terjadi dan hal yang normal kok, Bunda. Lantas, apakah boleh bayi yang cegukan disusui?
Melihat bayi lahir cegukan di awal setelah menyusu, mungkin tampak lucu pada awalnya dan membuat Bunda bertanya-tanya, 'kok bayi lahir bisa cegukan ya'. Ya, hal ini wajar dan jadi pertanyaan banyak Bunda menyusui di luar sana.
Untuk sekali dua kali bayi cegukan mungkin hal itu tampak normal dan tak membuat Bunda khawatir. Tetapi, saat cegukan pada bayi berlangsung lama tentunya hal itu membuat Bunda khawatir. Apalagi, bayi tampak tak nyaman dengan kondisi tersebut.
Untungnya, bayi tidak merasa terganggu dengan cegukan kok, Bunda. Bahkan, banyak bayi dapat tidur dengan nyenyak saat mereka cegukan sekalipun. Namun, jika Bunda memutuskan untuk mengambil tindakan saat bayi baru lahir cegukan setelah menyusui atau mencegah cegukan sejak awal, Bunda bisa melakukan beberapa tindakan yang membuat mereka nyaman.
Apa penyebab cegukan pada bayi?
Seperti yang dapat dibuktikan oleh banyak ibu, beberapa bayi mulai cegukan saat mereka berada di dalam rahim. Ini adalah tindakan yang berlanjut setelah lahir, dengan banyak bayi baru lahir mengalami cegukan setelah menyusui. Namun, dokter tidak yakin apa yang menyebabkan cegukan pada bayi baru lahir setelah menyusui atau kapan pun.
Dokter memahami mekanisme cegukan. Dan, biasanya cegukan terjadi saat diafragma bayi mengalami kejang dan memaksa udara melewati pita suara yang tertutup. Kontraksi ini dapat terjadi tanpa alasan sama sekali atau karena beberapa alasan, termasuk karena bayi melakukan salah satu hal berikut:
1. Makan terlalu banyak
2. Makan terlalu cepat
3. Menelan udara saat menyusu
Perut mereka yang membesar kemudian mendorong diafragma, menyebabkan kejang yang menyebabkan cegukan. Jadi, meskipun Bunda tidak tahu persis apa yang menyebabkan cegukan pada bayi baru lahir, cegukan umumnya bukan masalah medis atau penyebab yang perlu dikhawatirkan. Namun, wajar saja jika Bunda ingin meredakan cegukan pada bayi sesegera mungkin.
Cegukan dan refluks pada bayi
Hubungan antara cegukan dan refluks pada bayi cukup jelas. Para peneliti yakin bahwa mereka memahami mengapa refluks merupakan salah satu penyebab cegukan pada bayi baru lahir.
Aliran balik isi lambung ke kerongkongan mengiritasi kerongkongan. Iritasi ini kemudian dapat memicu saraf frenikus, yang mengendalikan diafragma, yang menyebabkan kontraksi tak sadar yang menghasilkan cegukan seperti dikutip dari laman Baptis Health.
Apa yang harus dilakukan saat bayi baru lahir cegukan?
Setiap bayi bereaksi berbeda terhadap cegukan. Sebagian menganggapnya lucu dan sebagian lainnya tampaknya tidak menyadarinya sama sekali. Namun, sebagian bayi merasa kesal dengan cegukan.
Jika Bunda merasa cegukan mengganggu bayi saat mencoba menyusui atau cegukan menyebabkan bayi tertekan, cara mengatasi cegukan pada bayi baru lahir meliputi:
1. Membuat bayi bersendawa
2. Memberikan dot pada bayi
3. Menunggu cegukan berhenti dengan sendirinya
4. Membuat bayi bersendawa
Saat mengatasi cegukan pada bayi, bersendawa adalah langkah awal yang baik. Menyendawakan bayi dapat mengurangi tekanan yang menyebabkan perut mengiritasi diafragma. Dokter menyarankan untuk menyendawakan bayi yang diberi susu botol setiap dua hingga tiga ons. Bayi yang disusui harus disendawakan saat berganti posisi.
Oh iya, Bunda, bayi dapat mengalami cegukan bahkan saat mereka tidak menyusui. Menghisap dot dapat membantu merelaksasikan diafragma mereka dan menghentikan cegukan.
Selain itu, berikan makan pada bayi sebelum mereka merasa sangat lapar dan gelisah dan berilah makan bayi secara teratur, Bunda.
Bolehkah bayi yang cegukan disusui?
Bayi sering kali rewel saat menelan udara saat menyusu. Tak jarang mereka jadi cegukan saat menyusui berlangsung. Jika hal ini terjadi, sebaiknya hentikan menyusui dan menenangkan kerewelan mereka sementara waktu. Sebab, rewel yang terus menerus akan menyebabkan bayi menelan lebih banyak udara yang membuat mereka tidak nyaman dan berisiko membuat bayi gumoh.
Cara menyendawakan bayi
Satu hal yang dapat Buda coba adalah menyendawakan bayi sesering mungkin, meskipun mereka tidak menunjukkan rasa tidak nyaman. Jeda dan perubahan posisi saja akan memperlambat menelan dan mengurangi jumlah udara yang tertelan seperti dikutip dari laman Healthy Children.
Jika menyusui, sendawakan mereka saat mereka berganti payudara. Beberapa bayi yang disusui tidak menelan banyak udara, jadi mereka mungkin tidak perlu bersendawa.
Berikut ini beberapa teknik menyendawakan bayi yang bisa dicoba ya, Bunda:
1. Pegang bayi dalam posisi tegak dengan kepala di bahu Bunda untuk menyangga kepala dan punggungnya. Tepuk punggungnya dengan lembut menggunakan tangan Bunda yang lain.
2. Dudukkan bayi di pangkuan Bunda. Sangga dada dan kepalanya dengan satu tangan sambil menepuk punggungnya dengan tangan Bunda yang lain.
3. Baringkan bayi di pangkuan Bunda dengan punggungnya tegak. Sangga kepalanya sehingga lebih tinggi dari dadanya, dan tepuk atau putar tangan Bunda dengan lembut di punggungnya.
4. Jika bayi masih belum bersendawa setelah beberapa menit, teruskan menyusui dan jangan khawatir. Bayi tidak akan bersendawa setiap kali menyusu. Setelah selesai, sendawakan lagi dan biarkan bayi dalam posisi tegak selama 10 hingga 15 menit agar tidak muntah.
5. Kebanyakan bayi cegukan dari waktu ke waktu. Biasanya hal ini lebih mengganggu orang tua daripada bayi. Namun, jika cegukan terjadi saat menyusu, ubah posisi bayi, cobalah membuatnya bersendawa, atau bantu mereka rileks.
6. Tunggu hingga cegukan hilang untuk melanjutkan menyusu. Jika cegukan tidak hilang dalam 5 hingga 10 menit, cobalah untuk melanjutkan menyusu selama beberapa menit. Melakukan hal ini biasanya akan menghentikan cegukan. Jika bayi sering cegukan, cobalah untuk menyusui bayi saat mereka tenang dan sebelum mereka sangat lapar. Hal ini biasanya mengurangi kemungkinan cegukan saat menyusu.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)