Jakarta -
Membuka komunikasi dengan anak bisa jadi tidak mudah bagi banyak orang tua. Terkadang, melontarkan pertanyaan yang kita anggap 'ringan' ke anak bisa membuat mereka merasa tertekan. Misalnya saat Bunda mengucapkan, "Apa yang Salah dengan Kamu?" ke anak.
Menurut terapis keluarga dan pernikahan Karyl McBride, Ph.D., L.M.F.T., bertanya kepada anak dengan nada frustrasi, "Apa yang salah denganmu?" dapat menyiratkan bahwa anak secara pribadi adalah 'masalah'. Hal tersebut juga bisa membuat mereka mengembangkan rasa malu terhadap dirinya sendiri.
"Apa salahnya mengatakan kalimat, "Apa yang salah dengan kamu?" kepada anak-anak atau remaja? Sebenarnya, tidak apa-apa bila nada bicara orang tua penuh kasih sayang dan itu ditujukan untuk menanyakan anak apakah mereka ingin berbagi perasaan dengan orang tuanya," kata McBride, dilansir Psychology Today.
"Namun, hal itu bisa jauh berbeda bila orang tua menanyakannya dengan nada jengkel ke anak. Pertanyaan itu bisa menjadi tanda adanya masalah pada diri si anak," sambungnya.
Dampak mengucapkan "Apa yang salah dengan kamu" ke anak
Orang tua menjadi sosok orang dewasa yang dipercaya oleh anaknya. Bila orang tua menunjukkan bahwa ada yang salah dengan anaknya, maka anak tersebut akan memendam dan mempercayainya, Bunda.
Pada satu titik, anak-anak akan menciptakan pikiran negatif tentang citra dirinya. Pada akhirnya, hal tersebut bisa menimbulkan efek yang buruk pada hidup anak di masa mendatang.
"Mereka akan bertanya pada diri sendiri apa yang salah dengan mereka, dan mereka tidak dapat menemukan jawabannya. Mereka lalu menggunakan keterbatasan akan pengalaman hidup untuk mencari jawaban yang kemungkinan besar menemukan sesuatu yang salah. Itu dapat memiliki efek yang bertahan lama dan memunculkan pikiran, 'Saya tidak cukup baik' atau 'Saya adalah orang yang buruk'," ungkap McBride.
"Kehancuran dari pikiran-pikiran yang dipendam semacam itu dapat memakan waktu seumur hidup untuk diatasi, bahkan dengan terapi," imbuhnya.
Kata pengganti "Apa yang salah dengan kamu?"
Alih-alih mengucapkan, "Apa yang salah dengan kamu" ke anak, Bunda dapat menggantinya dengan kalimat yang lebih positif. Kuncinya adalah menghindari penggunaan kata-kata yang bisa membuat Si Kecil merasa malu.
McBride mengatakan bahwa rasa malu sulit untuk ditanggung oleh anak-anak atau bahkan orang dewasa. Pada anak-anak, mereka juga masih kesulitan untuk mengatasi perasaan tersebut.
Berikut kata pengganti "Apa yang salah dengan kamu?" yang bisa Bunda ucapkan ke anak menurut McBride:
1. Ketika anak tidak sengaja melakukan sesuatu yang buruk
Terkadang, seorang anak suka terburu-buru dan tidak memperhatikan sekitarnya, sehingga secara tidak sengaja melakukan sesuatu yang buruk, seperti merusak barang. Saat anak melakukan hal itu, Bunda jangan langsung mengucapkan "Apa yang salah dengan kamu?".
Sebaliknya, bersikaplah tenang tetapi juga instruktif. Coba Bunda ucapkan, "Sayang, mari kita pelan-pelan, tidak apa-apa, kita semua terburu-buru di sini dan aku tahu kamu tidak bermaksud melakukan itu. Lain kali, katakan saja kepada Bunda atau Ayah bahwa kamu merasa terburu-buru, stres, atau kesal, dan kita bisa membicarakannya. Mari kita cari tahu apa yang harus dilakukan."
2. Ketika anak tantrum di tempat umum
Menghadapi anak tantrum bisa saja hal yang tak mudah. Banyak Bunda sering kali hilang kesabaran saat menghadapi anaknya yang tantrum, terutama ketika berada di tempat umum.
Saat anak tantrum, jangan biarkan kalimat "Apa yang salah dengan kamu?" terucap ya. Bunda sebaiknya langsung membawa anak ke tempat yang lebih tenang, lalu mencari tahu apa yang mengganggu mereka. Setelah itu, coba untuk mendiskusikan perasaan si anak dengan nada yang tenang.
"Cara itu tidak berarti anak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Tapi setidaknya, mereka akan merasa didengar dan dilihat. Hal itu juga akan menenangkan anak lebih cepat dari apa pun," ujarnya.
"Mengucapkan, 'Apa yang salah dengan kamu?' dengan jengkel adalah frasa yang akan saya masukkan ke dalam kategori mempermalukan dan merendahkan martabat dan dapat memiliki efek jangka panjang. Untungnya, ini mudah bagi kita untuk menyadari dan memperbaikinya," imbuhnya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/fir)