Jakarta -
Pada operasi caesar, bayi dilahirkan melalui sayatan di dinding perut dan rahim. Ada berbagai jenis operasi caesar, dari sayatan maupun metode penutupan luka. Dokter tentu memiliki pertimbangan yang dilihat dari berbagai faktor.
Operasi caesar umumnya aman, tetapi tidak seperti persalinan normal, operasi caesar melibatkan prosedur pembedahan. Bunda mungkin akan mengalami beberapa bekas luka setelah sayatan sembuh.
Kabar baiknya, bekas luka operasi caesar ini biasanya kecil dan di bawah garis bikini. Berikut ini beberapa hal yang perlu Bunda ketahui tentang jenis-jenis sayatan, jenis-jenis penutupan, cara mendukung penyembuhan, dan cara meminimalkan bekas luka.
Mengenal metode operasi caesar
Operasi caesar adalah proses melahirkan bayi dengan cara menyayat bagian perut hingga rahim ibu, yang biasanya dengan arah horizontal memanjang. Operasi caesar biasanya diperlukan jika Bunda tidak dapat melahirkan secara normal, atau jika kehamilan Bunda terlalu berisiko.
Operas caesar memang dianggap sebagai cara yang aman untuk melahirkan bayi. Namun, operasi caesar seperti prosedur bedah lainnya yakni ada risiko jaringan parut.
Jumlah lapisan jahitan operasi caesar
Secara standar, dokter menutup 7 lapisan, yakni kulit, jaringan subkutan, fasia, otot rektus (biasanya tidak dijahit), peritoneum, miometrium (rahim), dan endometrium.
Pada awal operasi caesar, enam lapisan dinding perut dan rahim dibuka satu per satu. Setelah bayi lahir, rahim ditutup dengan jahitan dua lapis. Empat dari lima lapisan yang tersisa dijahit dengan satu lapisan jahitan, tetapi satu lapisan tidak dijahit ulang karena lebih baik sembuhnya – tanpa tertekuk dan mengurangi kemungkinan terbentuknya jaringan parut, tanpa dijahit ulang.
Tidak ada otot di dinding perut yang benar-benar dipotong. Bahkan, Dokter Kandungan akan masuk ke dalam otot-otot tersebut.
Jenis-jenis operasi caesar
Praktisi Kesehatan Holistik, Debra Rose Wilson, Ph.D., MSN, R.N., IBCLC, AHN-BC, menjelaskan bahwa dalam operasi caesar terdapat dua sayatan. Dokter akan membuat sayatan perut dan rahim untuk mengeluarkan bayi.
"Kedua sayatan tersebut berukuran sekitar 4-6 inci, ini cukup besar agar kepala dan tubuh bayi bisa melewatinya," kata Wilson dilansir Healthline.
Ada berbagai jenis sayatan pada operasi caesar, yakni:
1. Caesar sayatan bikini
Sayatan bikini populer dan terkadang lebih disukai karena cenderung tidak terlalu menyakitkan dan tidak terlalu terlihat setelah penyembuhan. Dokter akan membuat sayatan datar 10-15 cm tepat di atas garis rambut kemaluan. Kabar baiknya, jenis sayatan ini juga dapat meminimalkan jaringan perut.
2. Caesar sayatan vertikal bawah
Dokter bedah dapat membuat sayatan vertikal dari antara pusar hingga garis kemaluan (sayatan klasik). Jenis sayatan ini dapat mempercepat akses dalam situasi darurat janin. Ini cocok untuk operasi berulang dengan adhesi berat. Tapi berisiko nyeri dan bekas luka juga lebih menonjol
3. Sayatan klasik caesar
Sayatan vertikal di segmen korpus (atas) rahim seperti ini sudah jarang dipakai, hanya untuk janin melintang, plasenta previa anterior total, atau adhesi ekstrem. Risiko rupture uteri pada kehamilan berikutnya 4-9 persen, jauh di atas sayatan melintang bawah.
Metode penutupan luka operasi caesar
Bunda akan mendapat dua sayatan, di perut dan rahim. Kemudian dokter bedah akan menutup kedua sayatan tersebut. Metode penutupan luka operasi caesar ini juga ada beberapa pilihan, yakni:
1. Staples
Beberapa dokter bedah lebih suka menggunakan staples bedah karena merupakan metode yang cepat dan sederhana. Penutupan sayatan dengan steples atau klip logam memang cepat dan praktis. Tapi meta-analisis menunjukkan peningkatan komplikasi luka hingga dua kali lipat dibanding jahitan benang.
2. Jahitan klasik
Jahitan ini menggunakan benang monofilamen (poliglecaprone/poliglaktin) di bawah kulit, menurunkan risiko infeksi & memberikan hasil kosmetik lebih baik.
3. Lem
Dokter bedah mengoleskan lem bedah di atas sayatan untuk menutup luka, yang memberikan lapisan pelindung. Lem akan terkelupas secara bertahap saat luka sembuh.
Mana yang lebih baik?
Pada operasi caesar, Bunda mungkin bertanya-tanya mana yang lebih baik dari sayatan maupun metode penutupan luka. Untuk sayatan, jenis bikini direkomendasikan untuk kebanyakan ibu karena lebih sedikit risiko komplikasi dan bekas luka bisa lebih tersembunyi.Sedangkan sayatan vertikal dipilih pada kasus emergensi atau anatomi sulit, sayatan klasik dipakai hanya jika terindikasi obstetri spesifik.
Sementara untuk penutupan luka, benang absorpsi subkutikel memberikan kombinasi terbaik antara keamanan, estetika, dan biaya. Lem kulit dapat dipertimbangkan jika tersedia. Staples sebaiknya dibatasi untuk situasi tertentu seperti perdarahan banyak yang butuh kecepatan.
Infeksi luka caesar/ Foto: HaiBunda
Proses penyembuhan bekas luka caesar
Dilansir dari laman Tommys, luka bekas operasi caesar akan sembuh dalam waktu sekitar 6 minggu. Bunda akan memiliki bekas luka, tetapi bekas luka ini akan memudar seiring waktu.
Bekas luka sepanjang 10-20 cm dan biasanya berada tepat di bawah perut bagian bawah. Awalnya, bekas luka akan berwarna merah, tetapi akan memudar seiring waktu. Pada kulit yang lebih gelap, bekas luka mungkin memudar menjadi garis cokelat atau putih. Bunda mungkin kehilangan rasa di area luka, yang mungkin muncul kembali seiring waktu.
Ada berbagai faktor penentu cepat lambatnya proses penyembuhan, termasuk teknik penutupan luka, kebersihan luka, indeks massa tubuh, kontrol glukosa darah, dan status anemia.
Penyembuhan membutuhkan waktu dan terjadi dalam 4 tahap. Berikut adalah tahapan proses penyembuhan:
1. Hemostasis
Ini adalah tahap pertama, ketika faktor pembekuan dalam darah menghentikan pendarahan.
2. Tahap peradangan
Ini adalah tahap kedua dan di mana keropeng terbentuk dan racun serta infeksi dibersihkan.
3. Tahap proliferasi
Fase ketiga adalah tahap pembangunan kembali, dan ini adalah saat Bunda dapat memperoleh manfaat paling banyak dari pemijatan bekas luka. Setelah sembuh dan terbentuk, bekas luka dapat terasa gatal dan sensitif karena ujung saraf di dalam jaringan sedang aktif pulih.
Bekas luka mungkin terasa mati rasa di beberapa tempat atau kesemutan saat disentuh, atau bahkan nyeri jika ditekan. Bekas luka masih tampak merah pada tahap ini tetapi memudar seiring waktu menjadi warna kulit normal.
4. Tahap pematangan
Fase keempat adalah saat bekas luka menguat. Tubuh masih dapat membentuk jaringan parut selama lebih dari setahun setelah operasi caesar. Ketika tubuh tidak lagi memproduksi jaringan parut, bekas luka tersebut dianggap sudah matang. Bahkan pada tahap ini, pemijatan masih dapat bermanfaat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)