Di balik gemerlap mahkota dan sorotan media, kehidupan keluarga kerajaan Inggris menyimpan banyak kisah kelam. Salah satu yang paling menghebohkan adalah hubungan segitiga antara Pangeran Charles, Putri Diana, dan Camilla Parker Bowles.
Kisah cinta penuh drama ini tak hanya mengguncang Kerajaan Inggris, tapi juga memengaruhi pandangan masyarakat terhadap institusi monarki.
Putri Diana, yang dijuluki 'Putri Rakyat', dikenal luas karena kepribadiannya yang hangat dan kebaikan hatinya. Namun di balik senyumnya, ia menyimpan luka mendalam akibat pengkhianatan dalam rumah tangganya.
Camilla tidak hanya menjalin hubungan rahasia dengan Charles, tetapi juga kerap melontarkan sindiran dan julukan merendahkan kepada Putri Diana.
Hal ini terungkap dalam berbagai buku dan kesaksian dari para penulis biografi kerajaan yang dapat Bunda baca di bawah ini.
Julukan kasar Camilla untuk Putri Diana yang terungkap
Ketegangan antara Putri Diana dan Camilla Parker Bowles menjadi salah satu konflik paling mencolok dalam sejarah keluarga kerajaan Inggris.
Di balik sorotan publik, ternyata banyak kisah menyakitkan yang tidak banyak diketahui orang, salah satunya adalah sebutan sinis yang dilontarkan Camilla kepada Putri Diana.
Menurut laporan The Royal Observer yang mengutip buku "Rebel Prince: The Power, Passion and Defiance of Prince Charles" karya Tom Bower, Camilla pernah menyebut Putri Diana dengan panggilan yang sangat merendahkan, yaitu "mad cow" atau "sapi gila."
Julukan tersebut kabarnya muncul karena Camilla menganggap Putri Diana tak pantas mengkritik perselingkuhan Pangeran Charles, mengingat Putri Diana sendiri juga dikabarkan pernah menjalin hubungan dengan pria lain setelah pernikahannya mulai bermasalah.
Tak hanya itu, Camilla juga pernah menyebut Putri Diana sebagai mouse atau 'tikus' pada masa-masa awal pernikahan Putri Diana dengan Charles. Julukan-julukan ini menunjukkan ketegangan yang sudah terjadi sejak awal, bahkan sebelum perceraian mereka resmi diumumkan pada 1996.
Sebagaimana dijelaskan oleh Bower, tujuan Camilla dan Charles saat itu adalah mengubah citra buruk Camilla di mata publik. Mereka bahkan menyewa konsultan PR Mark Bolland untuk membentuk persepsi publik baru tentang Camilla, termasuk dengan berusaha menjelekkan citra Putri Diana sebagai istri yang emosional dan tidak stabil.
Konflik ini ini mencapai puncaknya pada 1989 ketika Putri Diana muncul secara mengejutkan di sebuah pesta ulang tahun yang juga dihadiri oleh Camilla.
Namun Putri Diana juga tidak tinggal diam. Menurut biografi yang dikutip dari Fox News Digital oleh Christopher Andersen, Putri Diana menyebut Camilla sebagai 'The Rottweiler', karena menurutnya, Camilla seperti anjing penjaga yang tidak akan melepaskan cengkeramannya begitu menggigit seseorang.
Putri Diana tak yakin Charles cocok menjadi raja
Di luar konflik pribadinya dengan Camilla, Putri Diana juga meragukan kemampuan Charles dalam menjalankan perannya sebagai raja di masa depan.
Dalam sebuah wawancara pribadi dengan mantan koresponden kerajaan BBC Jennie Bond, Putri Diana pernah mengatakan bahwa dia yakin Charles tidak ditakdirkan untuk menjadi raja.
Penulis biografi kerajaan Christopher Andersen mengungkap bahwa Putri Diana kerap menyebut Charles sebagai "The Boy Wonder," dengan nada yang mencerminkan keraguan. Menurut nya, Charles akan lebih bahagia menjadi seniman yang tinggal di Tuscany ketimbang menjadi pemimpin monarki.
Putri Diana merasa bahwa putra pertamanya, Pangeran William, lebih pantas menggantikan Ratu Elizabeth II. Ia merasa berbagai tanda dan firasat menunjukkan bahwa William-lah yang seharusnya menjadi raja, bukan Charles.
Namun demikian, di tahun-tahun terakhir hidupnya, hubungan Putri Diana dan Charles dikabarkan membaik. Menurut penulis Tina Brown, keduanya sempat kembali berbincang, bahkan sesekali tertawa bersama di kediaman Putri Diana, Kensington Palace.
Dalam salah satu pernyataan pribadinya, Putri Diana bahkan mengakui bahwa Camilla setia dan mungkin memang layak mendapatkan "pengakuan tertentu." Meski begitu, hal itu tidak serta-merta membuat Putri Diana yakin Charles cocok menjadi raja.
Kini, Charles telah dinobatkan sebagai Raja dan Camilla menjadi Ratu, bayang-bayang Putri Diana masih terus membayangi keluarga kerajaan.
Demikian kisah tentang panggilan sinis Camilla untuk Putri Diana. Ternyata di balik citra anggun keluarga kerajaan, tersimpan kisah pilu dan perseteruan yang hingga kini masih menyisakan jejak luka dalam sejarah.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)