Vasektomi Gagal, Seorang Ayah Gugat Rumah Sakit Usai Istri Hamil Anak Kelima

7 hours ago 4

Keputusan melakukan vasektomi sering kali dipilih pasangan yang merasa jumlah anak mereka sudah cukup dan tidak ingin memiliki keturunan lagi.

Prosedur ini dianggap sebagai salah satu metode kontrasepsi permanen yang paling efektif bagi pria. Namun, apa jadinya jika prosedur yang dianggap final tersebut ternyata gagal?

Hal itulah yang dialami oleh George Macfarlane, seorang pria asal Arbroath, Skotlandia. Setelah menjalani vasektomi hampir enam tahun sebelumnya, ia dan istrinya yakin bahwa keluarga mereka yang terdiri dari dua anak laki-laki dan dua anak perempuan sudah lengkap. Namun, pasangan ini dikejutkan dengan kehamilan kelima yang tak terduga. 

Bagaimana sebenarnya kegagalan vasektomi bisa terjadi, dan apa yang dialami keluarga Macfarlane? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Anak kelima dan langkah hukum keluarga Macfarlane

Dikutip dari laman The Herald, George Macfarlane memilih menjalani prosedur vasektomi di Rumah Sakit Arbroath dengan tujuan agar tidak memiliki keturunan lagi. Ia dan istrinya, Laura, sudah merasa cukup dengan empat anak mereka, yaitu Stephen (17), Graham (16), Claire (12), dan Samantha (10).

Namun, 18 bulan setelah operasi, Laura mulai merasakan kondisi tubuhnya memburuk dan memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter. Pada awalnya, dokter menduga bahwa keluhan Laura disebabkan oleh masalah pencernaan seperti sakit maag. Namun, insting keibuannya merasa ada yang berbeda.

Ia pun memutuskan untuk menjalani tes kehamilan dan hasilnya menunjukkan positif. Kabar ini mengejutkan George, yang langsung menyadari bahwa ada kegagalan dalam prosedur vasektomi yang pernah dijalaninya.

Pasangan ini kemudian menggugat Tayside Health Board, rumah sakit tempat prosedur dilakukan. Mereka menuntut kompensasi atas kelahiran anak kelima mereka, Catherine, yang kini berusia 4 tahun.

Laura mengatakan bahwa dirinya terpaksa berhenti dari pekerjaannya sebagai asisten perawat lansia akibat kehamilan yang dialaminya.

Selain kehilangan penghasilan, pasangan ini juga harus menanggung biaya tambahan untuk memenuhi kebutuhan bayi yang akan lahir, seperti membeli pakaian hamil dan perlengkapan bayi yang sebelumnya sudah mereka berikan kepada orang lain.

Sementara itu, George menyatakan bahwa dirinya sama sekali tidak mendapat informasi mengenai kemungkinan kegagalan prosedur vasektomi. Padahal, ia telah menyerahkan sampel untuk diuji pascaoperasi dan hasilnya saat itu menunjukkan bahwa dirinya berada dalam kondisi yang dianggap “aman”.

Sayangnya, informasi tentang potensi kegagalan, seperti kemungkinan rekoneksi saluran sperma, tidak pernah disampaikan.

Realita yang dihadapi dan pilihan yang diambil

Meskipun gugatan hukum yang mereka ajukan tidak membuahkan hasil, keluarga Macfarlane tetap tidak menyesali kehadiran Catherine dalam hidup mereka. Laura mengungkapkan bahwa meskipun mereka harus berjuang hingga Catherine berusia 16 tahun.

Ia tetap bersyukur atas kehadiran putri kecilnya. Ia menyebut Catherine sebagai “malaikat kecil dan sekaligus nakal.”

Mereka sempat berharap uang ganti rugi bisa dimasukkan ke dalam dana amanah untuk Catherine. Meski putusan pengadilan tidak menguntungkan pihak mereka, George menyatakan bahwa mereka tidak akan mengajukan banding dan memilih untuk menerima hasilnya.

Secara medis, laki-laki yang pernah menjalani vasektomi namun berkeinginan untuk memiliki keturunan masih memiliki peluang melalui prosedur pembalikan, seperti vasovasostomi atau vasoepididimostomi.

Alternatif lainnya adalah prosedur aspirasi sperma yang dikombinasikan dengan teknik fertilisasi in vitro (IVF), sehingga pasangan tetap dapat memperoleh keturunan meskipun tidak menjalani pembatalan vasektomi.

Mengapa kehamilan masih bisa terjadi setelah vasektomi?

Mengutip Medical News Today, meskipun vasektomi termasuk metode kontrasepsi pria yang sangat ampuh, tetap ada kemungkinan kecil pasangan bisa mengalami kehamilan. Beberapa faktor dapat menyebabkan kegagalan, seperti:

1. Berhubungan seksual terlalu cepat setelah prosedur

Sisa sperma dapat tetap berada di dalam saluran reproduksi hingga tiga bulan setelah menjalani prosedur operasi. Oleh karena itu, selama periode ini, berhubungan intim tanpa penggunaan alat kontrasepsi tambahan masih memiliki kemungkinan menyebabkan kehamilan.

2. Prosedur vasektomi yang gagal secara teknis

Pada sejumlah kasus, prosedur ini tidak sepenuhnya berhasil memutus saluran vas deferens. Oleh sebab itu, diperlukan pemeriksaan lanjutan seperti analisis cairan untuk memastikan bahwa tidak ada sperma yang tersisa.

3. Rekanalisasi

Vas deferens berpotensi menyambung kembali secara alami melalui proses yang disebut rekanalisasi. Proses ini bisa berlangsung dalam waktu beberapa minggu, bulan, atau bahkan bertahun-tahun setelah prosedur dilakukan, sehingga seseorang yang sebelumnya tidak subur dapat kembali memiliki kemampuan untuk membuahi tanpa disadari.

Kemungkinan kegagalan vasektomi pada tahap awal diperkirakan berkisar antara 0,3 persen hingga 9 persen. Sementara itu, risiko kegagalan dalam jangka panjang jauh lebih kecil, yaitu hanya sekitar 0,04 persen hingga 0,08 persen.

Demikian penjelasan mengenai kisah keluarga Macfarlane serta kemungkinan terjadinya kehamilan meskipun sudah menjalani prosedur vasektomi. Semoga bermanfaat!


Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online