Kumpulan Kisah Nabi Ibrahim dan Hikmah Cerita yang Patut Diteladani

6 days ago 17

Jakarta -

Nabi Ibrahim AS adalah satu nabi yang wajib diketahui dalam Islam. Kisahnya bersama sang putra, Ismail, menjadi awal mula dari ibadah kurban dan perayaan Idul Adha. Apa saja hikmah yang patut diteladani dari kisah Nabi Ibrahim?

Kehidupan Nabi Ibrahim diabadikan oleh Allah SWT dalam Al-Quran mengenai sebuah sikap sabar, tabah, tawakkal, taat, istiqamah dan ikhlas, Bunda.

Dalam buku Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir  disebutkan bahwa nama asli Nabi Ibrahim adalah Ibrahim bin Tarikh. Ibunya bernama Buna binti Karbita bin Kartsi. 

Nabi Ibrahim dikenal juga dengan sebutan rasul ulul azmi yang merupakan gelar bagi rasul Allah SWT dengan kedudukan tinggi.

Kisah Nabi Ibrahim AS yang Dibakar Hidup-hidup oleh Raja Namrud

Saat Nabi Ibrahim akan dilahirkan, negeri Babilonia tempatnya tinggal diperintah oleh seorang raja yang sangat kejam yakni Namrud bin Kan'an. Diketahui raja dan rakyatnya menyembah patung.

Pada suatu malam, Raja Namrud bermimpi buruk. Ia melihat seorang anak laki-laki masuk ke istana mengambil mahkota kebanggaannya. Setelah terbangun, ia pun lantas memanggil para peramal untuk mengartikan mimpi tersebut.

Peramal mengatakan bahwa mimpi itu memberikan tanda bahwa akan lahir seorang bayi laki-laki di negeri. Ketika dewasa, dengan gagah berani dia akan menghancurkan kekuasaan raja.

Mendengar itu, Raja Namrud pun murka. Kemudian ia segera memerintahkan tentaranya untuk membunuh semua bayi laki-laki yang lahir di Babilonia. Takut akan hal ini, ibu Nabi Ibrahim dan suaminya secara sembunyi-sembunyi meninggalkan kampung menuju gua terpencil.

Nabi Ibrahim tinggal di dalam gua tersebut, hidup berdampingan dengan alam, sampai usianya 12 tahun. Ketika kemudian kegiatan pencarian bayi laki-laki yang lahir sudah mulai mereda, Nabi Ibrahim memutuskan untuk kembali ke rumah orang tuanya.

Namun ada hal mengganjal di hati Nabi Ibrahim saat melihat seisi rumahnya dipenuhi dengan patung-patung. Ayah Nabi Ibrahim adalah pembuat patung yang andal dan sering membuat patung pesanan raja.

Nabi Ibrahim kemudian dengan sopan mengajak ayahnya untuk hanya menyembah Allah dan meninggalkan patung-patung berhala. Namun ayahnya menolak ajakan itu.

Saat dewasa, Nabi Ibrahim semakin teguh dan kuat iman. Ia bahkan berencana menghancurkan seluruh patung-patung yang ada di Babilonia. Setelah rencana tersebut berjalan, Raja Namrud sangat marah dan memerintahkan tentara untuk menangkap Nabi Ibrahim.

Ia kemudian memerintahkan rakyatnya untuk mencari kayu bakar dan membakar Nabi Ibrahim hidup-hidup. Pembakaran ini disaksikan khalayak ramai.

Tapi Allah masih menghendaki Nabi Ibrahim hidup, maka diperintahkan-Nya api itu menjadi dingin. Nabi Ibrahim tidak merasakan panas walaupun berada di tengah kobaran api. Setelah api padam, Nabi Ibrahim tetap dalam keadaan sehat. Demikian dikutip dari buku Cerita Teladan 25 Nabi dan Rasul oleh Iip Syarifah.

Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail tentang Asal Mula Berkurban Idul Adha

Nabi Ibrahim memiliki seorang putra bernama Ismail. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 1850 SM. Pada suatu hari, Nabi Ibrahim memperoleh wahyu dalam bentuk mimpi dari Allah untuk menyembelih Ismail.

Bagi Nabi Ibrahim, perintah Allah tersebut adalah ujian yang sangat berat baginya. Sempat ragu antara melaksanakan perintah Allah dan kecintaannya terhadap Ismail, ia kemudian membuat keputusan besar.

Nabi Ibrahim menyampaikan tentang wahyu ini kepada putranya, yang kemudian menuruti perkataan sang ayah. Nabi Ismail bahkan mendorong Nabi Ibrahim untuk segera melaksanakan perintah Allah tersebut.

Mereka berdua pergi ke sebuah padang dan bersiap melaksanakan perintah Allah. Sebuah parang tajam sudah disiapkan, sementara tangan dan kaki Nabi Ismail diikat kuat.

Ketika parang Nabi Ibrahim menyentuh leher Nabi Ismail, Allah mengganti Nabi Ismail yang akan disembelih dengan seekor domba dari surga. Lalu, Nabi Ismail pun selamat.

Sampai saat ini, peristiwa pengurbanan Nabi Ismail oleh Nabi Ibrahim diperingati dengan menyembelih domba pada setiap perayaan Idul Adha.

Kisah Singkat Nabi Ibrahim dalam Mencari Tuhan

Kisah Nabi Ibrahim dalam mencari Tuhan sebenarnya justru terjadi saat masa kanak-kanak. Saat masih tinggal di gua, ia hidup berdampingan dengan alam dan sudah menjadi pemikir sejak kecil.

Di usia 12 tahun, Nabi Ibrahim mulai merasa yakin bahwa tidak mungkin alam semesta berjalan dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakan dan mengatur. Beliau sering berpikir siapa sebenarnya yang melakukan itu semua.

Saat malam tiba, Nabi Ibrahim melihat bintang. Awalnya ia sempat berpikir mungkin bintang tersebut adalah tuhan. Namun ketika menyadari bahwa bulan lebih besar, beliau mengganti pemikirannya. Pun demikian saat ia melihat matahari.

Nabi Ibrahim pun duduk dan kembali berpikir, "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberikan petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat."

Kemudian, Nabi Ibrahim berikrar bahwa tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha Esa.

Mukjizat Nabi Ibrahim AS

Ilustrasi kisah NabiIlustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/rudall30

Seperti diceritakan sebelumnya, Nabi Ibrahim pernah dibakar hidup-hidup atas perintah dari Raja Namrud. Namun karena mukjizat Allah, Nabi Ibrahim selamat dan tidak terluka sama sekali dari kejadian ini.

Selain itu, ada beberapa mukjizat lain yang diberikan kepada Nabi Ibrahim:

1. Mampu menghidupkan burung yang sudah mati

Nabi Ibrahim pernah meminta kepada Allah agar diperlihatkan bagaimana Allah dapat menghidupkan makhluk yang telah mati.

Allah pun menunjukkannya kepada Nabi Ibrahim, seperti tertuang dalam QS Al-Baqarah ayat 260 berikut:

"Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati. Allah berfirman: Belum yakinkah kamu?

Ibrahim menjawab: Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku).

Allah berfirman: (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. Lalu letakkan di atas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

2. Jarinya dapat mengeluarkan susu dan madu

Saat masih bayi dan tinggal di dalam gua, Nabi Ibrahim yang suka mengisap jari-jarinya jika lapar. Ajaibnya, jari-jari Nabi Ibrahim memancarkan air susu dan madu.

3. Serangan lalat

Tak hanya selamat dari api, Allah juga memberikan mukjizat kepada Nabi Ibrahim ketika menghadapi Raja Namrud yang ingin menangkapnya lagi.

Ketika matahari terbit, pasukan Raja Namrud sudah siap menangkap Nabi Ibrahim. Namun, Allah tiba-tiba mendatangkan lalat-lalat yang tidak terlihat oleh mereka.

Lalat-lalat itu memakan daging dan darah pasukan Raja Namrud hingga yang tersisa hanya tulang-tulangnya saja. Kemudian, salah satu lalat masuk ke hidung Raja Namrud dan menetap di sana selama 400 tahun.

Selama itu pula, Raja Namrud memukuli kepalanya dengan besi agar lalat itu keluar tetapi tidak pernah keluar hingga Allah membinasakannya.

4. Membangun Ka'bah

Nabi Ibrahim adalah orang pertama yang membangun Ka'bah bersama anaknya, Nabi Ismail. Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk membangun Ka'bah. Nabi Ibrahim kemudian mengajak Nabi Ismail.

Mereka membangun Ka'bah dari batu-batu besar sambil terus mengucap doa yang tertuang dalam QS Al-Baqarah ayat 127:

"Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amalan kami). Sesungguhnya, Engkaulah yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui."

Hikmah dari Cerita Nabi Ibrahim untuk Diajarkan kepada Anak

Dari kisah Nabi Ibrahim ini, ada beberapa hikmah yang dapat diajarkan kepada anak-anak. Berikut ulasannya, Bunda:

1. Sabar dan teguh pada pendirian

Kisah Nabi Ibrahim menunjukkan bagaimana beliau selalu bersabar dalam menghadapi setiap ujian yang diberikan oleh Allah. Beliau juga selalu teguh pada pendiriannya, tidak gentar meski harus berbeda pendapat dengan raja dan bahkan ayahnya sendiri. 

2. Patuh kepada orang tua

Ketika Nabi Ibrahim mengungkapkan mimpinya kepada Nabi Ismail, tanpa pikir panjang Nabi Ismail langsung mengiyakan hal tersebut. 

3. Percaya di balik kesulitan pasti ada kemudahan

Nabi Ibrahim selalu percaya bahwa dalam setiap kesulitan yang dihadapinya, Allah akan memberikan kemudahan, asalkan manusia mau berdoa dan berusaha.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online