Jakarta -
#HaiBunda, gimana proses menyusuinya, lancar? Lagi pada nyari rekomendasi pompa ASI handsfree terbaik enggak nih?
Sedikit bercerita, pengalaman menyusui anak pertama membuatku lebih selektif dalam memilih pompa ASI. Sebagai ibu bekerja, aku merasa harus pintar membagi waktu antara kerja di kantor dan waktu untuk memompa ASI.
Meski kantor memberi kelonggaran bagi busui untuk memompa ASI di sela-sela kerja, tetap penting untuk mengetahui manajemen pumping yang tepat. Salah satunya dengan memilih pompa ASI yang sesuai kebutuhan.
Pilihanku jatuh pompa ASI handsfree yang penggunaannya lebih praktis dibanding pompa ASI manual. Sedikit flash back saat menyusui Si Kakak, aku enggak mau banyak drama lagi saat menyusui adik.
Dulu, aku sering melewatkan waktu pumping karena pompa ASI yang kurang oke kualitasnya. Membuat waktu memeras ASI jadi lama, dan bunyinya pun sedikit mengganggu. Grot.. grott.. grott. Oh no!
Sampai akhirnya pas hamil anak kedua, aku mulai riset pompa ASI handsfree sejak trimester dua. Beberapa brand akhirnya terpilih menjadi kandidat, dan akhirnya jadi pompa ASI kesayangan sampai sekarang.
Mau tahu apa merek pompa ASI handsfree terbaik versi aku, dengan daya isap kuat, tidak sakit, suara tidak berisik dengan harga yang masih affordable? Simak yuk review pompa ASI hadnsfree di bawah ini, mulai dari merek pompa ASI handsfree yang bagus, apa saja kelebihan pompa ASI handsfree, begitu juga kekurangan pompa ASI handdsfree, hingga harga pompa ASI hadsfree!
Pilihan pertama: pompa ASI handsfree Bebetons Neo V2
Ketika memilih pompa ASI, hal pertama yang terpikirkan adalah kepraktisan pemakaiannya. Pompa ASI Bebetons Neo V2 menjadi salah satu pompa ASI handsfree yang langsung masuk keranjang belanjaan. Desain yang mewah dengan harga di bawah Rp1 juta, membuatku langsung jatuh cinta sama pompa ASI handsfree satu ini.
Kelebihan:
Begitu pertama melihat di e-commerce aku langsung suka sama warnanya yang cantik. Kebetulan pula sesuai dengan spesifikasi yang aku cari, pompa asi handsfree ini praktis, Bun.
Apalagi corongnya terbuat dari silikon yang lembut, ini tidak membuat payudara terasa sakit. Ukurannya corongnya juga pas dengan nipple payudara sekitar 24 mm, sehingga tidak mudah terlepas saat dipakai.
Begitu dinyalakan langsung melekat nyaman di payudara. Tidak perlu ribet dengan kabel dan selang, jadi aku merasa terbantu sekali ketika pompa di kantor, karena bisa dipakai mompa ASI sambil beraktivitas lainnya.
Selain nyaman, ketika memilih pompa ASI aku juga memikirkan daya isapnya. Ini sangat berpengaruh pada kecepatan memompa ASI.
Penggunaan mesinnya sudah dengan metode touch screen, dengan tiga model pumping. Ada pilihan mode massage (pijat), mixed mode, dan perah yang bisa diatur sampai level 9. Kekuatan daya isapnya mencapai 300 mmHg.
Diberikan dua valve, salah satunya bisa disimpan sebagai cadangan. Serta mesin adaptornnya sudah water resistant, jadi aman kalau kena air, Bunda.
Hal lain yang bikin aku makin suka sama pompa ASI satu ini mesinnya enteng. Jadi enggak berat buat ditenteng ke kantor.
Satu lagi, botol penampungan ASInya sudah ada jaminan PPSU (polyphenylsulfone). Apa tuh? Ini merupakan salah satu jenis plastik premium suhu tinggi yang tahan panas alias BPA free.
Botolnya juga sudah dilengkapi dengan tutup nih, jadi bisa dijadikan botol ASI saat memompa di sesi terakhir. Saat di rumah, botolnya pun bisa berguna sebagai botol dot yang sudah dilengkapi dengan nipple dot bawaan, jadi bisa langsung diminumkan ke anak.
Urusan ngcharge mesin pompanya juga cepat, dengan kabel pengisian daya type C. Bisa tahan sampai 3-4 kali sesi perah jika diisi full baterai. Suara mesinnya juga masih aman dan tidak terlalu berisik.
Untuk harganya masih aman di kantong, dulu aku beli Rp630.000.
Pompa ASI handsfree Bebetons Neo V2/ Foto: Sandra Odilifia/ HaiBunda
Kekurangan:
Buat bunda yang suka bawa banyak printilan ke kantor, jujur buat aku ukuran botol pompa ASI Bebetons Neo V2 ini 180 ml, jadi agak kebesaran buat aku. Jadi agak PR buat meletakkannya di cooler bag. Selain itu, untuk Bunda dengan payudara berukuran besar, ukuran corongnya akan sedikit kekecilan dan enggak nyaman. Namun, bisa memesan ukuran 27 mm secara terpisah.
Pilihan kedua: pompa ASI Mom Uung Handsfree Breastpump
Memilih pompa ASI yang nyaman dan praktis terkadang cocok-cocokan kayak jodoh ya, hehe. Nah, saat anak sudah mulai berumur setahun, fomo pengen nyobain pompa ASI handsfree lainnya.
Kebetulan saat itu lagi viral pompa ASI handsfree dari Mom Uung yang bentuknya bulat tanpa corong. Akhirnya jadi pengen ikut nyobain, setelah riset di beberapa e-commerce aku beli pompa ASI handsfree ini dengan harga Rp799.000.
Kelebihan:
Begitu unboxing, aku suka sama beberapa fitur bawaan dari breast pump ini. Menurutku, salah satu kelebihan pompa ASI handsfree ini ada di bagian penampung ASI yang didesain aman dan nyaman ketika nempel di payudara.
Apalagi bagian mesinnya dibuat dengan tonjolan di bagian depan, yang mengunci mesin lebih aman dan enggak mudah copot. Meskipun tanpa corong, pompa ASI handsfree ini aman enggak geser ketika dipakai beraktivitas.
Hal menarik lainnya, pompa ASI ini juga dilengkapi dengan cover silikon untuk menutup pompanya. Jadi, ini menurutku berguna banget buat para bunda yang memompa ASI di kantor dan enggak bisa langsung cuci. Setelah dipakai, pompanya bisa ditutup dan disimpan di cooler bag untuk dipakai di sesi pumping selanjutnya.
Wadah penampungnya berukuran 240 ml, jadi bisa buat menampung banyak perahan ASI. Sedangkan bagian 'corong' standar berukuran 24 mm, ini pas dengan ukuran payudara sehingga tidak sakit saat dipakai.
Adaptornya cukup enteng, dengan pengisian daya menggunakan charger type C. Ini memudahkan banget untuk dibawa ke luar rumah ya, Bun.
Terdapat mode massage, expression, dan dual massage, yang bisa diatur sampe level ke-10. Keunggulan lainnya ada timer yang bisa membantu kita untuk mengetahui seberapa lama waktu pumping. Kalau aku bisanya sekali pumping satu payudara berkisar 15-20 menit.
Sedangkan untuk suara juga lumayan aman tidak terlalu keras. Jadi kalau mau pumping di dekat anak saat malam hari, tidak khawatir berisik.
Pompa ASI handsfree Mom Uung/ Foto: Permata Nurul Aini/HaiBunda
Kekurangan:
Isapannya tidak terlalu lembut, tapi juga enggak terlalu kuat, jadi pengosongan payudara lama tidak secepat handsfree corong. Untuk durasi pompa 20 menit, belum benar-benar mengososongkan payudara jadi lebih cocok dipakai para busui yang anaknya sudah lebih besar. Jadi, kalau payudara nggak kosong sempurna, stok ASI di payudara nggak takut tersumbat atau mastitis.
Demikian review kelebihan dan kekurangan pompa ASI handsfree yang berkualitas, daya isap kuat, dan tidak sakit. Semoga membantu Bunda mengASIhi Si Kecil dengan perasaan happy ya.
---
Penulis:
Ratih Wulan Pinandu
Lebih dari 7 tahun berkecimpung di media lifestyle dan parenting
Bunda dua anak anak berusia 7 tahun dan 4 tahun
(rap/rap)