Memasuki usia 6 bulan, bayi mulai dikenalkan pada makanan pendamping ASI (MPASI). Momen ini bisa jadi menyenangkan sekaligus membingungkan bagi para orang tua.
Banyak Bunda yang bertanya-tanya, “Sebenarnya berapa banyak porsi makan yang dibutuhkan bayi enam bulan? Dan apa saja yang harus diberikan?”
Tiap bayi memiliki perkembangan berbeda, termasuk dalam hal nafsu makan dan kesiapan menerima makanan padat. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk memahami jadwal makan serta kandungan nutrisi penting dalam setiap suapan MPASI yang diberikan.
Porsi makan bayi 6 bulan yang tepat
Mengutip dari laman Baby Center, pada usia 6 bulan, MPASI diberikan untuk melengkapi asupan gizi bayi, bukan menggantikan ASI atau susu formula.
Para pakar, termasuk dari American Academy of Pediatrics, merekomendasikan bayi yang baru memulai MPASI sebaiknya diberikan 1–2 sendok teh makanan yang dihaluskan, seperti buah atau sayur, sebagai permulaan.
Setelah bayi mulai terbiasa dengan rasa dan tekstur makanan, Bunda bisa menaikkan porsinya menjadi 1–2 sendok makan per jenis makanan, dua kali sehari.
Pada tahap ini, makanan sebaiknya diberikan dalam tekstur yang lebih encer atau halus agar bayi lebih mudah menelannya. Misalnya:
- 2–3 sdm sereal bayi yang dicampur ASI atau susu formula
- 2–3 sdm buah atau sayuran yang dihaluskan
- 1–2 sdm sumber protein halus seperti ayam, tahu, atau daging sapi
Jumlah ini akan meningkat seiring usia dan kemampuan makan bayi. Meski begitu, bayi masih mendapatkan sebagian besar nutrisinya dari ASI atau susu formula pada usia 6-8 bulan dengan jumlah sekitar 18–40 ons per hari.
Ahli gizi dan anggota Baby Center Medical Advisory Board, Erin Hinga, M.S., mengatakan, "Biarkan nafsu makan bayi menjadi panduan utama bayi karena setiap bayi akan menyesuaikan asupan makanannya sesuai dengan kebutuhan tubuhnya."
Ia juga menyarankan metode baby-led weaning (BLW) sebagai pendekatan yang baik dalam memperkenalkan MPASI. "Pendekatan ini mendorong bayi untuk makan sendiri dengan potongan makanan yang lembut dan mudah digenggam. Hal ini membantu mereka mengeksplorasi berbagai tekstur makanan, mendukung perkembangan keterampilan motorik, serta membangun hubungan yang positif dan mandiri dengan makanan sejak awal," jelasnya.
Jadwal makan bayi 6 bulan
Memasuki usia enam bulan, bayi umumnya mulai diperkenalkan pada makanan pendamping ASI (MPASI). Pada tahap ini, pemberian makanan padat tidak dimaksudkan untuk menggantikan ASI atau susu formula, melainkan sebagai pengenalan rasa, tekstur, dan keterampilan makan.
Bayi tetap mendapatkan sebagian besar nutrisinya dari ASI atau susu formula. Dikutip dari laman Baby Center, pada usia ini bayi biasanya mulai makan dua kali sehari, dengan porsi kecil berupa bubur atau puree lembut.
Makanan bisa berupa buah dan sayur yang dihaluskan, serta sereal bayi yang diperkaya zat besi. Mulailah dengan memberi 1-2 sendok teh makanan lembut, lalu perlahan tingkatkan porsinya menjadi 1-2 sendok makan setiap sesi makan.
Aturan pemberian MPASI bayi 6 bulan
Dalam memberikan MPASI, ada beberapa prinsip penting yang perlu Bunda perhatikan:
1. Mulai secara bertahap
Berikan satu jenis makanan dalam beberapa hari berturut-turut untuk mengamati adanya alergi atau intoleransi makanan.
2. Kenali tanda bayi sudah kenyang
Bayi yang kenyang biasanya akan memalingkan wajah, menutup mulut, atau mulai bermain dengan makanannya.
3. Konsistensi dan tekstur makanan harus sesuai usia
Mulailah dengan memberikan makanan yang lembut dan cair, lalu secara bertahap tingkatkan teksturnya sesuai dengan kemampuan Si Kecil dalam mengunyah dan menelan.
4. Berikan makanan sesuai jadwal
Bayi enam bulan umumnya diberikan MPASI 1–2 kali sehari. Secara bertahap, jadwal ini bisa ditambah menjadi tiga kali makan dan dua camilan menjelang usia 9–12 bulan.
5. Hindari makanan yang berisiko tersedak
Hindari memberi makanan bertekstur keras, kacang utuh, atau potongan besar yang belum mampu dikunyah oleh bayi.
Metode baby-led weaning (BLW) juga bisa dipertimbangkan. Menurut ahli gizi Erin Hinga dari Baby Center, BLW mendorong bayi untuk makan sendiri dengan makanan lunak berbentuk potongan kecil, membantu kerja sama antar motorik dan menciptakan hubungan dengan makanan sejak dini.
Kandungan nutrisi penting dalam MPASI untuk bayi 6 bulan
Di usia ini, kebutuhan gizi bayi semakin meningkat karena ASI saja tidak lagi mencukupi semua kebutuhan nutrisinya. Oleh karena itu, menu MPASI harus mengandung nutrisi penting seperti protein, zat besi, vitamin, dan lemak sehat.
1. Protein Hewani
Protein hewani merupakan sumber nutrisi utama yang mendukung perkembangan organ, otot, dan jaringan tubuh bayi. Bunda bisa memilih bahan makanan seperti:
- Daging ayam atau sapi tanpa lemak
- Ikan seperti salmon yang kaya omega-3
- Telur (harus dimasak matang sempurna)
- Produk olahan susu yang telah dipasteurisasi, seperti keju dan yogurt (hindari susu sapi segar)
Protein hewani juga membantu mencukupi kebutuhan zat besi dan vitamin B12, yang dibutuhkan untuk produksi sel darah merah dan kinerja otak.
2. Protein Nabati
Selain protein hewani, protein nabati juga bisa menjadi pilihan dalam menu MPASI bayi. Sumber protein nabati kaya akan serat dan zat besi yang penting untuk perkembangan:
- Tahu dan tempe
- Kacang lentil, kacang merah, kacang hijau
- Edamame
- Quinoa, yang mengandung asam amino esensial
Pastikan semua jenis kacang diolah hingga halus agar mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang masih berkembang.
3. Buah dan Sayur
Buah dan sayur penting untuk melengkapi asupan vitamin dan mineral. Pilihan buah yang baik antara lain:
- Pisang, alpukat, apel, pepaya, pir, kiwi
- Buah bit, labu, dan plum
Sedangkan sayuran yang disarankan meliputi:
- Brokoli, bayam, wortel, ubi jalar, dan kentang
Semua bahan sebaiknya dimasak hingga lunak dan dihaluskan menjadi bubur kental (puree), terutama pada tahap awal pemberian MPASI.
Jadwal MPASI bayi usia 6 bulan
Jadwal makan bayi 6 bulan sebaiknya disesuaikan dengan asupan nutrisi yang dibutuhkan serta pola tidurnya. Menurut IDAI, pada tahap awal, MPASI diberikan sebanyak 2–3 sendok makan setiap kali makan dengan tekstur yang dihaluskan.
Berikut contoh jadwal MPASI bayi usia 6 bulan yang bisa Bunda jadikan panduan:
- 07.00: Bangun tidur dan menyusu ASI
- 07.45: MPASI pagi (2–3 sendok makan puree)
- 08.45: Tidur pagi
- 10.45: Bangun dan minum ASI
- 12.00: MPASI siang dan ASI
- 12.30: Tidur siang
- 14.30: Bangun tidur dan minum ASI
- 16.30: Tidur sore
- 17.00: Bangun dan menyusu ASI
- 18.00: MPASI malam (2–3 sendok makan)
- 19.00: ASI sebelum tidur malam
Pada tahap awal, bayi bisa tidur siang hingga tiga kali sehari. Oleh karena itu, waktu makan bisa menyesuaikan dengan jadwal tidurnya.
5 Ide resep MPASI bayi usia 6 bulan
Mengutip buku RESEP Makanan Lokal dari Kemenkes yang dapat Bunda bikin di rumah untuk Si Kecil.
1. Bubur sup daging kacang merah
Bahan-bahan:
- 50 gr (6 sdm) nasi
- 30 gr (3 sdm) daging ayam cincang
- 25 gr (1/2 butir) telur ayam
- 10 gr (1 sdm) buncis
- 10 gr (1 sdm) wortel
- 10 gr (1 sdm) kacang merah
- 10 gr (1 batang) bawang daun
- 1 batang seledri
- 300 ml kaldu ayam
- 2.5 gr (1/2 sdt) minyak untuk menumis
- 2 siung bawang putih dan bawang merah
- 100 g (2 buah) jeruk yang diambil sarinya
Cara membuat:
- Didihkan air kaldu ayam, masukkan kacang merah dan masak sampai empuk.
- Tumis bumbu halus hingga harum, kemudian masukkan daging ayam cincang, masak hingga berubah warna.
- Selanjutnya masukkan tumisan daging ayam ke dalam air kaldu dan masak sampai tekstur daging empuk.
- Masukkan nasi, buncis, dan wortel.
- Setelah itu haluskan bubur sampai tekstur yang diinginkan, kemudian sajikan.
Nilai gizi per porsi:
- Energi: 98 kkal
- Protein: 45.1 gr
- Lemak: 3.6 gr
2. Bubur nasi ayam brokoli
Bahan-bahan:
- 50 gram dada ayam kampung
- 1 kotak kecil tahu cina
- 1 kuntum brokoli
- Jagung pipil manis secukupnya
- 1 sendok makan nasi yang lembek
- 50 ml kaldu ayam
- 2 sendok teh minyak zaitun
- 2 lembar daun jeruk
Cara membuat:
- Kukus ayam bersama daun jeruk, lalu sisihkan.
- Kukus brokoli, jagung pipil, dan tahu cina hingga matang.
- Masukkan semua bahan (kecuali daun jeruk) ke dalam blender dan haluskan hingga teksturnya lembut.
- Sajikan bubur dalam mangkuk saji selagi hangat.
Nilai gizi per porsi:
- Energi: 295 kkal
- Protein: 18,4 gr
- Lemak: 22 gr
3. Bubur soto ayam santan
Bahan-bahan:
- 60 gr (6 sdm) nasi putih
- 45 gr (4.5 sdm) daging ayam cincang
- 30 gr (1 buah kecil) tahu
- 30 gr (3 sdm) labu siam
- 15 gr (1.5 sdm) wortel
- 1 lembar salam
- 1 batang sereh
- 1 lembar daun jeruk
- 5 gr (1 sdm) minyak goreng
- 30 ml (3sdm) santan
- 300 ml air kaldu ayam
Cara membuat:
- Tumis bumbu halus hingga aromanya tercium harum.
- Tambahkan ayam cincang dan masak sampai warnanya berubah.
- Tuang air kaldu ayam dan santan, lalu masukkan daun salam, serai, dan daun jeruk. Didihkan.
- Setelah itu, masukkan nasi, tahu, labu siam, dan wortel yang telah dipotong kecil-kecil.
- Masak hingga semua bahan matang dan empuk. Haluskan sesuai tekstur yang diinginkan.
- Sajikan saat hangat.
Nilai gizi per porsi:
- Energi: 96 kkal
- Protein: 4.6 gr
- Lemak: 4.1 gr
4. Pure pisang dan alpukat
Bahan-bahan:
-
1 buah pisang yang sudah matang
-
½ buah alpukat matang
-
50 ml air matang
Cara membuat:
- Kupas pisang dan alpukat, lalu iris kecil-kecil.
- Masukkan potongan tersebut ke dalam blender.
- Tambahkan air matang.
- Proses hingga halus dan bertekstur kental.
- Sajikan puree dalam mangkuk kecil untuk si kecil.
Nilai gizi per porsi:
- Energi: Sekitar 140-160 kkal
- Protein: Sekitar 2-3 gr
- Lemak: Sekitar 9-11 gr
5. Puding kentang ayam dan telur
Bahan-bahan:
- 100 gr kentang, dikukus kemudian haluskan
- 30 gr (3 sdm) daging ayam cincang
- 10 gr (1 butir) telur puyuh
- 15 gr (1,5 sdm) wortel parut
- 15 gr (1 buah) tahu kecil yang dipotong dadu kecil
- 10 gr (1 sdm) labu kuning.
- 15 ml santan
- 1 batang sereh
- 1 lembar daun salam
- 1 sdm minyak
- 50 ml air kaldu ayam
- 2 siung bawang putih dan bawang merah yang dihaluskan
- 100 gr (2 buah) jeruk yang diambil sarinya
Cara membuat:
- Tumis bumbu halus hingga harum, lalu masukkan daun salam dan serai.
- Tambahkan ayam cincang dan masak hingga warnanya berubah.
- Masukkan kentang, labu kuning, tahu, dan wortel, lalu aduk hingga tercampur rata.
- Tuang santan dan air kaldu, aduk kembali hingga merata, lalu matikan api.
- Kocok telur lepas, lalu campurkan ke dalam tumisan.
- Siapkan wadah tahan panas yang sudah diolesi minyak, tuang adonan ke dalamnya, dan kukus selama kurang lebih 20 menit.
- Sajikan saat hangat.
Nilai gizi per porsi:
- Energi: 95 kkal
- Protein: 4.0 gr
- Lemak: 3.6 gr
Demikian penjelasan lengkap mengenai porsi makan porsi makan bayi 6 bulan, jadwal makan, hingga ide resep MPASI yang bisa Bunda praktekkan. Semoga bermanfaat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)