Ini Menu Protein dan Pilihan Olahraga untuk Turunkan BB 25 Kg

6 hours ago 5

Ingin turun puluhan kilogram, Bunda? Mungkin bisa melihat kisah diet kali ini dengan mengatur menu makanan dan memilih olahraga yang tepat sehingga bisa menurunkan 25 kg.

Menurunkan berat badan hingga 25 kg bukanlah perjalanan yang mudah, namun bukan pula sesuatu yang mustahil. Seperti kisah seorang perempuan muda yang membuktikan bahwa dengan tekad kuat, pemilihan makanan yang tepat, serta rutin olahraga secara konsisten, perubahan besar bisa terjadi tanpa harus menghitung setiap kalori.

Mengutip India Times, cerita diet kali ini dijalani oleh seorang perempuan muda yang tak disebutkan namanya bisa menurunkan berat badan hingga 25 kg. Dalam waktu satu setengah tahun, ia berhasil menurunkan berat badan dari 90 kg menjadi 65 kg.

Kemudian perempuan tersebut membagikan kisahnya lewat platform daring sebagai bentuk motivasi bagi banyak orang yang mengalami hal serupa. Transformasi ini bukan sekadar tentang mengecilkan ukuran tubuh, melainkan juga memperbaiki kesehatan fisik dan mental.

Sebelumnya, perempuan tersebut mengaku pernah mengalami bullying dan ejekan yang membuatnya kehilangan rasa percaya diri. Keputusan untuk berubah muncul dari keinginan untuk membungkam cibiran dan membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi versi terbaik buat dirinya sendiri.

Perjalanan dimulai dari perubahan pola makan, kemudian dilengkapi dengan olahraga rutin yang terstruktur. Kunci utama dari perjalanan dietnya dengan pemahaman bahwa penurunan berat badan yang sehat tidak hanya soal angka di timbangan, tapi juga tentang kualitas hidup.

Mari simak kisah diet perempuan muda yang melibatkan pilihan menu protein andalan dan rutinitas olahraga yang tepat bisa menjadi panduan bagi Bunda ketika ingin menurunkan berat badan secara sehat.

Berikut menu protein dan pilihan olahraga yang bisa Bunda coba untuk menurunkan berat badan hingga puluhan kilogram.

1. Intermittent fasting

Perempuan ini memulai transformasinya dengan mencoba intermittent fasting atau puasa intermiten, sebuah pola makan yang mengatur waktu makan setiap hari. Ia menerapkan metode 16:8, yaitu berpuasa selama 16 jam dan makan hanya dalam jendela waktu 8 jam.

Dalam tiga bulan pertama, ia berhasil menurunkan 10 kg hanya dengan strategi tersebut. Intermittent fasting membantunya tidak hanya mengontrol porsi makan secara alami tapi juga meningkatkan metabolisme dan kesadaran terhadap rasa lapar yang sesungguhnya.

Tanpa harus menghitung kalori secara ketat, ia mampu menjaga pola makan tetap stabil. Menurut penelitian Johns Hopkins Medicine, intermittent fasting juga bisa membantu mencegah berbagai penyakit kronis.

2. Perbanyak protein

Setelah mencapai berat ideal, ia menyadari bahwa tubuhnya menjadi lebih kurus, namun juga kehilangan massa otot. Untuk mengatasi hal tersebut, ia mulai fokus pada konsumsi protein dalam setiap makanan hariannya.

Sumber protein yang ia pilih yaitu makanan sederhana dan terjangkau, seperti ayam rebus, telur, paneer (keju India), dan potongan soya (kedelai). Ia tetap mengonsumsi makanan rumahan, menjaga asupan kalori sekitar 2.000 per hari, serta membatasi konsumsi lemak berlebih.

Perempuan tersebut juga tidak menggunakan suplemen protein atau creatine, namun tetap terbuka untuk mencobanya ke depannya. Yang tak kalah penting, ia rutin minum 3 sampai 4 liter air setiap hari untuk menjaga hidrasi dan membantu metabolisme tubuh berjalan optimal.

3. Latihan kekuatan

Setelah tubuhnya mengecil, ia merasa lemah dan tidak bertenaga. Hal ini menjadi titik balik baginya untuk memulai latihan kekuatan atau strength training.

Perempuan ini menjalani program latihan otot dengan metode push-pull-legs, yaitu membagi latihan otot berdasarkan gerakan dorong, tarik, dan kaki dalam satu minggu. Ia juga meluangkan waktu hampir setiap hari ke gym, hanya libur saat merasa benar-benar lelah.

Latihan kekuatan tidak hanya membangun otot tapi juga membentuk disiplin dan meningkatkan kepercayaan diri. Menurutnya, gym bukan lagi tempat latihan semata, melainkan ruang penyembuhan mental.

Perubahan ini membuktikan bahwa olahraga mampu memperbaiki lebih dari sekadar kondisi fisik, tapi juga keseimbangan emosional yang sebelumnya terganggu oleh komentar negatif dari orang-orang di sekitar.

4. Diimbangi dengan kardio harian secara konsisten

Selain angkat beban, ia juga menambahkan 20 menit kardio ringan setiap hari. Kardio seperti jalan cepat di treadmill, bersepeda statis, atau lompat tali menjadi aktivitas pendukung untuk membakar lemak lebih efektif.

Durasi yang pendek namun dilakukan rutin setiap hari terbukti lebih efisien ketimbang olahraga berat yang hanya dilakukan sesekali. Dengan menggabungkan kardio ringan dan latihan kekuatan, ia berhasil menjaga berat badan tetap stabil serta mempercepat pembakaran kalori.

Kunci suksesnya hanya konsistensi dan mendengarkan tubuh. Ia tidak memaksakan diri jika memang tubuh butuh istirahat. Ia pun menghindari metode diet ekstrem yang bisa membuat tubuh stres dan justru memperlambat metabolisme.

5. Pola hidup seimbang dan berkelanjutan

Perempuan ini menekankan pentingnya keseimbangan antara usaha menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan mental. Ia tidak terobsesi dengan angka di timbangan atau tubuh yang sempurna.

Baginya, kesuksesan terjadi ketika ia merasa sehat, kuat, dan bahagia dengan diri sendiri. Ia kini menjadi inspirasi bagi banyak orang yang membaca kisahnya di dunia maya.

Perjalanan dietnya seolah bukti bahwa perubahan nyata datang dari niat kuat, disiplin yang konsisten, dan cinta pada diri sendiri. Untuk Bunda yang ingin mencoba diet satu ini, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter gizi terutama jika punya kondisi tertentu. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online