Merawat bayi baru lahir membutuhkan perhatian ekstra, termasuk dalam menjaga kebersihan area tali pusar. Bagian ini akan mengering dan lepas sendiri dalam beberapa minggu, tetapi proses penyembuhannya harus tetap dipantau.
Salah satu kondisi yang bisa muncul adalah pusar bayi berdarah. Meskipun terdengar menakutkan, pendarahan ringan bisa jadi normal. Namun, Bunda perlu waspada jika darah terus keluar atau disertai bau tak sedap dan bengkak.
Artikel ini akan membahas penyebab, gejala, cara merawat, dan mengatasi pusar bayi berdarah, serta kapan perlu membawa Si Kecil ke dokter yang telah dikutip dari laman Mayo Clinic dan Cleveland Clinic. Simak artikelnya sampai selesai ya, Bunda.
Penyebab pusar bayi berdarah
Pusar bayi berdarah umumnya terjadi saat tali pusat yang tersisa (dikenal sebagai stump) mulai mengering dan akhirnya terlepas, biasanya dalam 1-3 minggu setelah kelahiran. Dikutip dari laman Mayo Clinic, sedikit pendarahan bisa terjadi, terutama jika stump tertarik atau tergesek popok.
Namun, jika pendarahan terus berlanjut atau disertai cairan berwarna kuning, bisa jadi itu tanda infeksi. Penyebab lain pusar bayi berdarah termasuk gesekan dari popok yang tidak dilipat dengan benar atau upaya mencabut stump secara paksa sebelum waktunya.
Gejala pusar bayi berdarah yang perlu diperhatikan
Meskipun sedikit darah bisa dianggap normal, ada gejala lain yang harus diperhatikan:
- Pendarahan berlanjut lebih dari tiga hari
- Area sekitar pusar tampak merah, bengkak, atau terasa hangat saat disentuh
- Keluarnya cairan kental berwarna kuning (nanah)
- Bau tidak sedap dari pusar
- Bayi menjadi rewel, demam, atau tampak lesu
Jika gejala-gejala tersebut muncul, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter karena bisa mengindikasikan infeksi tali pusat atau omfalitis.
Cara merawat pusar bayi agar tidak berdarah
Merawat pusar bayi dengan benar dapat membantu mencegah pendarahan dan infeksi Si Kecil. Berikut adalah beberapa langkah perawatan yang disarankan:
1. Biarkan stump tetap kering
Pastikan area pusar terkena udara dan tetap kering untuk mempercepat proses pengeringan.
2. Lipat popok ke bawah
Hindari popok menutupi area stump. Gunakan popok khusus bayi baru lahir atau lipat bagian depan popok agar stump tidak tergesek.
3. Bersihkan jika kotor
Jika ada kotoran atau cairan di sekitar stump, bersihkan dengan kapas basah lalu keringkan dengan kain bersih.
4. Jangan gunakan alkohol
Tidak menggunakan alkohol karena dapat mengganggu proses penyembuhan alami.
5. Gunakan spons saat mandi
Mandikan bayi dengan lap basah atau spons hingga stump terlepas untuk menjaga kebersihannya tanpa membuat stump basah secara berlebihan.
Cara mengobati pusar bayi berdarah
Jika pusar bayi berdarah ringan dan tidak disertai gejala infeksi, Bunda bisa melakukan beberapa langkah penanganan di rumah:
- Bersihkan darah dengan kapas lembap dan keringkan dengan kain bersih
- Biarkan stump terkena udara agar cepat kering
- Hindari menggosok atau menarik stump yang masih menempel
Namun, jika pendarahan terus terjadi atau muncul gejala infeksi, seperti nanah atau bau tidak sedap, maka cara mengatasi pusar bayi berdarah adalah dengan segera berkonsultasi ke dokter.
Kapan harus ke dokter?
Bunda dapat konsultasikan ke dokter jika:
- Pusar bayi berdarah terus menerus lebih dari tiga hari
- Terjadi pembengkakan, kemerahan, atau keluar cairan kental berbau
- Bayi mengalami demam atau menjadi sangat rewel
- Pusar bayi belum kering lebih dari tiga minggu setelah lahir
Dikutip dari laman Cleveland Clinic menjelaskan bahwa jika stump belum lepas dalam tiga minggu, ini bisa mengindikasikan masalah medis seperti infeksi atau gangguan sistem kekebalan tubuh.
Cara mencegah infeksi pada pusar bayi
Berikut cara agar pusar bayi tidak berdarah dan terhindar dari infeksi, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
- Jangan memaksa melepaskan stump: Biarkan stump jatuh dengan sendirinya
- Jaga kebersihan area pusar: Bersihkan jika terkena kotoran atau urine
- Gunakan popok dengan benar: Pastikan popok tidak menutupi atau menggesek stump
- Pantau kondisi pusar setiap hari: Amati perubahan warna, bau, atau cairan
Memahami cara mengatasi pusar bayi berdarah dan mengenali tanda-tanda infeksi akan membantu orang tua memberikan perawatan terbaik bagi si kecil. Semoga bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)