Jakarta -
Minum kopi itu rasanya seperti candu bagi sebagian orang, sehingga agak susah untuk menepikan sementara kebiasaan tersebut ya, Bun. Nah, saat menyusui, batasan aman busui minum kopi itu seperti apa ya? Cari tahu lebih lanjut, yuk.
Menikmati secangkir kopi memang sangat melegakan. Bahkan, ada juga yang bisa lebih dari satu gelas menghabiskannya dalam sehari lho, Bunda.
Kebiasaan ini mungkin agak sulit dihindari bagi pecinta kopi terutama saat mereka hamil dan menyusui. Padahal, ada efek yang mungkin berisiko pada bayi ketika ibu menyusui mengonsumsi kopi.
Bolehkah busui minum kopi?
Kopi merupakan minuman yang mengandung kafein di dalamnya ya, Bunda. Kafein sendiri merupakan stimulan alami yang ditemukan dalam lebih dari 60 tanaman. Biasanya, orang mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein untuk memberikan mereka ekstra energi. Salah satu cara umum yang biasanya dilakukan untuk menikmati kafein yakni dengan menyeruput secangkir kopi atau teh.
Kafein memang banyak disukai orang dan membuat mereka seperti ketagihan menikmatinya. Saat mengonsumsinya, mereka merasa lebih terjaga dan waspasda.
Bagi ibu menyusui yang menikmati kafein dalam secangkir kopi biasanya sangat terbantu untuk mengatasi kantuk karena kurangnya waktu tidur yang mereka alami setiap harinya. Dengan bantuan minuman berkafein seperti kopi, tentunya mereka jadi lebih terjaga dalam menjalani aktivitasnya menjaga dan menyusui Si Kecil.
Terkait keamanannya dikonsumsi saat menyusui, kafein sesungguhnya aman untuk dinikmati para ibu menyusui. Namun, Bunda perlu mengingat bahwa ada saran yang direkomendasikan dalam mengonsumsinya. Para ahli menyarankan untuk membatasi asupan kafein hingga 300 miligram kafein per hatinya saat menyusui, seperti dikutip dari laman WebMd.
Kafein diketahui dapat memengaruhi sebagian bayi ya, Bunda, dan perlu diwaspadai juga karena ASI dapat mengandung sedikit zat tersebut. Namun, jumlah yang terserap dari masing-masing ibu bervariasi satu sama lain. Bunda dapat mengecek apakah bayi terpengaruh dengan asupan kafein yang dikonsumsi melalui beberapa hal berikut ini:
1. Lebih mudah rewel dan sensitif
2. Lebih sulit tidur atau tetap tertidur
3. Hiperaktif
4. Gelisah
Bayi yang masih kecil biasanya cenderung sensitif terhadap kafein daripada bayi yang lebih besar. Mengingat adanya sensitivitas pada bayi, Bunda perlu memahami juga bahwa kafein tersebut dapat bertahan dalam sistem tubuh bayi yang baru lahir lebih lama daripada bayi yang lebih besar. Pada bayi berusia 6 bulan, waktu kafein bertahan dalam 2.5 jam, tetapi untuk bayi baru lahir, hanya beberapa hari saja.
Selain itu, mengonsumsi kafein dapat memengaruhi kualitas gizi ASI Bunda. Sebagai gambaran, Bunda yang mengonsumsi tiga cangkir kopi per harinya memiliki sekitar sepertiga lebih sedikit zat besi dalam ASI daripada Bunda yang tidak minum kopi sama sekali. Karenanya, menghindari kafein dapat meningkatkan kandungan zat besi dalam ASI.
Ilustrasi kopi/ Foto: Ilustrasi iStock
Batasan aman busui minum kopi
Minum kopi yang bikin ketagihan memang sulit ditinggalkan begitu saja, termasuk saat menyusui. Nah, bila Bunda tetap ingin mengonsumsinya, ada baiknya Bunda minum secukupnya saja. Umumnya, hal ini aman dilakukan meski sedang menyusui.
Banyak ibu menyusui merasa terbantu dengan menyeruput secangkir kopi di pagi hari karena membantunya mengatasi kurang tidur di malam hari. Tetapi, banyak juga Bunda menyusui yang mengkhawatirkan tentang efek kafein yang memengaruhi bayi mereka.
Mengenai hal ini, Bunda tidak perlu khawatir berlebihan. Menurut Dr Thomas Hale dalam Medications and Mothers Milk, kafein merupakan obat berisiko rendah jika dikonsumsi secukupnya. Hanya sekitar satu persen saja dari kafein yang dikonsumsi perempuan masuk ke dalam ASI. Dan, jumlah yang sangat kecil ini tidak cukup membahayakan sebagian besar bayi, seperti dikutip dari laman Medical News Today.
Menurut CDC, Bunda yang menyusui perlu mempertimbangkan juga dalam asupan kafein hariannya. Batasan aman dalam mengonsumsi kafein yakni sekitar 300 miligram (mg) sehari. Jumlah kafein ini setara dengan 2-3 cangkir kopi.
Risiko ibu menyusui minum kopi
Sebenarnya, mengonsumsi kafein lebih dari 300 mg tidak akan membahayakan bayi. Namun, CDC mencatat bahwa mengonsumsi kafein yang berlebihan lebih dari 10 cangkir sehari dapat menyebabkan gejala pada bayi seperti rewel dan gelisah.
Seperti diketahui bahwa kadar kafein di dalam ASI mencapai puncaknya 1-2 jam setelah Bunda mengonsumsinya. Agar lebih aman, Bunda yang menyusui dapat mengawasi bayinya selama durasi tersebut untuk melihat apakah ada efek dari kafein yang muncul pada bayi atau tidak.
Penting Bunda ingat bahwa mengonsumsi terlalu banyak kafein dapat membuat bayi menjadi gelisah atau kurang tidur. Memang, efek yang dirasakan setiap ibu akan berbeda satu sama lain dan bergantung pada berbagai hal seperti seberapa baik tubuh memproses kafein. Satu-satunya cara untuk mengonsumsi apakah Bunda berlebihan kafein atau tidak yakni dengan mengamati Si Kecil.
Biasanya, bayi yang baru lahir cenderung sensitif terhadap kafein. Ini karena bayi yang baru lahir membutuhkan waktu lebih lama untuk memproses kafein daripada bayi yang berusia 3 atau 4 bulan yang lebih besar seperti dikutip dari laman Breastfeeding.asn.
Meskipun cenderung aman, pastikan untuk selalu mengawasi gerak gerik bayi terkait adanya efek dari konsumsi kafein yang mungkin muncul. Jika menemukan bayi tampak gelisah atau pun cenderung rewel, ada baiknya Bunda mengurangi kadar konsumsi kafein harian ya, Bunda.
Manfaat ibu menyusui minum kopi
Di luar efek sampingnya yang mungkin timbul saat ibu menyusui minum kafein seperti kopi, ada juga manfaat yang perlu Bunda ketahui saat ibu menyusui minum kopi.
Mengutip laman Lactation Network, mengonsumsi kafein dapat membantu memberikan dorongan energi dan fokus pada seseorang. Tentunya ini menjadi salah satu manfaat kesehatan yang positif bagi siapa pun ya, Bunda.
Namun, efek negatif yang mungkin muncul seperti sudah dibahas sebelumnya, tentu perlu Bunda waspadai. Jika Bunda merasakan efek negatif tersebut cenderung lebih sering muncul, ada baiknya mengurangi asupan kafein dalam keseharian atau bahkan menghilangkannya sama sekali.
Ya, risiko kafein pada bayi yang menyusui memang tergolong ringan. Beberapa ahli mengutarakan kekhawatirannnya bahwa kafein bisa memengaruhi tidur bayi. Namun, penelitian pada 2012 yang dilakukan terhadap 885 bayi di Brasil tidak menemukan adanya dampak signifikan secara statistik terhadap kualitas tidur bayi di usia 3 bulan saat mereka menyusu dari ibu yang mengonsumsi kafein.
Penelitian lainnya di Korea juga tidak menemukan risiko serius dari mengonsumsi minuman berkafein seperti kopi ketika dikonsumsi saat menyusui. Terutama, ketika busui mengonsumsinya secara moderat atau beberapa cangkir sehari saja.
Bahkan, kopi juga banyak dipercaya mendatangkan banyak manfaat baik bagi seseorang yang mengonsumsinya. Beberapa orang percaya bahwa asam dalam kopi bisa membantu menurunkan kandungan zat besi dalam ASI, meski belum ada bukti ilmiah terbaru terkait hal tersebut.
ASI diketahui secara alami rendah zat besi. Namun, bayi masih membutuhkan zat besi dalam masa pertumbuhannya guna membantunya berkembang secara normal. Sehingga, ada baiknya orang yang minum kopi dapat mendiskusikan dengan dokter terkait keperluan suplemen zat besi yang bisa dikonsumsi.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)