Jakarta -
Selamat ya Bunda karena sekarang sudah memasuki usia kehamilan 30 minggu, artinya Bunda sudah melewati banyak tahap dan perjuangan luar biasa dalam perjalanan menjadi seorang ibu.
Namun, kadang muncul pertanyaan sederhana yang bikin penasaran: sebenarnya 30 minggu itu berapa bulan, sih? Yuk, kita bahas.
Berapa bulan hamil 30 minggu?
Untuk memahami 30 minggu ke dalam hitungan bulan, kita perlu tahu dulu bahwa usia kehamilan secara medis dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT), bukan dari hari pembuahan.
Ini adalah standar yang digunakan oleh dokter dan bidan di seluruh dunia. Total kehamilan biasanya berlangsung selama 40 minggu, atau sekitar 9 bulan lebih 1 minggu, tergantung dari siklus menstruasi dan kondisi masing-masing perempuan.
Dalam perhitungan umum:
1 bulan = 4 minggu
30 minggu dibagi 4 = 7,5 bulan
Artinya, ketika usia kehamilan Bunda mencapai 30 minggu, Bunda sedang berada di bulan ke-7, lebih tepatnya di pertengahan bulan ke-8 secara kalender, meskipun secara trimester Bunda masih di bulan ke-7 karena kehamilan biasanya dianggap 9 bulan kalender, tetapi 10 bulan medis (karena tiap bulan medis dianggap 4 minggu).
Secara garis besar, fase kehamilan dibagi menjadi 3 trimester:
Trimester 1: Minggu 1–13
Trimester 2: Minggu 14–27
Trimester 3: Minggu 28–40
Bagaimana perkembangan janin pada usia 30 minggu?
Saat Bunda memasuki usia kehamilan 30 minggu, janin di dalam kandungan sudah berkembang sangat pesat, dan kini makin terlihat seperti bayi yang siap dilahirkan.
Di fase ini, hampir semua organ tubuhnya sudah terbentuk dan mulai berfungsi, meskipun beberapa masih dalam tahap pematangan.
Berikut ini penjelasan detail perkembangan janin pada minggu ke-30 yang dikutip dari Mayo Clinic dan What to Expect Foundation:
1. Ukuran dan berat janin
Pada usia 30 minggu, panjang janin dari kepala hingga tumit rata-rata sekitar 39–43 cm, dan beratnya mencapai 1,3–1,5 kilogram. Ukurannya kira-kira sebesar buah kelapa besar atau zucchini besar.
2. Perkembangan otak dan sistem saraf
Otak janin pada minggu ke-30 sedang mengalami lonjakan perkembangan yang sangat signifikan. Permukaan otaknya yang sebelumnya halus kini mulai mengalami lekukan dan alur (sulcus dan gyrus), tanda bahwa koneksi saraf mulai terbentuk lebih kompleks.
Sistem saraf pusat juga makin matang, memungkinkan janin mengatur suhu tubuh secara perlahan dan mulai mengontrol beberapa gerakan refleks.
3. Paru-paru mulai matang
Salah satu perkembangan paling penting di minggu ke-30 adalah pematangan paru-paru. Paru-paru janin mulai menghasilkan surfaktan, yaitu zat penting yang membuat kantong udara di paru-paru tidak kolaps saat bayi bernapas pertama kali setelah lahir.
Jika bayi lahir prematur di usia 30 minggu, peluang bertahan hidup sangat tinggi, berkat kemajuan teknologi NICU (Neonatal Intensive Care Unit), meskipun masih memerlukan bantuan pernapasan.
- Mata janin kini sudah bisa membuka dan menutup, serta mulai merespons perubahan cahaya dari luar rahim.
- Pendengarannya makin tajam, bahkan menurut studi dalam Journal of Prenatal & Perinatal Psychology and Health menunjukkan bahwa bayi dalam kandungan yang sering mendengar suara ibunya akan merespons suara itu dengan detak jantung yang lebih tenang setelah lahir.
Artinya, ikatan emosional dengan Bunda sudah terbentuk sejak dalam rahim. - Janin di usia 30 minggu sangat aktif, dan Bunda biasanya mulai merasakan gerakan seperti tendangan, peregangan, atau gelombang kecil di perut. Ia sedang bereksperimen dengan ruang geraknya, dan ini pertanda bahwa sistem saraf dan ototnya bekerja dengan baik.
Pola aktivitas janin makin teratur di usia ini, dan penting bagi ibu untuk memantau gerakannya setiap hari. Selain itu, bayi juga mulai membentuk pola tidur dan bangun, bahkan bisa bermimpi (fase REM sleep)!
4. Sistem imun dan peredaran darah
Sistem imun bayi mulai terbentuk lebih matang, walau masih sangat bergantung pada antibodi dari Bunda yang akan ditransfer melalui plasenta, terutama di minggu-minggu terakhir kehamilan. Selain itu, sistem peredaran darah janin kini hampir sempurna dan siap bekerja secara mandiri saat lahir nanti.
5 Aplikasi cek kehamilan untuk pantau perkembangan janin/ Foto: HaiBunda/Novita Rizki
Apa yang dirasakan ibu saat hamil 30 minggu?
Memasuki usia kehamilan 30 minggu, tubuh Bunda juga mengalami banyak perubahan yang tidak selalu nyaman, tetapi merupakan bagian alami dari proses kehamilan. Ukuran perut yang semakin membesar bisa menyebabkan rasa tidak nyaman saat tidur atau duduk terlalu lama. Berikut ini penjelasan lengkap tentang apa saja yang biasanya dirasakan oleh ibu hamil di usia 30 minggu.
1. Cepat lelah dan mengantuk
Bunda mungkin merasa gampang capek, bahkan setelah melakukan aktivitas ringan seperti berjalan ke dapur atau berdiri terlalu lama. Ini wajar banget, karena tubuh sedang bekerja ekstra untuk menopang pertumbuhan janin yang makin besar, dan juga karena volume darah meningkat hingga 50% dibandingkan sebelum hamil.
2. Sulit tidur (insomnia)
Walaupun Bunda merasa lelah, kadang justru susah tidur di malam hari. Ini bisa disebabkan oleh:
- Posisi tidur yang terbatas
- Bayi yang aktif malam hari
- Sering buang air kecil
- Nyeri punggung atau kram kaki
Banyak Bunda juga mulai tidur sambil miring ke kiri, karena posisi ini membantu aliran darah ke rahim dan bayi.
3. Nyeri punggung dan tekanan di panggul
Rahim yang makin besar menekan otot dan saraf di sekitar panggul dan punggung bagian bawah, menyebabkan nyeri dan rasa pegal. Bunda juga mungkin merasakan tekanan seperti berat di bagian bawah perut, apalagi saat berdiri lama atau habis jalan jauh.
Menurut sebuah studi yang dilansir dari Mayo Clinic menjelaskan bahwa nyeri punggung terjadi pada 50–70 persen ibu hamil, terutama pada trimester ketiga.
4. Kontraksi palsu (braxton hicks)
Kontraksi palsu ini biasanya terasa seperti perut mengencang sebentar, lalu kembali normal. Tidak semua ibu merasakannya, tapi bagi yang merasakan, ini tidak menyakitkan, hanya membuat perut terasa kencang atau keras.
5. Pembengkakan di kaki dan tangan (edema)
Pembuluh darah yang tertekan oleh rahim membuat cairan lebih mudah tertahan di tubuh bagian bawah. Bunda mungkin merasakan kaki jadi bengkak, sepatu terasa sempit, bahkan jari-jari tangan bisa terasa kaku.
Tips sederhana:
- Istirahat dengan posisi kaki diangkat
- Gunakan bantal saat tidur
- Hindari berdiri terlalu lama
6. Sesak napas
Rahim yang terus membesar mendorong diafragma ke atas, sehingga paru-paru Bunda tak bisa mengembang sepenuhnya. Akibatnya, Bunda bisa merasa mudah terengah-engah, terutama saat naik tangga atau berjalan jauh.
7. Sering buang air kecil
Kandung kemih semakin tertekan oleh rahim, jadi frekuensi ke kamar mandi pun meningkat. Ini normal dan sehat, tapi tetap pastikan minum cukup air untuk mencegah infeksi saluran kemih.
8. Sakit maag atau heartburn
Hormon progesteron membuat katup antara lambung dan kerongkongan menjadi lebih kendur, sehingga asam lambung bisa naik dan menyebabkan rasa panas di dada (heartburn). Ditambah lagi, rahim mendorong lambung ke atas, memperparah gejalanya.
Tips mengurangi:
- Makan dalam porsi kecil tapi sering
- Hindari makanan pedas dan berminyak
- Jangan langsung tidur setelah makan
9. Perubahan emosi dan pikiran
Bunda mungkin merasa lebih sensitif, gampang cemas, bahkan menangis tanpa alasan jelas. Ini karena hormon kehamilan (terutama estrogen dan progesteron) sedang fluktuatif, ditambah rasa lelah dan kekhawatiran menjelang persalinan.
Tenang ya, Bunda. Semua itu normal dan bukan tanda bahwa Bunda 'lemah'. Ini bagian dari proses kehamilan. Jangan ragu cerita ke pasangan, keluarga, atau bidan/dokter.
10. Merasakan gerakan bayi lebih aktif
Salah satu yang paling membahagiakan di usia 30 minggu adalah gerakan Si Kecil yang semakin kuat dan jelas. Bunda bisa merasakan:
- Tendangan
- Gerakan menggelinding
- Getaran kecil saat bayi cegukan
Ini tanda janin sehat dan aktif. Bila gerakan terasa berkurang drastis, segera konsultasi ke tenaga medis.
Ilustrasi Janin/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Ciri-ciri bayi sehat saat usia kandungan 30 minggu
Di usia kehamilan 30 minggu, Bunda pastinya ingin tahu apakah si kecil tumbuh sehat dan kuat di dalam kandungan. Kabar baiknya, ada beberapa ciri-ciri bayi sehat di usia 30 minggu yang bisa Bunda perhatikan, baik dari gerakan janin, hasil pemeriksaan dokter, maupun perubahan fisik dan emosi Bunda sendiri.
1. Gerakan janin aktif dan teratur
Salah satu tanda paling jelas bayi sehat adalah gerakan yang aktif. Di minggu ke-30, Bunda biasanya sudah mulai bisa membedakan pola gerakan janin, seperti tendangan, gerakan menggeliat dan cegukan kecil (terasa seperti ketukan ritmis).
Selain itu, biasanya janin akan aktif pada waktu-waktu tertentu, misalnya setelah Bunda makan atau di malam hari saat Bunda mulai rileks. Menurut American Pregnancy Association, janin sehat akan bergerak sekitar 10 kali dalam 2 jam. Bila gerakan terasa jauh berkurang atau berbeda dari biasanya, sebaiknya segera hubungi tenaga medis ya, Bunda.
2. Pertumbuhan ukuran sesuai usia kehamilan
Di usia 30 minggu, bayi biasanya memiliki:
Panjang badan sekitar 39–43 cmBerat sekitar 1,3–1,5 kg
Dokter atau bidan akan memantau pertumbuhan ini melalui USG dan pengukuran tinggi fundus (jarak dari tulang kemaluan ke puncak rahim). Bila pertumbuhannya sesuai atau bahkan sedikit di atas rata-rata, itu tanda bahwa bayi tumbuh sehat.
Menurut studi dari WHO menyebutkan bahwa pola pertumbuhan janin dapat dinilai dari kurva pertumbuhan janin intrauterin. Setiap pertumbuhan yang konsisten (walau sedikit di bawah atau di atas rata-rata) tetap bisa dikatakan sehat selama sesuai dengan tren individunya.
3. Paru-paru berkembang dengan baik
Pada minggu ke-30, paru-paru janin sedang memproduksi surfaktan, zat penting untuk membantu bayi bernapas saat lahir nanti. Meskipun belum matang sempurna, jika bayi harus lahir sekarang, peluang bertahan hidupnya sudah tinggi berkat perkembangan paru-paru ini.
Paru-paru yang berkembang baik juga mendukung gerakan cegukan janin, dan itu salah satu tanda positif.
4. Respon terhadap suara dan cahaya
Bayi sehat di usia 30 minggu sudah bisa mendengar dengan baik, dan biasanya merespons suara dari luar seperti detak jantung Bunda dan suara Bunda atau Ayah.
Bahkan, janin juga bisa merespons cahaya dari luar, misalnya ketika perut Bunda disinari lampu senter, dia bisa bergerak atau menoleh lo. Menurut Studi yang dipublikasikan dari Journal of Fetal and Neonatal Medicine, menyebutkan bahwa janin pada trimester ketiga sudah memiliki kemampuan dasar untuk mengenali suara dan cahaya, yang berkaitan dengan perkembangan sistem saraf pusat.
5. Denyut jantung normal
Denyut jantung janin sehat di usia 30 minggu biasanya berada pada kisaran 120–160 detak per menit. Saat Bunda melakukan pemeriksaan kehamilan rutin, dokter biasanya akan memeriksa detak jantung janin menggunakan Doppleratau saat USG.
Jika ritmenya stabil dan sesuai usia, itu adalah indikator kuat bahwa bayi dalam keadaan sehat.
6. Air ketuban cukup dan bersih
Kondisi air ketuban juga menjadi indikator kesehatan janin. Dokter bisa mengecek jumlah dan kejernihan air ketuban saat USG. Jika air ketuban cukup (tidak terlalu sedikit atau terlalu banyak) dan tidak keruh, itu tanda bayi berada di lingkungan yang sehat dan aman.
7. Hasil pemeriksaan USG normal
USG di usia 30 minggu biasanya menunjukkan:
- Ukuran lingkar kepala, perut, dan paha sesuai grafik pertumbuhan.
- Gerakan tubuh aktif.
- Posisi janin (kepala di atas atau mulai turun ke bawah).
- Jumlah air ketuban cukup.
- Detak jantung stabil.
- Bila semua hasilnya baik, bisa dipastikan bahwa janin dalam kondisi sehat dan berkembang dengan baik.
Tips menjaga kehamilan 30 minggu
Di usia kehamilan yang sudah cukup besar ini, penting sekali untuk tetap menjaga kesehatan fisik dan mental, agar Bunda dan Si Kecil tetap sehat sampai waktu persalinan tiba. Berikut beberapa tips yang bisa Bunda lakukan:
- Perbanyak konsumsi makanan bergizi, terutama yang mengandung zat besi, kalsium, dan asam folat seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, ikan, susu, dan telur.
- Cukupi kebutuhan cairan tubuh, minimal 8 gelas air putih sehari, untuk membantu metabolisme dan mencegah sembelit atau infeksi saluran kemih.
- Istirahat yang cukup, usahakan tidur siang bila perlu, karena tubuh Bunda sedang bekerja keras.
- Latihan ringan seperti jalan kaki atau prenatal yoga sangat dianjurkan untuk membantu sirkulasi darah dan meredakan nyeri punggung.
- Pantau gerakan janin setiap hari, karena ini adalah indikator penting kesehatan bayi.
- Bila gerakan terasa berkurang drastis, segera konsultasikan ke dokter.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)