10 Hal yang Dibutuhkan Anak agar Merasa Dicintai

2 days ago 12

Jakarta -

Setiap anak pasti ingin merasa dicintai oleh orang tuanya. Jadi, tak heran bila banyak anak bahagia ketika mendapat pujian dan mendengar ungkapan sayang yang dilontarkan Bunda dan Ayahnya.

Merasa dicintai sebenarnya merupakan kunci penting bagi perkembangan mental dan emosional anak, Bunda. Menunjukkan rasa cinta kepada anak dalam berbagai cara, akan membantu mereka memahami arti hubungan yang penuh kasih.

Cara yang digunakan orang tua untuk menyampaikan rasa cinta dan penerimaan ke anaknya dapat berbeda-beda. Hal tersebut bisa dipengaruhi oleh kebiasaan dan kebudayaan.

"Misalnya, di beberapa kelompok budaya, orang tua biasanya menunjukkan cinta secara fisik (misalnya, berpelukan atau mencium) atau mengungkapkan cinta secara verbal, dengan mengatakan, "Aku mencintai kamu"," kata penulis dan profesor riset di Duke University, Jennifer E. Lansford, Ph.D, dilansir Psychology Today.

"Di kelompok budaya lain, ekspresi cinta secara fisik dan verbal mungkin kurang umum. Tetapi orang tua bisa saja mengungkapkan cinta dengan cara lain, seperti menyiapkan makanan khusus, mendukung pendidikan anak-anaknya, atau mendukung kegiatan sehari-hari lainnya," lanjutnya.

Hal yang dibutuhkan anak agar merasa dicintai

Cara Bunda dan Ayah menyampaikan rasa cinta sebaiknya sesuai dengan hal yang dibutuhkan anak agar ia merasa dicintai. Sebab, saat anak merasa dicintai apa adanya, ia seperti mendapatkan kesempatan untuk tumbuh menjadi orang yang baik.

Dilansir dari beberapa sumber, berikut 10 hal yang dibutuhkan anak agar merasa dicintai:

1. Mengucapkan hal-hal yang baik tentang anak

Banyak anak membutuhkan pujian agar merasa dicintai oleh orang tuanya. Pujian ini tentunya mengarah pada hal-hal baik yang dilakukan oleh anak ya, Bunda.

"Coba mengatakan hal-hal baik kepada anak itu sendiri maupun kepada orang lain yang ada di dekatnya, sehingga anak itu dapat mendengarnya. Misalnya, 'Kamu seharusnya melihat betapa baiknya dia kepada adik laki-lakinya hari ini'," ungkap Lansford.

2. Pelukan dari orang tuanya

Saat anak marah atau suasana hatinya sedang buruk, cobalah untuk tidak menganggapnya sebagai masalah pribadi. Bunda dapat terlebih dulu menenangkan emosi, seperti dengan menarik napas dalam-dalam.

Setelah Bunda tenang, berikan pelukan dan belaian ke anak sebagai tanda kasih sayang. Setelah mereka tenang dan merasa lebih baik, pertimbangkan untuk berbicara tentang kejadian tersebut dan bagaimana mereka dapat mengelola emosi bila terjadi lagi di lain waktu.

Perlu diketahui, penelitian menunjukkan bahwa sentuhan fisik seperti pelukan sangat penting untuk kesehatan dan perkembangan emosional anak. Dari pelukan dan belaian lembut hingga memegang tangan anak atau menepuk punggungnya, hal tersebut seperti mengirimkan pesan kehangatan dan kepastian tanpa kata-kata. Sentuhan juga dapat membuat anak tahu bahwa mereka dicintai dan disayangi.

Ilustrasi Ibu dan AnakIlustrasi Bunda dan Anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/RyanKing999

3. Anak merasa didengarkan perasaannya

Ketika orang tua mendengarkan anak, mereka menunjukkan bahwa mereka peduli dengan apa yang dipikirkan anak. Jika memungkinkan, pertimbangkan pikiran dan perasaan anak saat membuat keputusan yang memengaruhi kehidupannya, Bunda.

Kunci menjadi pendengar yang baik adalah tahu cara memulai percakapan. Untuk melakukannya, Bunda bisa lebih dulu menanyakan kabar anak, seperti "Bagaimana harimu?". Kemudian, biarkan anak bercerita dan Bunda mendengarkan jawabannya dengan seksama.

4. Orang tua menanggapi kebutuhan anak

Cara menanggapi kebutuhan anak akan bergantung pada tahap perkembangannya. Misalnya, ketanggapan dapat berupa menenangkan bayi yang menangis atau memberikan lebih banyak kebebasan kepada remaja yang sedang beradaptasi pada perubahan di sekitarnya.

"Tantangan bagi orang tua adalah peka dalam memahami apa yang dibutuhkan anak mereka pada saat tertentu dan menanggapinya dengan tepat," ujar Lansford.

5. Orang tua menggunakan kata-kata positif saat berbicara dengan anaknya

Gunakan banyak kata-kata positif dan penyemangat saat berbicara dengan anak ya, Bunda. Jadilah teladan dalam hal memilih kata-kata baik untuk mengungkapkan keinginan dan perasaan, seperti membiasakan untuk mengatakan "tolong" dan "terima kasih".

Hindari menggunakan kata-kata yang sarkasme, berisi ejekan, hinaan, atau bahkan jika itu hanya candaan. Anak-anak sering kali tidak memahami tujuan orang tuanya mengatakan hal tersebut. Bahkan jika mereka memahaminya, pesan-pesan ini dapat merusak harga diri dan menciptakan cara-cara negatif dalam berbicara dan berhubungan dengan orang lain.

6. Orang tua memberi perhatian lebih pada pencapaian anaknya

Anak-anak merasa dicintai saat orang tuanya memperhatikan hal-hal kecil yang mereka pelajari atau telah dicapai. Satu frasa yang menunjukkan perhatian penuh kasih ini adalah kalimat "Bunda perhatikan...".

Selain memberikan pujian, Bunda bisa mengucapkan kalimat tersebut untuk menunjukkan perhatian ke Si Kecil. Berikut beberapa contoh penggunaan kalimatnya:

  • "Bunda perhatikan kamu bangkit lagi setelah terjatuh dari sepeda. Itu butuh keberanian!"
  • "Bunda perhatikan kamu tadi berbagi camilan dengan si adik ya. Itu perbuatan yang baik lho."
  • "Bunda perhatikan kamu tadi mengajak anak yang bermain sendiri di taman untuk bermain denganmu. Kamu itu teman yang baik ya."

7. Orang tua selalu ada untuk anak

Menurut penelitian dari Harvard's Center on the Developing Child, satu faktor paling umum bagi anak-anak dalam mengembangkan ketahanan adalah memiliki setidaknya satu hubungan yang stabil dan penuh komitmen dengan orang tua, pengasuh, atau orang dewasa lain yang mendukungnya. Itu artinya, kehadiran orang dewasa, seperti orang tua, sangat penting dalam hidup anak.

Anak-anak berkembang ketika orang tuanya hadir dalam kehidupan mereka. Saat bersama orang tuanya, anak akan banyak belajar hal baru dan merasa mendapatkan perhatian penuh.

8. Orang tua memperlakukan anaknya dengan lembut

Saat anak nakal, hindari untuk memperlakukannya dengan kasar. Memarahi dan memukul hanya membuat anak merasa ia tidak dicintai dan harus dijauhi.

Maka dari itu, sejak usia dini, berikan aturan yang jelas dan konsisten yang dapat dipahami anak-anak. Berikan pujian saat mereka mematuhinya, bukan hanya hukuman saat mereka tidak mematuhinya. Jelaskan konsekuensinya dengan tenang dan segera tindak lanjuti saat aturan dilanggar.

Menunjukkan minat pada kegiatan anak bisa membuatnya merasa dicintai. Orang tua dapat menghadiri acara olahraga anak, pertunjukan musik, pertunjukan seni, dan kegiatan sekolah untuk menunjukkan minat yang tulus pada hal-hal yang penting bagi anak-anak mereka.

Saat anak sedang menyukai sesuatu, cobalah untuk memintanya menjelaskan kegiatan tersebut, misalnya cara memainkan game video favorit. Selain itu, cara menunjukkan minat ini juga bisa dengan mengenali lingkungan sekitar anak, seperti mengenal teman-temannya.

10. Selalu mengingat janji yang dibuat dengan anak

Jangan pernah mengingkari janji atau komitmen yang dibuat dengan anak ya, Bunda. Jika orang tua menjanjikan hadiah untuk perilaku baik atau mengatakan bahwa mereka akan melakukan sesuatu untuk anak, maka penting untuk menepati janji tersebut.

Ketika orang tua ingat untuk melakukan hal-hal yang mereka katakan dan janjikan kepada anaknya, maka hal itu dapat membangun kepercayaan dalam hubungan keduanya. Pada akhirnya, anak pun merasa dicintai oleh orang tuanya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/fir)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online