7 Ciri-ciri Keguguran saat Hamil Muda yang Wajib Diketahui

3 months ago 42

Jakarta -

Keguguran menjadi salah satu kejadian yang paling ditakuti ibu hamil, terutama pada trimester pertama. Mengetahui ciri-ciri keguguran saat hamil muda dapat membantu para calon ibu untuk bertindak dengan segera mencari pertolongan medis.

Keguguran selama kehamilan memang sering terjadi. Ada sekitar 10 sampai 20 persen kehamilan berakhir dengan keguguran. Seperti dilansir dari Insider, sebagian besar keguguran terjadi di awal kehamilan dan 80 persen terjadi dalam tiga bulan pertama kehamilan.

Keguguran saat hamil muda sering disertai gejala. Namun, sejumlah Bunda tidak menyadari sedang hamil hingga keguguran.

7 Ciri-ciri keguguran saat hamil muda yang wajib diketahui

Keguguran merupakan proses kehilangan kehamilan spontan sebelum usia kehamilan 20 minggu. Ciri-ciri keguguran saat hamil muda ini bisa bervariasi dari orang ke orang. 

Berikut 7 ciri keguguran saat hamil muda yang wajib Bunda ketahui:

1. Perdarahan vagina

Perdarahan vagina menjadi tanda paling umum dari keguguran. Darah ini bisa berupa bercak ringan atau flek hingga pendarahan berat dengan gumpalan darah. Jika Bunda mengalami perdarahan yang disertai kram perut, segeralah menghubungi dokter

2. Kram perut

Salah satu tanda keguguran adalah kram perut yang intens, mirip dengan nyeri haid. Rasa nyeri ini biasanya terasa di bagian bawah perut dan menjalar ke punggung bawah.

3. Nyeri punggung

Rasa nyeri punggung yang parah dan tidak biasa juga dapat menjadi ciri keguguran. Apalagi jika disertai gejala perdarahan. Segera hubungi dokter jika Bunda mengalaminya.

4. Keluar cairan atau gumpalan dari vagina

Jika dari vagina keluar cairan atau gumpalan, apalagi disertai perdarahan, ini bisa menjadi tanda keguguran. Janin telah keluar dari rahim.

5. Kontraksi teratur

Kontraksi yang teratur dan menyakitkan bisa menjadi tanda tubuh mengeluarkan janin. Ciri-ciri ini mirip dengan persalinan.

6. Tidak ada detak jantung janin  

Ketika dokter memeriksakan kandungan dengan USG, jika tidak ada detak jantung janin setelah usia kehamilan 6-7 minggu bisa menjadi tanda keguguran.

7. Hilangnya gejala kehamilan

Gejala kehamilan yang umum dialami ibu hamil muda seperti mual, payudara sensitif, serta kelelahan. Jika Bunda mengalaminya ini bisa menjadi tanda kadar hormon kehamilan (hCG) menurun, yang mungkin mengindikasikan keguguran.

Puasa Ramadhan

Penyebab dan faktor risiko keguguran

Penyebab dan faktor risiko keguguran cukup beragam pada setiap orang. Terkadang, penyebab keguguran ini tak selalu bisa ditentukan dengan pasti. Umumnya, keguguran bisa terjadi karena perkembangan janin yang tidak normal akibat kelainan genetik atau ada masalah pada plasenta. 

Selain itu keguguran juga bisa disebabkan karena beberapa hal berikut:

  1. Penyakit autoimun, seperti sindrom antifosfolipid dan lupus.
  2. Penyakit kronis, seperti penyakit ginjal atau diabetes.
  3. Infeksi seperti rubella, toxoplasmosis, malaria, sifilis, gonore, dan HIV.
  4. Masalah hormon, seperti PCOS atau penyakit tiroid.
  5. Kelainan pada rahim, seperti serviks lemah dan miom.
  6. Obat-obatan, seperti retinoid, methotrexate, dan obat anti inflamasi non-steroid.

Lalu ada beberapa faktor lain yang membuat ibu hamil lebih berisiko mengalami keguguran, seperti:

  • Pernah keguguran sebelumnya.
  • Hamil pada usia di atas 35 tahun.
  • Konsumsi minuman alkohol.
  • Merokok.
  • Penyalahgunaan NAPZA.

Apa yang terjadi saat keguguran?

Apa yang terjadi saat keguguran? Ketika keguguran, selain hilangnya detak jantung ketika di USG, seorang bunda mengalami juga beberapa gejala yang past

Ketika ibu hamil keguguran, tubuhnya akan mengeluarkan jaringan kehamilan dari rahim. Ini bisa disertai perdarahan, kram perut, serta keluarnya gumpalan atau jaringan. 

Jaringan kehamilan mungkin terlihat seperti gumpalan darah besar, atau tampak putih atau abu-abu. Itu tidak terlihat seperti bayi. 

Pada keguguran yang tidak lengkap memerlukan intervensi medis seperti kuretase untuk membersihkan rahim.

Apa yang harus dilakukan setelah keguguran?

Sebagian besar keguguran terjadi pada trimester pertama, sebelum usia kehamilan 13 minggu. Kebanyakan terjadi sebelum 10 minggu atau dinamakan keguguran dini. Sedangkan, keguguran pada trimester kedua biasanya memerlukan penanganan yang berbeda.

Jika mengalami keguguran maka harus melakukan hal-hal di bawah ini dari berbagai sumber

  1. Menghubungi dokter: Bunda yang mengalami tanda-tanda keguguran, segera berkonsultasi dengan dokter agar segera mendapat penanganan.
  2. Cukup istirahat: Bunda yang keguguran butuh istirahat untuk pemulihan. Istirahatlah dengan cukup dan hindari aktivitas berat.
  3. Dukungan emosional: Keguguran membuat ibu berada pada kondisi sangat emosional. Cobalah mencari dukungan dari suami, keluarga, teman, atau konselor.
  4. Pemeriksaan lanjutan: Dokter mungkin akan merekomendasikan Bunda untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dalam menentukan penyebab keguguran serta mempersiapkan kehamilan berikutnya.

Cara mencegah keguguran saat hamil muda

Valinda Riggins Nwadike, MD mengatakan keguguran tidak bisa dicegah pada kebanyakan kasus keguguran. Keguguran adalah kehamilan yang berakhir secara tak terduga di minggu atau bulan awal kehamilan. Keguguran disebut juga aborsi spontan.

Menurut Nwadike, faktor-faktor yang menyebabkan sebagian besar keguguran tidak bisa dihindari. Termasuk juga kelainan kromosom dan masalah perkembangan janin. 

"Meskipun keguguran sulit dicegah, akan jadi hal yang baik bila ibu bisa melakukan berbagai hal agar kehamilan yang dimiliki lebih sehat. Ini bisa menurunkan risiko keguguran dan risiko bayi lahir prematur," papar Nwadike dilansir HealthLine.

Berikut cara mencegah keguguran sebagai upaya untuk menjaga janin tetap sehat dan lahir tanpa kurang suatu apapun.

1. Konsumsi asam folat

Studi menunjukkan, mengonsumsi 400 mikrogram asam folat setiap hari bisa mengurangi risiko cacat lahir yang bisa berakhir dengan keguguran. Asupan kaya asam folat antara lain sayuran hijau seperti bayam dan kangkung, kacang-kacangan seperti kacang merah, asparagus, roti gandum, sereal, tomat, dan alpukat.

2. Menerapkan gaya hidup sehat

Nwadike menyarankan hindari faktor risiko yang sudah pasti tidak sehat untuk perencanaan hamil juga mencegah keguguran alami.

"Faktor risiko yang tidak sehat dan perlu dihindari yaitu merokok, menjadi perokok pasif, minum alkohol, memakai obat tertentu sembarangan, dan tidak membatasi asupan kafein. Ibu hamil disarankan maksimal konsumsi kafein 300 mg per hari," jelas Nwadike.

3. Cegah infeksi

Infeksi dapat tersalur ke janin sehingga perkembangan janin tidak optimal, bahkan ketika tidak bertahan, janin bakal keguguran. Untuk itu, cegah infeksi salah satunya dengan rutin cuci tangan pakai sabun sesering mungkin serta bermasker. 

"Cara ini bisa membantu ibu hamil terhindari dari penyakit infeksi seperti flu dan radang paru-paru yang mudah menyebar dan pada ibu hamil bisa menyebabkan dampak fatal," terang Nwadike.

4. Jangan sembarang minum obat

Ibu hamil bisa mengalami pusing, diare, atau pegal. Terkadang ibu hamil minum obat yang dijual bebas untuk meredakannya. Untuk menghindari hal yang tak diinginkan seperti keguguran, usahakan berkonsultasi terlebih dahulu  dengan dokter.

"Bahkan di awal kehamilan Anda bisa tanya ke dokter apa obat yang ada di pasaran yang bisa diminum untuk mengurangi keluhan saat hamil yang umum terjadi. Jangan asal konsumsi obat ya," pesan dokter obgyn Kecia Gaither, dilansir dari WebMD.

5. Kelola stres

Stres dapat memengaruhi kesehatan kehamilan. Bunda dapat mencoba teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online