Jakarta -
Sedang flu, bersin-bersin, atau hidung mampet tapi masih menyusui si kecil? Pasti rasanya serba salah ya, Bunda. Di satu sisi badan butuh istirahat dan pengobatan, tapi di sisi lain kita nggak mau sembarangan minum obat yang bisa berpengaruh ke ASI dan Si Kecil.
Salah satu obat yang sering direkomendasikan saat pilek adalah Tremenza. Namun, amankah Tremenza untuk ibu menyusui?
Apa itu Tremenza?
Tremenza adalah obat yang mengandung beberapa zat aktif, yaitu chlorpheniramine maleate, dexchlorpheniramine, dan phenylpropanolamine.
Obat ini bekerja untuk meredakan gejala seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, dan reaksi alergi lainnya. Namun, saat menyusui, setiap bahan obat perlu ditelaah lebih hati-hati, karena bisa saja ikut terbawa lewat ASI ke bayi.
Manfaat Tremenza
1. Meredakan hidung tersumbat
Phenylpropanolamine bekerja sebagai dekongestan yang menyempitkan pembuluh darah di hidung, membuat napas jadi lega.
2. Mengurangi reaksi alergi
Chlorpheniramine dan dexchlorpheniramine meredakan bersin, hidung meler, dan mata berair akibat alergi.
3. Membantu tidur saat flu
Karena efek mengantuk dari antihistamin, beberapa orang merasa lebih mudah tidur saat sedang flu.
Risiko dan efek samping Tremenza
1. Mengantuk dan lemas
Antihistamin generasi pertama seperti chlorpheniramine dapat menyebabkan kantuk dan pusing.
2. Mulut dan tenggorokan kering
Efek ini cukup umum dirasakan.
3. Jantung berdebar & tekanan darah naik
Phenylpropanolamine bisa meningkatkan tekanan darah dan membuat jantung berdetak cepat. Harus hati-hati kalau Bunda punya riwayat hipertensi.
Dekongestan dalam Tremenza berisiko mengurangi jumlah ASI, lho, Bun. Ini yang paling perlu diwaspadai oleh ibu menyusui.
5. Efek ke bayi
Obat ini bisa masuk ke ASI. Bayi bisa jadi lebih mengantuk, rewel, atau tidak nyaman saat menyusu.
Amankah Tremenza untuk ibu menyusui?
Sayangnya, Tremenza tidak direkomendasikan untuk ibu menyusui, Bunda. Ini alasannya:
1. Bisa mengurangi produksi ASI
Kandungan phenylpropanolamine dalam Tremenza dapat menyebabkan penurunan produksi ASI. Ini tentu bisa mengganggu pemberian nutrisi ke si kecil.
2. Obat bisa masuk ke ASI
Komponen seperti chlorpheniramine bisa masuk ke ASI dan menyebabkan bayi jadi lebih mengantuk, rewel, atau lemas.
3. Risiko efek samping serius
Phenylpropanolamine sempat ditarik dari pasaran di AS karena dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke (terutama pada perempuan muda).
Dikutip dari LactMed dan NIH, chlorpheniramine memang dapat masuk ke ASI meski dalam jumlah kecil. Namun, tetap ada kemungkinan bayi mengalami efek seperti mengantuk berlebihan atau menjadi lebih rewel. Hal ini bisa lebih terasa pada bayi yang baru lahir atau lahir prematur.
Yang paling jadi perhatian dari kandungan Tremenza adalah phenylpropanolamine. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association (JAMA) menunjukkan bahwa zat ini berkaitan dengan peningkatan risiko stroke pada perempuan muda.
Karena alasan itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) bahkan sudah menarik peredarannya dari pasaran sejak lebih dari dua dekade lalu. Tidak hanya itu, phenylpropanolamine juga diketahui dapat mengurangi produksi ASI, sesuatu yang tentu sangat mengganggu bagi ibu menyusui.
Berdasarkan hal-hal tersebut, banyak dokter dan ahli laktasi menyarankan agar Tremenza sebaiknya tidak dikonsumsi selama masa menyusui. Selain risiko efek samping terhadap bayi, ada juga kekhawatiran soal kualitas dan kuantitas ASI yang bisa terganggu. Apalagi, sistem kekebalan bayi masih sangat rentan. Obat-obatan yang masuk ke dalam ASI bisa berdampak meski hanya dalam jumlah kecil.
Namun, bukan berarti Bunda nggak boleh berobat sama sekali kalau sedang flu atau pilek, ya. Masih ada pilihan obat lain yang lebih aman digunakan selama menyusui.
Obat seperti paracetamol, cetirizine, atau loratadine biasanya direkomendasikan karena tidak mengganggu produksi ASI dan memiliki efek samping yang lebih ringan. Tapi yang paling penting, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum minum obat apa pun saat menyusui, ya, Bunda. Setiap tubuh ibu dan kondisi bayi berbeda, jadi sebaiknya semua keputusan dibuat berdasarkan saran profesional.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)