Menguak Hubungan antara Kehamilan dan Alzheimer

14 hours ago 4

Tahukah Bunda, kehamilan ternyata bukan hanya membawa perubahan fisik dan emosional yang besar, tapi juga mungkin berdampak pada kesehatan otak dalam jangka panjang.

Sejumlah penelitian terbaru mengungkap adanya kemungkinan keterkaitan antara pengalaman kehamilan dan risiko terkena penyakit Alzheimer. Bagaimana hal tersebut dapat terhubung?

Mengingat mayoritas penderita Alzheimer adalah perempuan, para ahli kini mulai menggali lebih dalam, apakah perubahan hormon selama hamil turut berpengaruh terhadap fungsi otak di masa mendatang. Yuk, Bunda, simak penjelasannya berikut ini!

Hubungan antara Kehamilan dan Alzheimer

Bunda mungkin belum banyak tahu, bahwa sebagian besar kasus Alzheimer ternyata dialami oleh perempuan. Di Amerika Serikat, dari tiga orang pengidap Alzheimer, dua di antaranya adalah wanita.

Para pakar menduga hal ini berkaitan dengan usia harapan hidup perempuan yang umumnya lebih panjang dibandingkan laki-laki. Usia memang menjadi salah satu faktor utama dalam risiko Alzheimer.

Namun Bunda, belakangan para peneliti mulai menaruh perhatian pada faktor lain, yaitu pengalaman kehamilan. Saat hamil, tubuh Bunda mengalami lonjakan hormon secara drastis, khususnya estrogen dan progesteron.

Para ilmuwan menduga bahwa perubahan hormonal tersebut bisa berdampak pada otak dalam jangka panjang. Meski demikian, hasil studi mengenai hal ini masih beragam dan belum mencapai kesimpulan yang benar-benar konsisten, sehingga riset lebih lanjut sangat dibutuhkan.

Studi terbaru ungkap fakta berbeda

Dalam beberapa tahun terakhir, dua penelitian skala besar telah dilakukan untuk menyelidiki kaitan antara kehamilan dan potensi risiko terkena demensia, termasuk Alzheimer. Menariknya, kedua studi ini menghasilkan temuan yang berbeda.

Penelitian pertama berasal dari tim Kaiser Permanente dan dipresentasikan oleh Rachel Whitmer serta Paola Gilsanz. Mereka mengevaluasi data dari lebih dari 14.500 wanita yang telah dipantau selama bertahun-tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa wanita yang memiliki tiga anak atau lebih justru memiliki risiko demensia 12 persen lebih rendah, dibanding mereka yang hanya memiliki satu anak.

Sebaliknya, risiko demensia tampak meningkat pada perempuan yang pernah mengalami keguguran. Setiap kali mengalami keguguran, risiko demensia meningkat sekitar 8 persen.

Selain itu, usia saat mengalami menstruasi pertama juga berperan. Perempuan yang pertama kali menstruasi di usia 16 tahun atau lebih memiliki risiko demensia 22 persen lebih tinggi dibanding mereka yang mulai menstruasi di usia 10 hingga 13 tahun.

Di sisi lain, sebuah studi dari Korea yang diterbitkan dalam jurnal Neurology menemukan hasil berbeda. Penelitian ini menemukan bahwa perempuan dengan lima anak atau lebih berisiko hampir dua kali lipat mengalami gejala Alzheimer dibandingkan dengan mereka yang memiliki satu hingga empat anak.

Uniknya, perempuan yang pernah mengalami keguguran atau aborsi justru memperlihatkan performa kognitif yang lebih baik dalam tes, dibandingkan dengan perempuan yang tidak pernah mengalami komplikasi kehamilan.

Menurut Dr. Ki Woong Kim dari Seoul National University, perubahan hormon selama kehamilan sangat ekstrem. Estrogen, misalnya, bisa meningkat hingga 40 kali lipat. Di satu sisi, kadar estrogen yang cukup dapat melindungi otak. Namun jika terlalu tinggi, justru bisa berdampak negatif terhadap fungsi kognitif dalam jangka panjang.

Fakta lainnya datang dari studi gabungan Universitas Alabama dan Ohio State University. Mereka menemukan bahwa faktor kehidupan awal seperti kondisi ekonomi, tingkat pendidikan, hingga status keluarga dapat memengaruhi jumlah anak dan juga kesehatan otak perempuan di masa depan. Dengan kata lain, jumlah kehamilan bukan satu-satunya faktor penyebab penurunan fungsi otak.

Jadi, Bunda, kesehatan otak, termasuk risiko terjadinya Alzheimer dipengaruhi oleh banyak hal, bukan hanya soal seberapa sering bunda mengalami kehamilan.
Perubahan hormon, gaya hidup, dan faktor lingkungan juga punya peran besar.

Yuk, mulai jaga kesehatan sejak dini agar fungsi otak tetap prima hingga usia lanjut dan risiko Alzheimer bisa diminimalkan!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online