Jakarta -
Wisata pulau kucing dikabarkan akan dibuka di Kepulauan Seribu, Jakarta. Hal tersebut tentunya menjadi kabar baik dan paling dinantikan masyarakat Indonesia, terutama mereka para pencinta kucing.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, telah melakukan pertemuan dengan komunitas pencinta hewan, Animal Defender. Pertemuan ini dilangsungkan ternyata untuk membahas rencana pembuatan pulau kucing.
Dilansir dari laman detikcom, ia mengatakan gagasan soal pulau kucing ini muncul sebagai respons atas tingginya laporan terkait kucing liar melalui aplikasi JAKI serta usulan dari komunitas Animal Defender Indonesia.
“Pulau kucing itu disambut secara positif oleh Pemprov DKI. Tapi saya tekankan, kalau memang kita putuskan punya pulau kucing seperti di Jepang, maka harus mandiri, edukatif, dan yang paling penting bisa menyejahterakan kucing,” ujar Pramono.
5 Fakta pulau kucing di Kepulauan Seribu
Bunda pencinta kucing pastinya sudah tidak sabar untuk berkunjung ke tempat ini, bukan? Berikut beberapa fakta seputar pulau kucing yang akan dibuka di Kepulauan Seribu.
1. Terinspirasi dari pulau kucing di Jepang
Pramono mengatakan wisata pulau kucing ini sebenarnya terinspirasi dari pulau kucing yang sudah ada di Jepang. Lantaran di Indonesia belum banyak ruang yang ramah bagi hewan, ia merencanakan pembangunan pulau ini.
“Jadi, gagasan mengenai pulau kucing sebenarnya bukan hal baru. Di Jepang itu sudah dilakukan. Dan pulau kucing di Jepang itu menjadi tempat tujuan wisata yang luar biasa,” tutur Pramono.
“Karena memang komunitas cat lover ini kan gede banget, termasuk di Jakarta ini. Saya yakin lah di sini juga ada. Hanya memang belum mendapatkan ruang yang baik,” sambungnya.
Dilansir dari laman CNN Indonesia, Jepang menjadi negara yang pertama kali memperkenalkan destinasi wisata pulau kucing di Aoshima, di mana akses menuju ke sana hanya bisa lewat kapal feri dari lepas pantai Kota Ozu, Prefektur Ehime.
2. Pulau kucing untuk menyejahterakan hewan
Pramono menegaskan bahwa wisata pulau kucing ini dibuka lebih dari sekadar tempat rehabilitasi atau penampungan kucing-kucing liar.
Melainkan juga sebagai destinasi wisata edukatif yang dapat meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya menyejahterakan hewan.
“Yang jelas kita akan mengatur supaya kucing bisa hidup dengan baik di Jakarta. Tidak semua orang bisa menerima kucing liar, dan itu tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, populasinya juga harus dibatasi melalui sterilisasi,” ungkap Pramono.
3. Target 21.000 ekor kucing disterilisasi
Pada kesempatan itu, Pramono menargetkan dapat melakukan sterilisasi terhadap 21.000 ekor kucing jantan untuk mengendalikan populasi.
“Kami sudah mencapai angka seribu, dan mudah-mudahan tahun ini bisa mencapai 21.000,” ujar Pramono.
4. Pembangunan pulau kucing dirancang oleh pakar profesional
Pramono mengatakan pembangunan wisata pulau kucing tentunya tidak dilakukan sembarangan, Bunda.
Oleh karena itu, Pemprov DKI akan bekerjasama dengan menggandeng pakar-pakar profesional dari Universitas Brawijaya, IPB, dan UGM agar proyek ini dirancang secara ilmiah dan berkelanjutan.
5. Memberikan dampak positif bagi ekonomi daerahnya
Bukan hanya untuk menyejahterakan hewan, pulau kucing ini juga dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi daerahnya.
Hal itu diungkap langsung oleh Plt Bupati Kepulauan Seribu, Muhammad Fadjar Churniawan, yang berharap ini dapat memberikan lapangan kerja di pulau tersebut.
“Wisata pulau kucing bisa memberikan dampak bagi wisata dan lapangan kerja di Kepulauan Seribu,” tuturnya.
Nah, itulah beberapa fakta menarik wisata pulau kucing yang akan dibuka di Kepulauan Seribu. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)