Jakarta -
Selama kehamilan, tubuh ibu mengalami banyak perubahan hormon yang dapat memengaruhi kadar gula darah. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menjalani tes kadar gula darah.
Namun, ada beberapa ibu hamil yang mungkin tidak menyadari pentingnya tes gula darah atau bahkan mengabaikannya. Alasannya karena tes gula darah dapat menyebabkan mual saat meminum minuman sangat manis.
Apa itu tes gula darah?
Mengutip laman Babycenter, tes gula darah, yang juga kadang disebut tes tantangan glukosa atau tes skrining glukosa, adalah cara bagi dokter kandungan untuk menentukan apakah Bunda menderita diabetes gestasional.
"Ini mirip dengan diabetes tipe dewasa, tetapi terbatas pada masa kehamilan. Ini terjadi karena plasenta Anda memompa hormon kehamilan yang sehat, tetapi hormon-hormon ini membuat Anda kesulitan untuk menggunakan gula dalam aliran darah Anda," ujar Christina Han, M.D., seorang dokter kandungan dan profesor kebidanan dan ginekologi klinis di David Geffen School of Medicine di UCLA.
Menurut Sherry Ross, M.D., seorang dokter kandungan di Santa Monica, California, akibat terlalu banyak glukosa alias gula tetap berada dalam darahbagi beberapa ibu hamil maka tubuh mereka tidak menghasilkan cukup insulin untuk menjaga kadar gula tetap terkendali.
"Ini adalah tanda bahwa Bunda mungkin mengalami diabetes gestasional. Kondisi ini biasanya berkembang sekitar pertengahan kehamilan, biasanya sekitar 24 minggu," kata Sherry Ross, M.D., seorang dokter kandungan di Santa Monica, California.
Itulah sebabnya American College of Obstetricians (ACOG) merekomendasikan agar semua ibu hamil menjalani tes gula darah antara minggu ke-24 dan ke-28.
Cara lakukan tes kadar gula darah saat hamil
Tes ini dilakukan dalam dua tahap. Pertama, Bunda akan meminum minuman manis, biasanya glucola yang mengandung 50 gram gula. Satu jam kemudian, dokter mengambil sampel darah dari lengan dan menguji sampel tersebut untuk melihat apakah kadar gula darah Bunda normal.
Hasilnya kemungkinan besar akan Bunda terima satu atau dua hari kemudian. Jika kadar gula darah Bunda terlihat tinggi, maka dokter kemungkinan akan merekomendasikan tes kedua.
Pada tes kedua, Bunda harus berpuasa selama delapan hingga 14 jam sebelum janji temu dengan dokter. Bunda akan meminum minuman yang mengandung 100 gram gula, kemudian menunggu selama tiga jam sebelum darah diambil dan diuji lagi. Jika hasil tes ini menunjukkan gula darah yang tinggi, maka Bunda akan didiagnosis dengan diabetes gestasional.
Risiko bila melewatkan tes gula darah saat hamil
Meski dr Han mengatakan diabetes gestasional dapat dikelola tapi jika tidak menjalani tes dan tidak mengetahui diagnosis, maka akan berbahaya untuk Bunda dan janin. Sebab, Bunda dapat mengalami komplikasi potensial dari diabetes gestasional yang tidak diobati bisa serius bagi Bunda dan bayi.
"Jika Anda tidak bisa mengeluarkan gula dari aliran darah, ini menunjukkan bahwa bayi mungkin menerima terlalu banyak gula selama kehamilan," katanya.
Selain itu Dr Han mengatakan jika Bunda terdiagnosis diabetes gestasional tapi tidak mengetahuinya karena tidak melakukan tes tersebut maka dapat menyebabkan perubahan pada ukuran bayi. Tak hanya itu, Bunda juga berpotensi tinggi risiko melahirkan dengan operasi caesar dan perdarahan berat setelah persalinan.
Kadar gula normal ibu hamil
Dilansir laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), mulai usia kehamilan 16 minggu, pemeriksaan kadar gula darah sebaiknya dilakukan setiap dua minggu sekali.
Berdasarkan 5th International Workshop-Conference on Gestasional Diabetes Mellitus dan American Diabetes Association, berikut kadar gula normal bagi perempuan hamil:
- Gula darah puasa:
- Gula darah 1 jam setelah makan:
- Gula darah 2 jam setelah makan:
Semoga informasi tentang tes kadar gula darah pada ibu hamil bermanfaat ya Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)