Jakarta -
Saat menyusui, gangguan kesehatan ringan seperti kram menstruasi dan lainnya kerap menghampiri. Tak jarang, ibu menyusui pun mengandalkan obat seperti asam mefenamat. Nah, amankah asam mefenamat untuk ibu menyusui ya, Bunda?
Asam mefenamat merupakan salah satu obat golongan antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang banyak digunakan untuk membantu mengatasi nyeri ringan hingga sedang. Tidak sedikit para perempuan yang menggunakan obat ini untuk membantu mengatasi kram saat menstruasi serta kondisi kesehatan lainnya atas rekomedasi dokter.
Manfaat dan risiko efek samping asam mefenamat
Mefenamic acid atau asam mefenamat juga banyak digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi kesehatan lain sesuai kebutuhan dan rekomendasi dokter. Obat ini bekerja dengan menghalangi zat-zat tertentu dalam tubuh yang menyebabkan nyeri, peradangan, dan demam.
Penting disadari sebelum memakainya, obat ini juga bisa mendatangkan efek samping bagi yang mengonsumsinya. Biasanya, beberapa efek samping yang mungkin muncul, di antaranya sebagai berikut:
1. Sakit perut
2. Sembelit atau diare
3. Pusing dan sakit kepala
4. Mual dan muntah
5. Ruam dan gatal-gatal
Selain efek samping di atas, efek samping asam mefenamat juga bisa terjadi secara serius, Bunda. Berikut ini di antaranya ya:
1. Alergi berat
Seperti diketahui, asam mefenamat dapat menyebabkan reaksi alergi ya, Bunda, atau biasa disebut DRESS. DRESS adalah singkatan dari Drug Reaction with Eosinophilia and Systemic Symptoms. Terkadang, reaksi ini disebut juga multiorgan hypersensitivity. Kondisi ini merupakan reaksi yang dapat memengaruhi beberapa bagian tubuh termasuk hati, ginjal, dan jantung seperti dikutip dari laman WebMd.
Agar lebih aman, sebaiknya segera menghentikan penggunaan obat ini dan mendapatkan bantuan jika Bunda mengalami salah satu alergi berikut ini seperti:
- Masalah pernapasan
- Jantung berdebar
- Pembengkakan pada wajah, bibir, dan mulut
- Gatal dan ruam kulit
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Demam atau perasaan tidak enak badan
- Kram perut
- Nyeri sendi
- Urine berwarna gelap
- Pusing, merasa pening, atau pingsan
2. Serangan jantung
Selain faktor risiko tersebut, asam mefenamat juga bisa meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke yang dapat menyebabkan kematian. Risiko ini bisa meningkat pada mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung dengan penggunaan asam mefenamat yang lama dan dosis yang lebih tinggi.
Jika Bunda mengalami salah satu gejala serangan jantung atau store seperti berikut ini, ada baiknya segera mendapatkan bantuan medis ya, Bunda. Berikut ini beberapa gejalanya:
- Nyeri dada
- Kesulitan bernapas
- Nyeri punggung
- Detak jantung cepat
- Sakit kepala tiba-tiba
- Berkeringat
3. Perdarahan
Asam mefenamat juga diketahui bisa meningkatkan risiko perdarahan ya, Bunda. Terutama, jika orang tersebut memiliki kelainan perdarahan atau sedang mengonsumsi obat lain yang bisa meningkatkan risiko perdarahan. Jika memiliki riwayat tersebut, ada baiknya segera menghubungi dokter ya, Bunda.
4. Perdarahan lambung
Perdarahan lambung juga menjadi salah satu risiko yang bisa muncul dari konsumsi asam mefenamat. Segera hentikan konsumsi asam mefenamat dan mendapatkan bantuan medis saat mengalami gejala berikut ini:
- Muntah darah
- Sakit perut
- Ingin pingsan
- Kotoran berwarna gelap
5. Kerusakan hati
Kerusakan hati atau hepatotoksisitas dapat terjadi saat seseorang mengonsumsi asam mefenamat. Pastikan Bunda mendapatkan penanganan medis sesegera mungkin ketika mengalami gejala di bawah ini:
- Mual atau muntah
- Demam
- Lemah
- Gatal-gatal
- Kehilangan nafsu makan
- Sakit perut
6. Hipertensi
Jika Bunda memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau hipertensi, asam mefenamat dapat meningkatkan tekanan darah Bunda atau bahkan memperburuk kondisi yang ada. Karenanya, ketika Bunda mendapati tekanan darah lebih tinggi dari biasanya serta diikuti gejala berikut ini, segera dapatkan pertolongan medis ya, Bunda. Adapun gejala yang perlu diwaspadai sebagai berikut:
- Sakit kepala parah
- Pusing
- Mual atau muntah
- Kesulitan bernapas
- Dengung di telinga
- Mimisan
- Detak jantung terputus-putus
- Penglihatan kabur
- Nyeri dada
- Kecemasan
7. Anemia
Selain risiko di atas, asam mefenamat juga dapat menyebabkan anemia atau kondisi yang menyebabkan rendahnya kadar sel darah merah. Segera infokan ke dokter jika Bunda memiliki gejala anemia seperti lemah, letih, tangan dan kaki dingin, kulit pucat, pusing, dan sebagainya.
Efek Parasetamol untuk Ibu Menyusui dan Bayi/ Foto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari
Busui Boleh Minum Asam Mefenafat untuk Redakan Nyeri, Asalkan..
Menjadi ibu bukan main rasanya ya, Bunda. Agenda baru yang cukup sibuk dalam merawat bayi dan memulihkan diri tak jarang berimbas pada kondisi kesehatan yang terganggu pada ibu menyusui. Kalau sudah begini, biasanya, ibu menyusui perlu mengonsumsi obat untuk mempercepat pemulihannya.
Namun, banyak busui yang merasa galau saat memutuskan minum obat mengingat ada efek samping yang dikhawatirkan bisa mengganggu Si Kecil. Menurut Dr Alison Stuebe, MD, seorang maternal-fetal medicine expert bahwa kebanyakan obat masuk ke dalam ASI dalam kadar yang sangat rendah dan aman.
"Dan jika ada obat tertentu masuk ke dalam ASI dalam kadar yang lebih tinggi, biasanya ada obat lain dalam kategori yang sama yang aman untuk digunakan,"katanya seperti dikutip dari laman Unhealthcare.
Ditambahkan Dr Stuebe bahwa salah satu hal yang perlu diketahui pasien yakni mereka perlu mencari sumber yang bisa diandalkan. Banyak provider layanan kesehatan tidak menerima pendidikan tentang farmakologi laktasi, jadi mereka tidak mengetahui hal tersebut. Dr Stuebe merekomendasikan situs LactMed untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai obat.
"Cukup mengetik nama obatnya, dan situs tersebut akan memberitahukan apa yang diketahui tentang pengaruhnya terhadap ASI. Dan informasi tersebut jauh bisa diandalkan," kata Dr Stuebe.
Ya, mengonsumsi obat saat menyusui memang tidak bisa sembarangan dan membutuhkan kehati-hatian ya, Bunda. Beberapa obat seperti paracetamol, ibuprofen, dan beberapa obat lainnya mungkin aman dikonsumsi selama menyusui. Tetapi, ada juga obat yang perlu dibatasi penggunaannya saat Bunda masih berstatus menyusui. Salah satunya yakni asam mefenamat ya, Bunda.
Mengutip dari laman NHS, asam mefenamat perlu dihindari selama menyusui karena dikaitkan dengan efek samping pada orang dewasa seperti anemia hemolitik.
Ada baiknya, Bunda memberitahukan pada dokter status Bunda yang sedang menyusui ketika dokter merekomendasikan obat tersebut. Sehingga, dokter dapat memberikan alternatif obat lainnya yang memiliki manfaat sepadan dengan asam mefenamat.
Sebagai pertimbangan klinis ketika Bunda perlu menggunakan obat tersebut, sebaiknya ketika Bunda menggunakan obat NSAID selama menyusui, cobalah untuk meminimalkan paparan bayi dengan menggunakan dosis terendah untuk durasi efektif terpendek.
Jika digunakan sesuai rekomendasi klinis, pemberian topikal biasanya lebih disukai karena penyerapan sistemik yang lebih rendah di mana menyebabkan konsentrasi yang dapat diabaikan dalam ASI.
Jika diperlukan secara topikal dengan dioleskan di dekat atau di payudara, tindakan pencegahan yang perlu dilakukan yakni menghindari kontak langsung dengan bayi di area yang diobati. Kemudian, cuci area tersebut dengan air hangat sebelum menyusui serta oleskan kembali setelah menyusui. Akhiri dengan cuci tangan secara menyeluruh setelah mengoleskan dan sebelum menyentuh bayi ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)