Jakarta -
Kemajuan teknologi kembali menciptakan temuan baru untuk penanganan kanker payudara, Bunda. Baru-baru ini, sebuah studi menemukan terapi kanker payudara yang dapat membantu perpanjang harapan hidup pasien.
Penelitian yang didanai oleh Roche ini dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Society of Clinical Oncology (ASCO) di Chicago dan dipublikasikan di New England Journal of Medicine. Studi menunjukkan bahwa pengobatan kombinasi untuk kanker payudara agresif dapat menunda perkembangan penyakit setidaknya 17 bulan dan kemoterapi selama dua tahun.
Pengobatan kombinasi ini terdiri dari dua obat yang ditargetkan, yakni inavolisib dan palbociclib, dan terapi hormon fulvestrant. Pengobatan dapat meningkatkan kelangsungan hidup secara keseluruhan rata-rata tujuh bulan, dibandingkan dengan pasien dalam kelompok kontrol, yang diberi palbociclib dan fulvestrant.
Hasil studi terapi kanker payudara terbaru
Hasil studi juga menemukan bahwa pengobatan dapat menunda perkembangan penyakit rata-rata 17,2 bulan, dibandingkan dengan 7,3 bulan pada kelompok kontrol. Pasien yang mengonsumsi inavolisib juga mampu menunda pengobatan kemoterapi berikutnya hampir dua tahun lebih lama daripada pasien dalam kelompok kontrol.
Penelitian ini setidaknya melibatkan uji coba internasional pada 325 pasien dari 28 negara, termasuk AS, Inggris, Australia, Singapura, Brasil, Prancis, dan Jerman. Para ahli mengatakan bahwa uji coba tersebut menunjukkan potensi terapi kombinasi (triple therapy) pada jenis kanker payudara HR+ dan HER2, dengan mutasi PIK3CA. PIK3CA merupakan gen yang berperan dalam pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel, dan sering ditemukan pada kanker.
"Uji coba telah mengidentifikasi rejimen pengobatan yang ditargetkan yang secara signifikan meningkatkan kelangsungan hidup pada pasien dengan kanker payudara metastasis dengan positif reseptor hormon bermutasi PIK3CA yang tidak diobati. Ini sebuah langkah kemajuan yang besar bagi pasien," kata salah satu direktur onkologi medis payudara di Winship Cancer Institute, Emory University, Dr. Jane Lowe Meisel, dilansir laman The Guardian.
Studi ini juga menunjukkan penyusutan substansial dalam pertumbuhan kanker pada sekitar 62,7 persen pasien dalam kelompok terapi. Hasil itu tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan 28 persen pada kelompok kontrol.
"Hasil ini benar-benar berita positif bagi orang yang hidup dengan jenis kanker payudara yang sulit diobati," ungkap manajer informasi penelitian di Cancer Research UK, Dr Nisharnthi Duggan.
"Uji coba menunjukkan bahwa menambahkan inavolisib ke rencana perawatan dapat meningkatkan kelangsungan hidup. Selain itu, hal tersebut juga dapat menunda perkembangan kanker dan kebutuhan akan kemoterapi yang dapat meningkatkan kualitas hidup. Kami harap banyak penelitian seperti ini bisa membantu memberi orang pilihan perawatan kanker yang lebih baik, dan lebih banyak waktu dengan orang yang mereka cintai."
Dalam uji coba di studi ini, lebih dari separuh pasien memiliki penyakit yang telah menyebar ke tiga atau lebih organ. Para peneliti menggunakan tes darah khusus untuk menentukan apakah pasien memiliki mutasi PIK3CA. Peserta kemudian dialokasikan untuk menerima rejimen berbasis inavolisib atau kombinasi palbociclib, fulvestrant, dan pil tiruan.
Hanya sedikit pasien yang mengalami efek samping
Obat baru inavolisib bekerja dengan menghalangi aktivitas protein PIK3CA. Kombinasi inavolisib secara umum dapat ditoleransi dengan baik. Hanya beberapa pasien yang mengalami efek samping sehingga harus menghentikan pengobatan.
"Temuan utama dari penelitian ini menunjukkan bahwa terapi berbasis inavolisib tidak hanya membantu pasien hidup lebih lama tetapi juga lebih dari dua kali lipat dari waktu sebelum kanker mereka berkembang atau memburuk. Hal ini juga memberi mereka lebih banyak waktu sebelum memerlukan kemoterapi berikutnya yang kami tahu merupakan sesuatu yang sangat ditakuti pasien dan ingin ditunda selama mungkin," ungkap profesor onkologi molekuler di Institute of Cancer Research, London, Nick Turner.
"Hasil ini memberi kami keyakinan bahwa perawatan ini dapat menjadi pilihan baru bagi pasien yang memiliki kanker payudara HR+, HER2, dengan mutasi PIK3CA, karena telah menunjukkan peningkatan signifikan baik dalam kelangsungan hidup maupun kualitas hidup."
Demikian studi terbaru tentang terapi kanker payudara yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/pri)