Jakarta -
Istilah multi learning sering dikaitkan dengan perkembangan optimal pada otak anak. Pakar menyebut, anak yang mampu melakukan multi learn connect bisa mendapatkan fungsi kognitif atau perkembangan otak yang baik, Bunda.
Perlu diketahui, multi learning merupakan metode pembelajaran yang melibatkan berbagai indra. Istilah ini sering mengacu pada gaya belajar anak sehari-hari.
Menurut Psikolog Anak dan Keluarga, Samanta Elsener, M.Psi, multi learn connect atau multi learning harus datang dari minat anak. Bila orang tua tidak bisa mengenali minat belajar anaknya, maka mereka akan kesulitan memberikan stimulasi yang tepat.
"Multi learn connect harus datang dari minat anak. Misalnya, anak lagi suka dengan tumbuh-tumbuhan, maka gali minat tersebut dengan memberikan pertanyaan supaya tumbuh rasa ingin tahunya," kata Samanta, dalam acara Press Conference Event 'S-26 Exceptional League' di Jakarta Selatan, Jumat (30/5/2025).
"Itu bukan berarti mereka nantinya harus menjadi ahli. Tapi, dari minat itu bisa menambah kosakata, pengetahuan, dan rasa empati anak. Kalau anak memiliki rasa ingin yang tahu tinggi, itu bisa connect the dot, dan di situ lah multi learning connect-nya terjadi."
Ada dua cara untuk mencapai multi learing connect, yakni stimulasi dan pemenuhan nutrisi. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Pentingnya stimulasi ke anak
Stimulasi yang tepat dapat mengoptimalkan perkembangan otak dan kognitif Si Kecil. Stimulasi dapat dilakukan dengan mengenali terlebih dulu minat dan gaya belajar anak.
"Ada anak yang gaya belajarnya suka sambil bergerak (kinestetik), ada yang audio, dan visual. Kalau anak suka bergerak bebas, kita bisa ajak eksplorasi seperti ke kebun binatang. Kalau dia cenderung suka mendengar, orang tua bisa sering membacakan cerita dari buku dengan suara yang lantang," ungkap Samanta.
"Lalu, kalau gaya belajar anaknya itu cenderung suka visual, orang tua bisa berikan alat peraga untuk belajar, seperti video edukasi," sambungnya.
Meski memahami minat anak penting, Bunda perlu memerhatikan usia anak saat mengenalkan gaya belajar. Menurut Samanta, memaksimalkan ketiga gaya belajar penting untuk perkembangan otak anak, terutama di bawah usia 6 tahun.
"Anak di bawah 6 tahun perlu diperagakan ketiganya (gaya belajar kinestetik, audio, dan visual). Jadi, kita bisa memaksimalkan perkembangan otak supaya listrik-listrik di otak anak ini menyambung," ujarnya.
Saat memberikan stimulasi ke anak, Bunda juga perlu memerhatikan suasana hatinya ya. Jangan pernah memaksakan diri untuk melakukan aktivitas edukatif saat mood-nya Si Kecil tak bagus.
"Perlu perhatikan mood anak juga. Kalau lihat anak sedang capek, jangan dipaksa. Ajak saja yang sifatnya relaksasi, sehingga dia bisa menyerap apa yang sudah diajarkan. Perlu diingat, mayoritas anak menyerap hasil pembelajaran itu saat waktu tidur. Jadi, waktu tidurnya juga mesti berkualitas," kata Samanta.
Selain stimulasi, nutrisi juga memegang peranan penting untuk perkembangan otak anak, Bunda. Dalam kesempatan ini, Dokter Spesialis Anak, dr. Ian Suteja, Sp.A, menjelaskan peran penting nutrisi pada multi learning.
"Ketika kita melakukan multi learning, terjadi dua proses yang terjadi di otak. Pertama, ketika anak menerima tantangan, itu terjadi sinaptogenesis atau muncul saraf-saraf baru," kata Ian.
"Lalu ada mielinisasi di mana saraf yang lurus akan dibungkus oleh lemak mielin. Fungsinya untuk mempermudah jalannya impuls listrik di otak, sehingga dapat meningkatkan fungsi kognitif. Kalau tidak ada mielin, maka kerja otak akan lambat," lanjutnya.
Kerja optimal fungsi otak dan kognitif anak tersebut dapat dipengaruhi oleh asupan nutrisinya. Pemenuhan nutrisi yang tepat bisa dimulai sejak anak lahir hingga mulai mengenal makanan padat.
"Kalau setelah lahir itu anak perlu diberikan ASI. Lalu saat usia 1 tahun diberikan nutrisi tambahan yang tepat. Nutrisi yang bisa menunjang perkembangan otak ini seperti AHA, DHA, alfa laktalbumin, vitamin B12, dan mineral-mineral lainnya. Jadi, penting banget mendukung perkembangan otak dengan memberikan nutrisi bagus dengan kandungan tepat, waktu yang tepat, serta stimulasi tepat," ujar Ian.
Demikian cara menerapkan multi learning untuk mengoptimalkan fungsi otak anak. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/som)