Ternyata Ini Alasan Kenapa Anak Remaja Zaman Dulu Tampak Lebih Tua

2 days ago 9

Saat melihat album foto keluarga besar atau mungkin menonton film zaman dulu, pernahkah Bunda penasaran mengapa anak remaja zaman dulu tampak lebih tua jika dibandingkan dengan remaja masa kini? Hal ini terjadi bukan tanpa alasan, lho.

Jika diperhatikan, anak remaja zaman dulu memiliki ciri khas tampilan rambut tebal agak gondrong, memakai seragam dengan ukuran ketat, serta bagian lengannya digulung.

Pada zaman itu, bisa jadi hal-hal seperti itulah yang memang tren, Bunda. Maka dari itu, situasinya akan tampak 'kuno' jika dibandingkan dengan anak masa kini.

Alasan anak remaja zaman dulu tampak lebih tua

Situasi di atas disebut juga sebagai bias seleksi, Bunda. Tren yang beredar di remaja masa kini adalah rambut yang pendek dan tertata, serta berpakaian lebih modern.

Dengan kata lain, tampilan seseorang sangat bergantung pada tren yang ada di zamannya. Selain karena faktor tren, alasan anak remaja zaman dulu tampak lebih tua bisa juga terjadi karena faktor biologis.

Hal ini diungkapkan oleh tim peneliti gabungan dari Yale School of Medicine dan University of Southcaroline. Berdasarkan hasil riset tersebut, tampak perbedaan antara tampilan fisik orang yang hidup antara tahun 1988-2010. 

Mereka yang hidup selama 20 tahun terakhir memang tampak lebih muda dibanding pendahulunya. Diduga kuat penyebabnya karena gaya hidup.

Berbeda dengan zaman dahulu, kini orang hidup di saat pesatnya teknologi termasuk di dunia. Ini menumbuhkan kesadaran soal pentingnya kesehatan, seperti membuat orang berhenti merokok, yang berdampak pada tampilan fisik lebih muda.

Perkembangan teknologi kesehatan juga berpengaruh positif pada dunia skincare, yang membuat tampilan kulit kini semakin glowing dan awet muda. 

Studi ilmiah lain terkait hal ini

Saat ini, sedang tren juga disebutkan bahwa usia 60 tahun merupakan 'usia 50 tahun yang baru'. Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS ONE ini, beberapa faktor yang memengaruhi harapan hidup mencakup pola makan, berat badan, genetika, gaya hidup, dan status sosial ekonomi.

"Kami menemukan bahwa ketika laju peningkatan harapan hidup lebih cepat, ukuran baru untuk penuaan justru meningkat lebih lambat," ungkap salah satu penulis studi dan profesor ekonomi di Stony Brook, Warren Sanderson.

Dikutip dari Today, ketika harapan hidup terus meningkat, maka populasi lanjut usia kemungkinan besar tetap dalam kondisi sehat. Secara keseluruhan mereka lebih 'muda' dalam hal kesehatan dibandingkan generasi sebelumnya.

"Dengan kata lain, peningkatan harapan hidup yang lebih cepat ini sebenarnya mencerminkan populasi yang mengalami proses penuaan secara lebih lambat," imbuh Sanderson.

Bahkan dalam survei yang dilakukan oleh Today beberapa tahun lalu, sebanyak 72 persen dari mereka yang berusia 60-an mengatakan bahwa mereka merasa lebih muda dari usia mereka sebenarnya. 

"Ada banyak data yang menunjukkan bahwa orang-orang yang kini berusia 70 dan 80 tahun hidup dengan lebih sedikit disabilitas, dibandingkan mereka yang berusia sama pada dua dekade lalu," ujar Carolyn Aldwin, dari Oregon State University’s Center for Healthy Aging Research.

Faktor gaya hidup juga turut berpengaruh

Sebuah studi yang diterbitkan tahun 2018 meneliti tentang penuaan biologis yang diukur dari tekanan darah dan fungsi paru-paru. Beberapa fungsi tersebut dihubungkan dengan usia kronologis antara tahun 1988 dan 2010.

Dikutip dari IFL Science, tim peneliti menemukan bahwa dalam jangka waktu ini, ada perbedaan signifikan dalam penuaan pada generasi yang lebih baru. Secara biologis, mereka bisa dikatakan 'lebih muda' daripada generasi sebelumnya. 

Penampilan yang lebih tua pada remaja zaman dahulu pun bisa dikarenakan faktor gaya hidup seperti merokok. Selain itu, penggunaan obat-obatan menjadi pemicu usia biologis seseorang bisa lebih pendek.

"Penjelasan lain untuk peningkatan kesehatan populasi yang tidak dapat kami uji adalah kondisi kehidupan awal dan prenatal yang lebih baik serta pengurangan penyakit menular," terang peneliti.

Penampilan yang lebih tua pada remaja zaman dahulu pun bisa juga disebabkan oleh gaya hidup, seperti kebiasaan merokok di bangku sekolah. 

Selain itu yang tak kalah penting, disebutkan juga salah satu faktor yang membuat remaja zaman dulu terlihat lebih tua adalah belum adanya pelindung fisik seperti tabir surya.

Saat ini, perkembangan teknologi di bidang kesehatan membuat semakin banyak produk tabir surya atau sunscreen untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari.

Seperti diketahui, sinar matahari mengandung sinar ultraviolet (UV) khususnya UVA dan UVB. Dampak paparan UV terhadap kulit dapat merusak kolagen, sehingga kulit kehilangan elastisitas dan muncul tanda penuaan dini. 

Demikian ulasan tentang alasan kenapa anak remaja zaman dulu tampak lebih tua, serta sebaliknya lansia masa kini lebih bugar dibandingkan lansia zaman dahulu.

Kesimpulannya, persepsi tentang usia dan penuaan memang akan terus berubah seiring meningkatnya harapan hidup dan kualitas kesehatan manusia, Bunda.

Jangan lupa tetap terapkan pola hidup sehat, jauhi stres, dan sebisa mungkin tetap berpikir positif setiap waktu, ya.

Setelah mengetahui penyebab remaja zaman dahulu terlihat lebih tua, Bunda bisa menerapkan gaya hidup yang lebih sehat untuk anak. Tak hanya itu saja, anak-anak juga bisa diperkenalkan pada skincare lebih dini, dengan bahan yang aman sesuai usianya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Read Entire Article
Berita Nusantara Berita Informasi Informasi Berita Berita Indonesia Berita Nusantara online Berita Informasi online Informasi Berita online Berita Indonesia online