Jakarta -
#HaiBunda, Si Kecil termasuk anak yang suka menggambar dan mewarnai? Kalau iya, ajarkan Si Kecil untuk terus mengeksplor kreativitasnya sejak dini meski terkadang menurut kita gambar yang dibuatnya belum bisa dipahami.
Seperti yang kita ketahui, menggambar pun mempunyai tahapannya sesuai dengan usia anak dan punya banyak manfaat. Beberapa orang tua bahkan memilih untuk memasukkan anak ke tempat les menggambar untuk mengasah perkembangan otak kanan dan kreativitas Si Kecil.
Salah satu tempat les atau sekolah menggambar yang menyenangkan untuk anak, yaitu My Art Studio cabang Sunter, Jakarta Utara. Seperti apa kelebihan dan pengalaman setelah mencoba mengikuti salah satu kelas di My Art Studio Sunter? Berikut ulasannya.
Kelebihan:
Baru-baru ini, aku datang ke My Art Studio Sunter. Tempat ini mempunyai cabang di wilayah Jakarta dan Tangerang, Bunda. Pertama masuk, para pengajarnya langsung menyambut dengan ramah kepada anak-anak dan orang tua. Selain itu, tempat ini juga memperhatikan kebersihan tempat lantaran ketika masuk, kita harus membuka sepatu dan menggantinya dengan sendal yang disediakan.
Setelahnya masuk ke ruang kelas yang juga nyaman dan bersih. Satu kelas diisi maksimal 10 anak agar proses belajarnya lebih maksimal, ada satu orang guru utama, dan dua orang guru pendamping. My Art Studio membagi menjadi tiga kelas sesuai dengan kategori usia anak, yaitu Children Creativity Development Course (CCDC) untuk anak usia 3-7 tahun, Children Graphic Course (CGC) untuk anak usia 8-12 tahun, dan Children Fine Art (CFA) untuk anak usia 10-15 tahun.
Salah satu kelebihan My Art Studio, anak-anak tidak langsung mulai menggambar dengan hanya terpaku pada satu objek saja. Proses belajarnya di mulai dengan aktivitas menyenangkan, misalnya games edukasi, menonton video singkat yang berkaitan dengan materi pembelajaran, storytelling, role-playing, observasi sebuah objek nyata, mendengarkan audio, hingga mempelajari tentang seniman dan hasil karyanya.
My Art Studio cabang Sunter/Foto: HaiBunda/Sandra Odilifia
Biasanya guru utama menggabungkan dua aktivitas menyenangkan tersebut untuk memudahkan anak eksplorasi gambar dan meningkatkan imajinasi. Setelah menggambar, anak diminta untuk menjelaskan gambar yang dibuatnya. Selain itu, anak juga diberi kebebasan untuk mengembangkan gambar dari materi yang diberikan.
Selama proses belajar menggambar, para guru yang berdiskusi dan mendorong anak untuk mengasah kreativitasnya. Misalnya anak masih bingung ingin menggambar apa atau terlalu banyak ide yang ingin dituangkannya, para guru akan mengajak anak berdiskusi tentang hal apa yang disukainya dan diselaraskan dengan materi pembelajaran saat itu.
Tak hanya menggambar, anak juga diajarkan untuk mewarnai menggunakan berbagai alat mulai dari pensil warna, krayon, spidol, hingga cat air. Jadi tidak terpaku pada satu alat mewarnai saja. Anak pun bebas menentukan menggunakan alat mewarnai yang sesuai dengan gambarnya, tetapi para guru juga kerap memberikan saran mana yang sesuai agar objek gambar anak lebih terlihat menarik.
Di akhir kelas, anak juga diminta untuk menjelaskan di depan teman-temannya tentang gambar apa yang dibuatnya dan kenapa memilih menggambar objek tersebut. Jadi tak hanya bisa menggambar, di sini juga melatih rasa percaya diri Si Kecil. Setiap pembelajaran di My Art Studio berdurasi selama dua jam setiap kelasnya, Bunda.
Kekurangan:
Menurut aku, kekurangan My Art Studio Sunter ada pada ukuran ruang kelasnya yang tidak terlalu besar. Hal ini membuat gerak anak agak terbatas.
Pengalaman setelah mencoba kelas menggambar di My Art Studio Sunter:
My Art Studio cabang Sunter/ Foto: HaiBunda/Sandra Odilifia
Aku berkesempatan mencoba mengikuti salah satu kelas My Art Studio, yaitu CCDC untuk anak usia 3-7 tahun. Kesan pertamanya, ternyata dibuat semenyenangkan itu dan seru banget. Aku jadi ada pengalaman baru untuk belajar menggambar jadi lebih menarik.
Kelas yang aku ikuti hari ini materinya tentang mencari jejak kaki hewan di dalam hutan. Pertama-tama, aku dan anak-anak dancing hingga menonton video bersama. Setelah itu, guru utama menjelaskan materi pembelajaran hari ini dan memperlihatkan berbagai gambar jejak-jejak kaki hewan yang harus kita ketahui, mulai dari jejak kaki bebek, anjing, beruang, serigala, koala, hingga tapir. Kemudian aku dan anak-anak diminta mengembangkan kreativitas dengan membuat gambar baru dari jejak kaki hewan yang kami dapat.
Selama proses belajar menggambar, ada berbagai suara hewan seperti di hutan yang bisa membantu kita mendapat ide menggambar. Hal yang bikin aku kaget, anak-anak yang ikut kelas CCDC ini gambarnya keren-keren dan kreatif banget. Ada yang menggambar ulang jejak kaki serigala menjadi robot, ada yang menggambar jejak kaki anjing menjadi rumah kucing, dan sebagainya. Aku merasa gambar aku enggak ada apa-apanya dibanding gambar anak-anak yang ikut kelas CCDC he he he.
Pengalaman yang baru aku dapatkan saat mencoba kelas ini, ada teknik menggambar yang perlu diperhatikan mulai dari cara memegang pensil, menarik garis agar tidak kaku, dan bagaimana membuat gambar tersebut lebih 'hidup'. Selain itu, aku jadi mengetahui setelah menggambar menggunakan pensil, lalu kita mewarnai gambar tersebut menggunakan krayon atau spidol, dan terakhir menggunakan spidol hitam untuk membuat outline agar garis yang menggunakan pensil tidak terlihat.
Tak berhenti di situ, aku juga mewarnai background dengan menggunakan cat air dengan warna yang tidak terlalu pekat dan kontras dengan gambar yang aku buat. Tujuannya agar hasil gambarnya lebih menonjol. Selama proses menggambar juga para guru menjawab pertanyaan anak-anak dan membuat anak bersemangat. Jadi, selama dua jam di kelas waktunya enggak terasa. Waahh seru banget, Bun!
Harga les di My Art Studio cabang Sunter:
Untuk harga, Bunda dapat menanyakan selengkapnya melalui akun Instagram @myartstudiosunter.
----
Penulis:
Firli
Editor kanal parenting dan sudah berkecimpung di dunia media lebih dari 8 tahun
Bunda dari Kala, 5 tahun
(fir/fir)