Gumpalan darah haid yang keluar saat buang air kecil (BAK) atau kencing sering kali menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi Bunda yang sedang hamil atau telat haid. Lantas apakah gumpalan darah haid keluar saat kencing merupakan pertanda keguguran?
Mengutip laman Tuasaude, gumpalan darah yang keluar saat haid adalah hal yang normal dan biasanya terjadi akibat ketidakseimbangan kadar hormon dalam tubuh. Perubahan hormon tersebut menyebabkan penebalan dinding rahim yang dapat mengakibatkan perdarahan lebih berat dan pembentukan gumpalan darah berukuran antara 5 milimeter (mm) hingga 4 sentimeter (cm).
Dalam banyak kasus, menstruasi dengan beberapa gumpalan darah kecil umumnya normal dan tidak memerlukan pengobatan. Namun, perdarahan yang sangat deras disertai gumpalan darah besar serta gejala seperti kram hebat bisa menjadi tanda dari kondisi kesehatan lain, seperti anemia, endometriosis, atau miom (fibroid).
Tapi perlu dicatat, gumpalan darah haid keluar saat kencing bukan berarti Bunda mengalami keguguran ya. Gumpalan tersebut bisa jadi merupakan bagian kecil dari endometrium (lapisan rahim) yang keluar. Seperti halnya darah yang mengandung sel merah dan sel putih, lapisan dari rahim juga bisa memiliki warna yang bervariasi.
Beda darah haid dan keguguran
Dilansir Parents, ada perbedaan atau tanda perempuan mengalami keguguran dan haid. Tampilan darah akibat keguguran umumnya dimulai sebagai bercak berwarna merah muda, merah terang, atau berupa cairan berwarna cokelat.
Nah, seiring dengan bertambahnya volume perdarahan, warnanya bisa berubah dari merah terang menjadi cokelat tua. Darah tersebut juga bisa mengandung gumpalan dan jaringan lain.
Berikut ciri umum dari perdarahan akibat keguguran yang dapat membantu Bunda membedakan dengan mentruasi.
1. Waktu terjadinya
Keguguran bisa terjadi kapan saja setelah pembuahan. Semakin awal keguguran terjadi, semakin besar kemungkinan Bunda mengiranya sebagai haid, terutama jika tidak dilakukan tes kehamilan atau belum mendapatkan hasil tes kehamilan yang positif.
2. Durasi
Seperti haid, perdarahan akibat keguguran biasanya dimulai dengan ringan dan menjadi lebih deras seiring waktu. Namun, perdarahan karena keguguran sering kali lebih banyak dibandingkan menstruasi biasa dan bisa berlangsung lebih lama. Perdarahan ini juga bisa berhenti dan kemudian muncul lagi.
3. Warna
Darah keguguran bisa berwarna merah muda, merah, atau cokelat. Warnanya bisa menyerupai darah menstruasi atau terlihat seperti ampas kopi yang kasar.
4. Tekstur
Jika keguguran terjadi sangat dini dalam kehamilan, biasanya hanya ada sedikit gumpalan darah yang keluar. Tapi, semakin lanjut usia kehamilan saat keguguran terjadi, maka gumpalan bisa menjadi lebih padat dan besar.
5. Gejala lain
Bunda yang haid biasanya akan mengalami gejala yang mudah dikenali seperti kram, payudara nyeri, dan perut kembung. Sebaliknya, keguguran sering ditandai dengan perdarahan disertai rasa sakit yang lebih signifikan. Semakin jauh usia kehamilan saat keguguran terjadi, maka gejalanya semakin tidak mirip dengan menstruasi.
Tanda-tanda keguguran
Tidak semua orang yang mengalami keguguran akan memiliki gejala yang jelas. Namun demikian, tanda-tanda keguguran umumnya meliputi:
- Perdarahan atau bercak dari vagina
- Keluarnya jaringan atau gumpalan dari vagina
- Lendir atau cairan yang keluar tiba-tiba dari vagina
- Nyeri atau kram pada perut hebat
- Sakit punggung
- Hilangnya gejala kehamilan seperti mual di pagi hari
Penting buat Bunda untuk mengetahui bahwa bercak di awal kehamilan adalah hal yang umum dan sering kali tidak berbahaya. Meski begitu, perdarahan tidak selalu berarti keguguran, tetapi tetap penting untuk memeriksakannya.
Secara umum, jika perdarahan ringan dan hanya berlangsung satu atau dua hari, biasanya tidak menjadi masalah besar. Namun, perdarahan yang lebih deras disertai keluarnya gumpalan atau jaringan, terutama jika dibarengi kram, bisa menjadi tanda keguguran.
"Mengalami perdarahan yang hebat, keluarnya jaringan atau gumpalan besar yang tak biasa, bisa berarti masalah yang lebih serius atau lebih dari sekedar menstruasi berat. Temui dokter bila darah yang keluar banyak hingga harus mengganti pembalut setiap jam selama lebih dari dua jam berturut-turut," kata asisten dokter di Santa Maria, Holly Ernst, PA-C, dikutip dari Healthline.
Ilustrasi Gumpalan Darah Haid/ Foto: Getty Images/iStockphoto/neirfy
Penyebab gumpalan darah keluar saat kencing
Ada beberapa penyebab gumpalan darah haid keluar saat kencing, selain tanda keguguran. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan endometrium (lapisan dalam rahim) tumbuh di luar rahim, yang dapat menyebabkan menstruasi berat, nyeri hebat, dan pembentukan gumpalan darah. Meskipun gangguan ini lebih sering terjadi pada wanita usia 30 hingga 40 tahun, endometriosis bisa muncul pada usia berapa pun.
Bunda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk menjalani tes, seperti USG transvaginal atau tes darah, guna memastikan diagnosis. Pengobatan biasanya disesuaikan dengan keinginan perempuan untuk hamil atau tidak, dan dapat dilakukan melalui penggunaan obat-obatan, terapi hormon, atau tindakan operasi.
2. Miom Rahim (Fibroid Uterus)
Miom rahim atau fibroid, adalah tumor jinak yang tumbuh pada dinding dalam rahim. Kondisi ini biasanya menimbulkan gejala seperti nyeri di area rahim, menstruasi yang sangat deras disertai gumpalan darah atau jaringan seperti daging, serta perdarahan di luar siklus haid.
Bunda dapat melakukan pemeriksaan USG panggul untuk memastikan keberadaan miom. Pengobatan kondisi ini dapat dilakukan dengan konsumsi obat-obatan, operasi pengangkatan miom, atau embolisasi miom (prosedur medis untuk menghentikan aliran darah ke miom agar ukurannya mengecil).
3. Anemia defisiensi zat besi
Anemia defisiensi zat besi dapat menjadi salah satu penyebab menstruasi dengan gumpalan darah. Sebab, kekurangan zat besi dapat memengaruhi proses pembekuan darah dan menyebabkan terbentuknya gumpalan saat haid. Lihat gejala utama anemia untuk mengetahui apakah Bunda berisiko mengalami kondisi ini ya.
Bunda juga dapat berkonsultasi dengan dokter dan menjalani tes darah untuk memastikan apakah mengalami anemia. Jika hasilnya positif, anemia dapat diatasi dengan pemberian suplemen zat besi yang diresepkan oleh dokter, serta meningkatkan konsumsi makanan kaya zat besi seperti kacang lentil, peterseli, kacang-kacangan, dan daging.
4. Penyakit lain yang mempengaruhi endometrium
Penyakit lain pada endometrium, seperti hiperplasia endometrium (pertumbuhan berlebih pada lapisan endometrium), serta polip endometrium (di mana terbentuknya polip di dalam endometrium), dapat menyebabkan gumpalan darah keluar akibat pertumbuhan abnormal di dalam rahim.
Bunda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan untuk segera mengetahui penyebab pastinya. Pengobatan dapat dilakukan dengan kuretase (pengikisan jaringan endometrium) atau dengan penggunaan hormon progesteron sesuai resep dokter.
5. Kekurangan vitamin dan mineral
Kekurangan vitamin dan mineral yang berperan dalam pembekuan darah seperti vitamin C atau vitamin K dapat mengganggu kemampuan tubuh dalam prose pembekuan darah, Bunda. Pada akhirnya, kondisi tersebut bisa menyebabkan munculnya gumpalan darah saat menstruasi.
Dalam kasus seperti ini, penting untuk meningkatkan asupan makanan yang kaya vitamin, seperti bayam, jeruk, stroberi, brokoli, atau wortel.
6. Pemeriksaan ginekologi atau persalinan
Menstruasi dengan gumpalan darah juga dapat terjadi setelah menjalani pemeriksaan ginekologi atau akibat komplikasi saat persalinan. Setelah prosedur ginekologi, haid biasanya dapat berubah selama 2 hingga 3 hari, lalu kembali normal pada siklus berikutnya.
Namun, jika gumpalan darah terus muncul, maka penting untuk kembali berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk evaluasi lebih lanjut.
Demikian penjelasan tentang apakah gumpalan darah haid keluar saat kencing pertanda keguguran atau bukan Bunda. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)